♦Penyemangat♦

1.8K 334 40
                                    

Vote!




























Jangan berekspetasi terlalu tinggi :v






















Guanlin menghela napas pelan. Tangannya masih tertaut dengan tangan Jihoon. Pagi tadi Guanlin buru-buru ke agensi Jihoon. Berniat mengantarkan Jihoon ke bandara karena hyungnya itu akan terbang ke Prague untuk syuting music video debutnya.

"sudah mau jam 8 loh Guan"

Mereka duduk menyamping dan bersandar di kursi mobil sambil saling menatap dengan sedih. Baru juga bertemu sudah harus berpisah lagi.

"cuma sebentar Guan"

Tidak berniat menjawab, Guanlin mengeratkan genggaman jemari mereka. Jihoon hanya tertawa kecil.

Guanlin bergerak ke depan, menelusupkan kepalanya ke leher Jihoon, "kenapa kita kemarin nggak memesan hotel sih Hyung?"

Jihoon semakin tertawa, tangannya melepaskan tautan jemari mereka lalu beralih memeluk kepala pria tiangnya.

"kan kamu yang nggak mau. Padahal aku sudah menawarkan"

"ya kan aku takut kamu kelelahan" gumam Guanlin pelan.

"terus sekarang mau kamu bagaimana sayangkuuu?" tanya Jihoon gemas.

Guanlin menghela napas, ia mengecup beberapa kali leher Jihoon lalu melepaskan pelukan mereka.

"aku boleh nggak sih ikut mengantar ke bandara?"

Jihoon mmgernyitkan keningnya.

"ya nanti nggak ikut turun dari mobil Hyung"

"lebih baik tidak usah. Berbahaya" manager Jihoon yang menjawab. Ia sedaritadi menjadi saksi  kemesraan dua artis berbeda umur itu.

Guanlin mencebikkan bibirnya, "benar-benar tidak boleh ahjussi?"

Manager Jihoon menganggukkan kepalanya.

Guanlin beralih menatap Jihoon, "Hyung"

Jihoon menghela napas. Tangannya kembali memggenggam kedua tangan Guanlin, "nggak usah ya"

Guanlin berdecak kesal.

"jangan marah. Masa aku mau pergi kamu malah marah" ucap Jihoon dengan nada sedihnya. Tidak lupa mencebikkan bibirnya lucu.

Guanlin yang melihat itu segera mengecup bibir Jihoon, "janji jangan sampai sakit ya"

Jihoon menganggukkan kepalanya lalu memeluk tubuh bongsor Guanlin dengan erat.

-
--
---
----
-----

"aku sudah di hotel"

Guanlin bergumam menanggapi perkataan Jihoon. Entah kenapa ia merasa begitu lelah.

"kamu kenapa?" tanya Jihoon sedikit khawatir.

"sedikit lelah" jawab Guanlin sambil terkekeh pelan.

Terdengar hembusan napas kasar Jihoon dari seberang, "jangan terlalu memforsir diri Guan. Bilang pada agensi kalau kamu lelah"

"Nggak papa Hyung. Aku suka kok"

"ya tapi kalau kamu sampai sakit bagaimana?" jawab Jihoon dengan nada sedikit lebih tinggi.

Ia mengerti Guanlin ingin membalas cinta dari penggemar, ia pun juga begitu tapi ia khawatir kalau Guanlin sampai sakit. Apalagi saat mereka berjauhan seperti sekarang.

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang