◆Bertengkar (Atlanta)◆

3.7K 436 72
                                    

Vote!



































Baca sampe bawah coba 😌



























































Konser di ChiChago selesai. Tinggal satu tempat lagi yang harus mereka kunjungi di Amerika untuk rangkaian world tour Wanna One yaitu di Atlanta.

Walaupun mereka akui rangkaian konser di Amerika ini menguras tenaga mereka karena harus ke tempat konser satu dan segera berpindah ke tempat konser lainnya, namun mereka juga sangat senang karena mereka bisa merasakan lebih dekat dengan fans mereka mengingat hal ini bisa saja menjadi pertemuan mereka dengan wannable inter untuk yang terkahir.

"Kita harus segera istirahat, lalu besok berpindah ke Atlanta" kata Jisung mengingatkan member lain.

Member lain mengangguk, setelah saling mengucapkan selamat malam mereka segera masuk ke dalam kamar masing-masing.

"Aku atau kamu dulu yang mandi?" tanya Jihoon pada Guanlin yang sudah merebahkan dirinya di tempat tidur miliknya.

"Bersama" jawab Guanlin sambil tertawa. Jihoon hanya menatap Guanlin dengan wajah datar.

"Aku serius Guanlin!"

"Aku juga serius hyung, ayo mandi bersama" jawab Guanlin santai lalu ia bangun dan mendekat pada Jihoon.

"Mau ngapain?!" tanya Jihoon panik karena Guanlin terus mendekat padanya dan jangan lupakan tatapan Guanlin yang terlihat sangat serius mengajak Jihoon mandi bersama.

"G-Guanlin jangan macam-macam. Kamu dengar Jisung hyung kan? Kita harus segera istirahat"

Guanlin ingin tertawa saja mendengar perkataan Jihoon, kemana perginya Jihoon yang selalu menggodanya itu?

"Guanlin~" rengek Jihoon saat Guanlin berdiri tepat di hadapannya. Hanya berdiri, tidak melakukan apapun namun tatapannya masih sama, begitu serius, membuat Jihoon berdebar saja.
Tangan kanan Guanlin terulur untuk menangkup pipi kanan Jihoon. Jihoon menatap mata Guanlin yang juga sedang menatapnya dengan penuh perhatian.

Guanlin mendekatkan kepalanya pada Jihoon membuat Jihoon menutup matanya. Sebenarnya Guanlin tergoda dengan bibir merah Jihoon namun sepertinya dia tidak boleh mencicipi bibir itu saat ini atau dia tidak akan bisa menahan nafsunya nanti. Guanlin tersenyum melihat Jihoon yang masih memejamkan matanya. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Jihoon lalu berbisik, "kamu yang mandi dulu" dengan pelan.

Mendengar bisikan Guanlin Jihoon segera membuka matanya. Bibirnya mulai mencebik lagi lalu kedua tangannya dengan brutal memukul dada Guanlin. Meskipun Guanlin merasa sakit namun ia tetap tersenyum lebar karena senang bisa menggoda Jihoon.

"Mandi gih" suruh Guanlin setelah Jihoon puas memukul dadanya.

Jihoon menganggukkan kepalanya lalu masuk ke kamar mandi.

Tangan kanannya menyentuh dadanya yang masih berdetak cukup keras, padahal ia dan Guanlin sering melakukan hal yang lebih dari itu tapi saat teringat tatapan Guanlin yang sangat mendominasi tadi membuat jantungnya semakin berdetak lebih cepat. Karena biasanya dia yang harus menggoda Guanlin lebih dulu, bahkan dua kali mereka melakukan hal "itu" juga selalu dia yang mengajak, jadi ia tidak siap melihat Guanlin si bayi besarnya itu menjadi Guanlin yang begitu mendominasi.

"Aku harus cepat-cepat mandi" gumamnya, tidak ingin melanjutkan pemikirannya.

-
--
---
----
-----

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang