Chapter 14

18.8K 3.2K 477
                                    

Mohon dengan sangat, pas baca chapter ini, jangan hujat aku ya yeoreubun. Aku memang suka tipe-tipe cerita yang kayak gitu. Jadi jangan heran.




••••

"Mari kita langsung pada intinya."

Sejenak penghipnotis memberi jeda waktu sebentar, sebelum akhirnya bertanya kembali,

"Apa yang kamu sembunyikan dari membermu selama ini?"

Jaemin tidak perlu berpikir lama dalam ketidaksadarannya. Karna hipnotis adalah cara orang untuk jujur.

"Sebenarnya, dulu.." Jaemin menjawabnya dengan tempo yang lambat.

Di tempat lain, ada dua orang yang sedang mendengarkan lanjutan dari cerita Jaemin tanpa mengalihkan pandangan mereka dari layar televisi.

"Saya mengidap penyakit bipolar, Om." jawab Jaemin dengan pelan.

Taeyong dan Kun yang mendengarnya kaget. Hampir saja mereka tidak mendengarnya karna suara Jaemin yang sangat kecil.

Jaemin memang salah satu member di NCT yang tidak memiliki penyakit apapun. Kecuali, demam dan pilek.

Seperti Taeyong yang memiliki penyakit depresi, Jaemin, Lucas dan Jaehyun tidak memiliki penyakit yang serius.

Hanya aja, saat kemarin Jaemin hiatus karna insiden hoverboard, baru ia memiliki penyakit encok.

"Bipolar itu seperti apa?" tanya penghipnotis yang baru kali ini mendapati pasiennya, menderita penyakit aneh itu.

"Ya, saya bisa berubah jadi pribadi lain yang orang lain gak kenal." jelas Jaemin. Penghipnotis pun mengangguk.

"Biasanya hal itu terjadi, kalau kamu kena masalah?" tebak penghipnotis.

Jaemin mengangguk, lalu melanjutkan,

"Iya, kalau saya marah atau sedih, atau saat saya merasa kesepian."

"Dan kamu merasa kesepian selama ini?"

"Selalu,"

Raut wajah Jaemin menjadi sedih dan murung. Semua ini karna pembahasan yang memang sedikit sensitif untuk Na Jaemin.

Pembahasan yang selama ini membuat Jaemin tertekan dan hampir saja bunuh diri.

Namun, tidak jadi ia lakukan mengingat mati dan hidup itu ditangan Tuhan. Bukan ditangannya yang hanya manusia.

"Gak ada yang ngedeketin saya, Om. Saya dijauhi. Padahal saya yakin kalau penyakit bipolar saya udah sembuh. Tapi, kenapa mereka malah jauhin saya ya?"

Kun pun tersadar sama apa yang Jaemin jelaskan. Ia teringat tentang masalah Jaemin yang tiba-tiba memakan boneka Danbo milik Chenle, padahal Chenle mempunyai banyak makanan yang Jaemin hamburkan.

Kun pun berbicara pada Taeyong,

"Hyung, ternyata semua masalah ini asalnya dari penyakit Jaemin yang sering kambuh." kata Kun mengutarakan pemikirannya.

"Ha? Memangnya pernah kambuh ya?" tanya Taeyong yang tidak tau kalau penyakit Jaemin yang ia kira sudah sembuh itu, pernah kambuh.

"Iya, Chenle sendiri yang cerita. Dan baru kemarin dia ceritain ke member Dream." jawab Kun.

"Apa yang dia ceritain?"

"Boneka Danbonya Chenle dimakan sama Jaemin, padahal Chenle punya banyak cemilan di kasurnya." kata Kun menjelaskan dengan singkat, apa yang diceritakan oleh Renjun tempo hari.

"Oh, i see.." Taeyong menganggukkan kepalanya, mengerti.

Kembali ke ruang hipnotis, sekarang Jaemin masih melanjutkan curhatannya.

"Mungkin kamu gak sadar kalau bipolar kamu suka muncul lagi." balas penghipnotis yang ikut larut dalam curhatan Jaemin.

"Iyasih, kan gak ada orangtua saya yang nenangin kalau saya berubah. Saya juga gak sadar kalau misalnya lagi berubah." jawab Jaemin mengiyakan pendapat om penghipnotis.

"Nah, mungkin kamu di cap jahat sama mereka karna penyakit kamu." kata penghipnotis, lagi.

Jaemin terkekeh sebentar, karna mungkin selama ini, Chenle dan member Dream yang lain menjauhinya karna bipolar dia yang kini sering kambuh kembali.

"Hehehe, mungkin aja om."

Ini lagi hipnotis kok malah curhat-curhatan sih?

"Pertanyaan terakhir," dengan sedikit jeda, om itu pun melanjutkan pertanyaannya.

"Kenapa kamu musuhan sama Jeno?"

Lagi-lagi, ini adalah pembahasan yang sensitif bagi Jaemin. Selama ini dia musuhan dengan Jeno tanpa tau sebabnya dengan jelas.

"Berawal dari kesalahpahaman." jawab Jaemin kembali murung.

"Kesalahpahaman apa?"

"Saya..." jawab Jaemin dengan terpotong-potong.

Sepertinya Jaemin susah sekali melanjutkan ucapannya.

"Iya?"

"Saya menganggap.." penghipnotis, Taeyong dan Kun pun tidak sabar mendengar lanjutan dari cerita Jaemin.

Namun, Jaemin seakan mengulur-ngulur waktunya.

"Dia telah membunuh seseorang."

••••

Setelah selesai di hipnotis, Na Jaemin keluar dari kamar Taeyong. Jaemin langsung pergi menuju ruang keluarga.

Setelahnya, Kun keluar studio untuk pergi ke kamarnya, memanggil satu nama yang akan dihipnotis selanjutnya.

"Jeno, giliran kamu." kata Kun mengintrupsi Jeno untuk pergi ke kamar sebelahnya.

Jeno bangkit dari tidurannya di kasur milik Kun, dan berjalan menuju kamar disebelahnya.

Duduk, dan memejamkan matanya.

"1.. 2.. 3.."

Dan Jeno tak sadarkan diri.




















••••
Ppalli ppalli pihae right! Cherry bomb feel it yum!

Ending menentukan judul. Kalau menurut kalian ini nomin's story, judulnya tetap nomin....

160718

Dibalik Layar <Nomin> ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang