Chapter 19

19K 3K 514
                                    

Setelah Jaemin dan Jeno dihipnotis, mereka duduk di ruang keluarga. Duduk, menjaga jarak satu sama lain.

“Iss, apa aja yang udah gue omongin ya pas hipnotis tadi..” monolog Jeno sambil memukul mulutnya berulang kali.

Jaemin yang mendengar monolog dari Jeno pun berpikir demikian, takutnya ia membocorkan rahasianya sendiri yang selama ini dia pendam.

Setelah menonton video hipnotis sampai Jeno selesai, Taeyong langsung keluar dari studio musiknya dan mendatangi mereka berdua yang berada di ruang keluarga dorm mereka.

Kun memang bilang, yang sudah selesai dihipnotis, bisa langsung menunggu di ruang keluarga.

Tanpa menunggu member Dream yang lain dihipnotis, Taeyong pun mematikan televisinya.

Karna sebenarnya, yang ada dalam rencana ini hanyalah Jaemin dan Jeno. Member Dream yang lain tidak perlu dihipnotis.

Taeyong berjalan dengan cepat ke arah pintu, meraih gagangnya, lalu setelah keluar, ia hempaskan dengan keras. Sampai-sampai kaca pada bingkai foto Natta, retak.

Mark dan Kun yang tau situasi ini bakalan rumit, akhirnya lari mengejar Taeyong yang sudah berada di lantai satu untuk menghajar Jaemin dan Jeno.

Taeyong mendatangi Jaemin dan Jeno dalam keadaan rambut yang berantakan, karna selama menonton ulang video Jeno yang tadi ia lewatkan, ia mengacak rambutnya, frustasi.

Taeyong langsung menarik kaus Jaemin dan menonjok Jaemin dengan brutal. Jaemin duduk jauh dari Jeno. Jaemin memang menjaga jarak dengan Jeno, padahal dulunya mereka sahabat dekat.

Taeyong menonjok Jaemin dengan membabi buta. Untungnya Taeyong tak sempat mampir ke dapur untuk mengambil pisau atau cutter sebagai alat pembunuhan seperti yang Jaemin lakukan pada adiknya dulu.

Hahaha.

Bisa-bisa Taeyong akan menusukkan pisau itu ke perut Jaemin sekarang juga.

Jeno yang tidak tau dalam situasi apakah ia sekarang, akhirnya mencoba melepaskan cengkraman tangan Taeyong pada baju Jaemin.

“Hyung! Sadar! Jangan emosi!” teriak Jeno memenuhi dorm itu.

Kun dan Mark pun sudah sampai di lantai bawah, dan cepat-cepat melerai Taeyong yang masih memukuli Jaemin dengan membabi buta.

“Diam kamu, Jeno! Kamu juga salah!” bentak Taeyong kepada Jeno yang sekarang menarik tangannya menjauh dari tangan Taeyong.

Setelah Kun berhasil melepaskan tangan Taeyong dari baju Jaemin. Seakan tidak puas dengan hasil tonjoknya kepada Jaemin, kini giliran Jeno yang ditonjok oleh Taeyong seperti yang ia lakukan pada Jaemin tadi.

Jaemin masih memegangi pipi dan perutnya yang terkena tonjokan dari Taeyong tadi. Ia terduduk lemah di sofa.

Sekarang Mark dan Kun menarik Taeyong menjauh dari Jeno.

Karna terjadi keributan, akhirnya semua member Dream yang tersisa di kamar Taeyong, keluar dan turun kebawah.

Hyung-hyung line yang tersisa seperti Ten, Doyoung, Jungwoo dan Lucas yang tidak ada jadwal pun ikut turun melihat apa yang terjadi di ruang keluarga saat ini.

Taeyong duduk di salah satu sofa yang agak jauh dari Dreamies. Taeyong mengatur napasnya yang memburu.

Ia tidak tahan lagi kalau harus menahan amarahnya. Ia ingin menusuk perut Jaemin dan Jeno sekarang juga.

“Ini ada apasih?” tanya Ten dengan tatapan seriusnya dan sedikit membentak.

Semua member Dream, termasuk Jungwoo, Lucas dan Doyoung, duduk di lantai. Sedangkan Taeyong, Jaemin, Jeno dan Kun duduk di atas sofa.

Dibalik Layar <Nomin> ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang