“JAUH-jauh dari gue, Anjing.” bisik Jaemin saat Jeno memulai aksinya didepan kamera.
Ya, aksi bodohnya agar terlihat polos dan menggemaskan. Menarik perhatian para noona yang saat ini menonton V Live karna sikap Jeno yang terlihat lucu.
“Gue cuma mau ngejalanin tugas di kontrak doang. Biar dapet duit lebih. Lo gak mau emang?” tanya Jeno memulai aksinya mendekati Jaemin yang sedang memasak.
“Tapi lo gak perlu terlalu deket kayak gini.” bisik Jaemin lalu tersenyum kembali ke arah kamera yang sedang menyorot mereka.
“Kalau gak kayak gini, ratingnya gak bakal naik.” balas Jeno lalu mengarahkan pandangannya ke kamera juga.
Jeno melambaikan tangannya kearah kamera, dan mengajak para fansnya untuk memasak bersama.
“Baca komen dulu dong, Renjun-ah.” pinta Mark selaku hyung tertua.
“Nih, Aku bacain ya..” semuanya pun mengangguk, kecuali Jaemin yang sedang sibuk mengatur hatinya berdiri disamping Jeno.
Ingin rasanya Jaemin memukul kepala Jeno saat ini juga, karna Jeno yang mulai merangkul pinggang Jaemin.
Tapi, Jaemin tentunya masih sadar akan kamera. Jadi, Jaemin tidak akan merusak pamornya sendiri dan berakhir membiarkan Lee-Mesum-Jeno untuk melakukan hal sesuka hatinya saat ini.
“Komen pertama..” baca Renjun dengan cukup keras.
“Kenapa sih Jeno nempel mulu sama Jaemin? Ada apa nih?” Renjun membaca komentarnya lalu semua orang di dapur, mengalihkan pandangannya pada Jeno dan Jaemin yang asik rangkul-merangkul.
Padahal, nyatanya hanya Jeno yang asik merangkul Jaemin, sedangkan Jaemin enggan menerima skinship ini.
“Karna gue suka aja...” jawab Jeno lalu mengalihkan pandangannya yang semula kearah kamera, sekarang memandang Jaemin yang berada disampingnya.
Jaemin hanya dapat tersenyum simpul sambil mencoba melepaskan rengkuhan tangan Jeno dari badannya. Namun, aksi melepaskan tangan Jeno dari tubuhnya itu, tidak berhasil apa-apa.
Jeno malah berbisik yang membuat Jaemin bergidik ngeri.
“Diem kayak gini, atau lo bakal dapat sesuatu dari gue nanti.” kata Jeno dengan nada yang menusuk, lalu semakin mengeratkan rengkuhan tangannya di pinggang Jaemin.
Jaemin tau, kalau Jeno sudah berkata seperti itu, Jaemin akan dapat sesuatu yang buruk. Bukan hadiah seperti yang kalian harapkan.
“Gue diem aja karna gue tau semua kedok busuk lo, Jeno.” ancam Jaemin dengan perkataan menusuk.
“Gue lebih tau tentang lo, Jaemin-ssi.” balas Jeno tak kalah menusuk.
••••
“Yo Dream!”
“Jak jak jak”
“Annyeongg!”
Setelahnya siaran V Live hari ini selesai. Selama itu juga, Jeno selalu melakukan skinship dengan Jaemin.
Entah itu merangkul pundak, pinggang atau bahkan tersenyum kepada Jaemin yang membuat Jaemin ingin mengeluarkan isi perutnya karna merasa jijik dengan sikap Jeno yang mendadak sok romantis ini.
Karna siaran kali ini berlokasi di dorm mereka sendiri, tepatnya di dapur. Maka, setelah siaran hari ini selesai, mereka langsung masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Hari ini mereka istirahat dengan tenang, tanpa ada yang mengganggu kamar satu sama lain, seperti kemarin kamar Jeno, Mark dan Haechan yang dipakai untuk bermain PS.
Jaemin, Chenle, Renjun dan Jisung masuk ke kamar mereka, dan langsung merebahkan diri di kasur mereka masing-masing.
“Kamu harus sering-sering skinship deh sama Jeno, biar kita terkenal.” buka Chenle pas Jaemin baru saja akan menutup matanya untuk tidur.
Jaemin bangun dari tidurnya, lalu menatap sinis kearah Chenle yang selalu mencari gara-gara ke Jaemin.
“Kenapa harus gue? Kenapa gak lo sama Jisung aja gitu?” tanya Jaemin ke Chenle yang sekarang ikutan duduk menatap Jaemin dengan tajam.
“Karna lo sama Jeno yang mereka suka, bukan gue, ataupun Jisung.” Chenle menunjuk Jisung yang sekarang ikutan masuk dalam masalah ini.
“Lagian, kita terkenal atau enggaknya itu, bukan karna gue sama Jeno. Tapi karna musik dan talent dari kita semua, sebagai NCT.” kata Jaemin berusaha menyadarkan Chenle.
“Tapi sejak siaran live lo beberapa minggu yang lalu, kita, terlebih Dream, jadi semakin terkenal.” balas Chenle dengan sombongnya, melebarkan tangannya. Seolah tangannya mengisyaratkan ‘dunia’.
Semakin terkenal di penjuru dunia.
“Kalian selalu maksa gue, tapi seakan kalian ngejauhin gue. Kalian dapet duit karna gue, tapi kalian gak pernah berterimakasih sama gue.” bentak Jaemin yang tiba-tiba menjadi emosi.
Jaemin mengeluarkan semua yang mengganjal dibenaknya selama ini.
“Kalian anggap gue apa sih? Temen, sahabat, keluarga? Gak. Kalian cuma manfaatin gue. Kayak babu.” lanjut Jaemin. Setelahnya ia bernapas lega telah mengeluarkan segala perkataan yang mengganjal di otaknya.
“Bukan gitu, Jaemin-hyung..” sela Jisung menengahi perkelahian ini.
Tapi, tiba-tiba Renjun berdiri dari kasurnya, lalu dengan cepat berjalan kearah pintu kamar. Renjun keluar dari kamar, setelah membanting pintunya dengan keras.
Masalah apa lagi ini?
••••
Tau kan? Kalau Renjun emosian? Kok pas banget sih..
Mau dipanjangin ceritanya, atau langsung to the pointnya aja?
040718
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Layar <Nomin> ✔️
ContoSiapa bilang keromantisan Jaemin dan Jeno di depan layar itu atas dasar suka sama suka? Kalian gak tau aja gimana mereka dibalik layar. 010718 - 170918 Buku ini ditulis tahun 2018 💛