Chapter 13

18.4K 3.1K 356
                                    

Semuanya telah berkumpul di kamar Taeyong, Yuta, Johnny, dan Taeil. Tapi, yang sekarang ada di kamar ini, cuma Taeyong, Kun dan member Dream.

Kun memanggil orang yang bisa menghipnotis sungguhan demi kelancaran rencananya ini.

“Ini kameranya gak live. Tenang aja. Aib kalian gak akan nyebar kok.” kata Kun dengan tenang melihat wajah-wajah dream yang panik karna mau dihipnotis.

Takutnya aja, hipnotis membawa dampak buruk buat reputasi mereka di kemudian hari kalau beneran ditayangin.

“Ada yang mau duluan?” tanya Taeyong dengan wajah yang sama sekali tidak berubah seperti tadi, masih datar dan terkesan dingin.

Bukannya Taeyong tidak suka dengan semua rencana Kun, hanya saja hari ini adalah tepat setahun adiknya ditemukan mati tergeletak di atap sekolah.

Taeyong hanya tidak bersemangat bermain-main seperti ini.

Dengan tatapan Taeyong yang mematikan seperti itu, tidak ada yang mau mengangkat tangannya. Bahkan, mereka pun tidak bergerak sama sekali karna atmosfer di ruangan itu tiba-tiba dingin dan menyeramkan.

“Gak ada yang mau?” tanya Taeyong sekali lagi. Lalu ia menghembuskan napas dengan kasar. Taeyong masih dalam emosi yang naik turun.

Baru saja Taeyong akan mengeluarkan suaranya lagi, tiba-tiba Kun mencegat tangan Taeyong yang akan maju untuk menunjuk salah satu dari mereka.

“Sudah hyung, kalau lagi emosi, biar aku aja yang ngomong..” kata Kun dengan lembut seraya menarik tangan Taeyong untuk mundur ke tempatnya semula.

Taeyong mengangguk dan membiarkan Kun untuk melanjutkan ucapannya.

Sesuai rencana, apabila tidak ada yang mengangkat tangan untuk mengajukan diri sebagai orang pertama yang dihipnotis, Kun dan Taeyong sepakat menunjuk Jaemin untuk orang yang pertama, dan Jeno yang kedua.

“Kalau gak ada yang mau, Hyung aja yang tunjuk ya..” kata Kun menatap satu persatu mangsa yang ada didepannya.

Walaupun Kun tidak perlu berpikir lagi untuk menunjuk orang pertama, karna hal itu sudah direncanakan.

“Jaemin duluan. Yang lain keluar ya..” kata Kun, lalu mengintrupsi yang lain untuk keluar dari kamar itu.

Meninggalkan Jaemin, Om penghipnotis, dan kamera.

Semuanya menunggu di kamar sebelahnya, kamar Ten, Doyoung dan Kun, sembari menunggu Jaemin selesai dihipnotis.

Tanpa mereka tau, Kun dan Taeyong pergi ke studio musik Taeyong untuk menonton video rekaman Jaemin dihipnotis secara langsung.

Karna kamera di kamar Taeyong tersambung dengan TV yang ada di studio musik miliknya.

Di kamar Kun, semua member Dream kecuali Jaemin berkumpul. Membahas hal dari yang tidak penting sampai ke penting. Membahas hal yang tidak masuk akal, sampai ke yang masuk akal.

Mereka semua mengobrol, bercanda, tertawa bersama. Tanpa mengajak Jeno yang memojokkan dirinya di kasur milik Kun. Bukannya tidak mengajak, hanya saja Jeno tidak ingin bergosip tentang hal-hal tidak penting seperti itu.

Jeno hanya mengscroll hapenya dengan asal, dan menunggu gilirannya dipanggil.

••••

Di kamar Taeyong, Jaemin duduk disalah satu sofa yang telah disediakan oleh Taeyong. Awalnya, di samping kasur Taeyong, tidak ada sofa. Tapi, demi kelancaran hidden cam ini, Taeyong memindahkan salah satu sofanya ke dalam kamar.

Penghipnotis mulai menyuruh Jaemin untuk menarik napas, lalu buang perlahan-lahan. Sampai tarik napas-buang yang ke-sepuluh kali. Akhirnya Jaemin tidak sadarkan diri. Ia tengah dalam pengaruh hipnotis.

Dibalik Layar <Nomin> ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang