◆Sakit◆

5.6K 585 27
                                    

Sider?

Hajima! Allah is watching bebs 😚

Warn: pendek! Gak jelas!








































Guanlin terusik dalam tidurnya. Jam beker di meja Guanlin menunjukkan masih pukul setengah 2 pagi tapi ia merasa ada seseorang yang masuk ke kamarnya. Sontak ia membuka mata pandanya.

"Hyung, ngapa-

Guanlin menghentikan ucapannya saat mendapati wajah Jihoon yang sedikit memerah dan tatapan Jihoon yang sayu.

"Pusing guan~" rengek Jihoon yang masih berdiri di samping tempat tidur Guanlin dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Guanlin segera bangun dan menarik Jihoon untuk duduk di kasurnya. Guanlin menempelkan telapak tangannya pada kening Jihoon dan benar saja suhu tubuh Jihoon lebih panas dari biasanya.

"Aku ambilin obat ya, tiduran dulu gih"

Jihoon menuruti apa kata Guanlin dan Guanlin keluar dari kamarnya untuk mengambil air putih agar Jihoon bisa langsung meminum obatnya.

"Bangun dulu"

Jihoon yang sudah menutup matanya pun akhirnya bangun lagi dengan perlahan kemudian meminum obat yang Guanlin berikan.

"Capek ya?" tanya Guanlin sambil mengelus pelan surai abu-abu Jihoon.

Jihoon hanya menganggukkan kepalanya lalu menarik tangan Guanlin agar tidur di sampingnya.

"Jangan sakit dong, aku khawatir" kata Guanlin pelan begitu sudah tiduran di samping Jihoon. Jihoon yang mendengar perkataan Guanlin segera mengeratkan pelukannya pada pinggang Guanlin. Ia merasa bersalah membuat Guanlin khawatir seperti ini tapi kan dia sakit juga bukan kemauan dia.

"Maaf" lirih Jihoon dengan suara sedikit serak dan mendapat balasan ciuman lembut cukup lama di dahinya dari bibir tebal Guanlin.

"Mau di kompres? Biar panasnya turun" tawar Guanlin setelah sedikit menjauhkan diri dari Jihoon.

"Nggak usah, peluk saja sampai pagi kan pelukan kamu kaya obat" jawab Jihoon. Guanlin tertawa pelan karena perkataan Jihoon. Si gembulnya ini sedang sakit tapi masih sempa-sempatnya bercanda seperti itu. Tangan Guanlin menyubit pipi tembam Jihoon pelan kemudian menarik si pendek untuk lebih mendekat dan menyembunyikan Jihoon di pelukan tangan besarnya.

-
--
---
----
-----

Guanlin mengerjapkan matanya berkali-kali begitu mendengar suara-suara rusuh dari member lain yang sepertinya berasal dari ruang tamu. Ia melihat ke samping dan menemukan Jihoon yang masih terlelap dalam pelukannya.

Guanlin ingat bahwa hari ini wanna One akan melakukan rekaman di salah satu acara musik untuk promosi comeback mereka dan begitu melihat jam di ponselnya ia segera bangun, tentunya dengan perlahan agar Jihoon tidak membangunkan Jihoon. Dia akan mandi terlebih dahulu lalu setelah itu mengurus Jihoon, begitu pikirnya.

Setelah kurang lebih lima belas menit Guanlin keluar dari kamar mandi dan segera melihat keadaan Jihoon. Guanlin tersenyum begitu mendapati Jihoon yang sedang duduk di atas kasur sambil mengerjapkan matanya lucu.

"Kok sudah bangun?"

Jihoon tersenyum lalu berdiri di kasur dengan lututnya sebagai tumpuan dan menarik Guanlin agar mendekat.

"Peluk" kata Jihoon sambil merentangkan kedua tangannya.

Guanlin merengkuh Jihoon dalam pelukannya sesekali mencium pelipis Jihoon untuk memastikan suhu tubuh Jihoon apakah masih sepanas tadi pagi.
"Wangi, habis mandi ya?" tanya Jihoon yang semakin menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Guanlin membuat sang pemilik leher tertawa pelan karena geli.

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang