◆Malaikat◆

3.4K 468 153
                                    

Vote!



















Warn: 2,3 K word

























Jihoon bangun lebih dulu pagi ini. Ia melihat di samping kanannya, dimana prianya tengah tertidur pulas. Tangannya terulur untuk memeriksa kening Guanlin. Tadi malam Guanlin demam hingga ia harus menemani Guanlin yang susah tertidur. Tapi ia rasa demam Guanlin sudah turun pagi ini.

Jihoon menghela napasnya pelan "Jangan sakit-sakit dong"

Sekali lagi telapak tangannya memeriksa suhu tubuh Guanlin dengan menempelkan pada kening sang pujaan hati. Setelah memastikan demamnya memang benar-benar turun daripada tadi malam, tangannya beralih untuk mengelus pelan pipi Guanlin yang terlihat sedikit lebih berisi.

"Pagi" sapa Guanlin. Tangannya memegang tangan Jihoon yang berada di pipinya lalu mengecup pelan telapak tangan Jihoon yang begitu lembut.

"Aku ngebangunin ya? Tidur lagi gih masih lama kok berangkatnya" Jihoon menyandarkan kepalanya di atas kepala Guanlin, sesekali mencium kening Guanlin dengan sayang.

"Rela lah aku sakit terus kalau kamu seperhatian ini sama aku hyung"

Jihoon mencubit pelan lengan Guanlin, "nggak kasihan sama aku yang khawatir?"

Guanlin tertawa pelan, "maaf ya"

"Aku yang harusnya minta maaf karena nggak bisa jaga kamu dengan benar sampai kamu sakit gini"

Guanlin menarik tangan Jihoon lalu memposisikan Jihoon di atas tubuhnya agar ia bisa melihat wajah Jihoon dengan mudah. Tangannya merapikan rambut poni Jihoon yang berantakan karena baru bangun tidur.

"Ngomong apa sih sayang?"

"Maaf aku belum cukup baik buat kamu Guanlin. Tapi aku mohon percaya sama aku, aku sayang banget sama kamu, dan...makasih "

"Untuk?"

"Semuanya. Aku selalu bersyukur karena waktu itu mengiyakan ajakan komitmen untuk menjalani semua ini bareng-bareng sama kamu. Aku tahu aku sering buat kamu marah atau kecewa tapi bahkan kamu selalu memaafkan aku"

Jihoon menghela napasnya pelan "maaf ya" lanjutnya dengan menatap dalam manik mata Guanlin sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kenapa tiba-tiba ngomong seperti ini sih?" tanya Guanlin penasaran sambil mencoba menarik atensi Jihoon agar melihat ke arahnya namun Jihoon malah menundukkan kepalanya sambil menggeleng.

"Kamu percaya kan sama aku?" Jihoon mendongakkan kepalanya untuk menatap Guanlin lagi. Setelah Guanlin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum hangat ia segera menjatuhkan kepalanya di ceruk leher Guanlin dan memejamkan matanya.

-
--
---
----
-----

Guanlin mendudukkan dirinya di ranjang. Ia mengambil ponsel Jihoon yang di tinggalkan oleh pemiliknya untuk mandi beberapa menit yang lalu.

Guanlin menghembuskan napasnya kasar saat membuka ponsel Jihoon. Di sana terpampang sebuah halaman akun youtube fans Jihoon dan Woojin, yang membuat Guanlin kesal adalah kolom komentarnya dan Guanlin yakin pasti sikap Jihoon tadi adalah akibat dari membaca semua komentar seperti,

"sudahlah, tidak akan ada yang bisa memisahkan pink sausage bahkan Guanlin sekalipun kkkk"

atau

"bagaimana reaksi Guanlin setelah melihat semua video ini? Jihoon-ah, tolong berhenti membuat Guanlin lebih menyukaimu lagi itu hanya akan membuat dia lebih sakit"

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang