Dugeun-dugeun!!!! Bacanya pelan2 yeoreubun, nanti cepet abis!
••••
"Apa yang kamu lihat?" tanya penghipnotis yang memperhatikan raut wajah Jeno menjadi normal kembali. Tidak kesakitan dan gugup.
"Saya ngelihat... Jaemin berduaan sama cewek." jawab Jeno polos lalu memperbaiki posisi kepalanya.
"Kenapa memangnya kalau berduaan dengan cewek?" tanya penghipnotis yang kebingungan dengan masa lalu yang paling menyakitkan buat Jeno.
Jeno mendadak kesal. Dari raut wajahnya yang tadi sedih, menjadi cemberut tidak senang.
"Saya cemburu lah, Om!" jawab Jeno sambil mencebikkan bibirnya.
Om penghipnotis pun tertawa kecil kala melihat Jeno yang seperti anak kecil ini. Walaupun sekarang Jeno sedang membicarakan tentang masalah cintanya, tapi melihat ekspresinya saat ini, sepertinya ia adalah orang dewasa bermental anak-anak.
"Memang cewek itu siapa?"
"Pacar Jaemin, adek kelas kami.." jawab Jeno dengan datar.
Taeyong yang fokus menonton akhirnya menajamkan kembali telinganya kala mendengar Jeno berkata 'Adek kelas kami.'
Masalahnya, adiknya Taeyong bersekolah di sekolah yang sama dengan Jeno dan Jaemin, di SOPA. Adik Taeyong memang umurnya satu tahun dibawah mereka, dia seumuran dengan Chenle.
Dan, apa mungkin....
"Terus, apa yang buat kamu sebegitu menyakitkannya, sampai mengingat kejadian itu?" tanya penghipnotis.
"Gimana ya om," Jeno mulai curhat.
"Saya udah suka sama Jaemin dari SMP, kami selalu bareng, tanpa Jaemin ketahui, saya suka sama dia." jawab Jeno penuh perasaan. Mungkin, kalau curhat dalam keadaan sadar, dia bisa aja menangis.
"Cuma kamu yang suka? Kamu mendem sendirian?" tanya penghipnotis yang prihatin dengan kisah asmara anak muda dihadapannya ini.
"Iyalah Om, masa saya bongkar rahasia saya ini ke dia dan ke semua member. Saya kan malu kalau saya suka sesama— cowok." jawab Jeno yang sok memalingkan wajahnya. Padahal ia sedang dihipnotis.
"Okey, jadi adek kelas itu siapa?" tanya penghipnotis mengalihkan topik agar langsung mengetahui inti dari semua kejadian itu.
Taeyong berdoa dalam hati, semoga yang disebutkan Jeno perlahan-lahan itu bukan nama adiknya.
Taeyong sudah bersumpah akan menusuk balik orang yang membunuh adiknya itu kalau sampai Taeyong tau orangnya, tapi kalau orang itu ternyata membernya sendiri, Taeyong harus bagaimana?
"Lee..."
Taeyong kembali berharap, jangan sampai nama adiknya disebutkan. Tau kan kalau marga Taeyong juga Lee? Makanya, Taeyong khawatir setengah mati.
Taeyong mengepalkan kedua tangannya di depan dada. Mark dan Kun yang melihat Taeyong, hanya saling menatap satu sama lain, dan tidak bertanya apapun. Karna suasananya yang lagi serius.
Bisa-bisa mereka ketinggalan satu informasi kalau mereka mengeluarkan suara sekarang.
"Jebal... Jangan sebut nama Lee Natta." Taeyong kembali merapalkan doanya.
"Lee Natta?" batin Mark yang mendengar gumaman Taeyong.
Mark kenal dengan Lee Natta karna perempuan itu adalah adik kelas yang pernah Mark taksir, namun karna Mark sudah kelas 12 saat itu, ia tidak berniat mendekati Natta.
![](https://img.wattpad.com/cover/151578514-288-k503559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Layar <Nomin> ✔️
Short StorySiapa bilang keromantisan Jaemin dan Jeno di depan layar itu atas dasar suka sama suka? Kalian gak tau aja gimana mereka dibalik layar. 010718 - 170918 Buku ini ditulis tahun 2018 💛