◆Sensitif◆

5.7K 538 134
                                    

Vote!


























Jihoon menutup pintu kamarnya kasar. Bahkan Woojin yang sekamarnya saja tidak diperbolehkan masuk tadi. Member lain hanya menatap Guanlin iba.

"Kok jadi gini sih?" tanya Guanlin frustasi, entah dia bertanya pada siapa.
"Sudah nggak papa, Jihoon cuma sedang cemburu. Biarkan dia sendiri dulu" kata Ong menenangkan Guanlin sambil menepuk bahu Guanlin pelan.

"Salah Jinyoung ya bukan salahku" Woojin yang sudah duduk di kursi ruang tamu bersuara.

"Lah kok aku? Lagian cuma main doang, Daehwi juga biasa saja. Ya kan yang?" tanya Jinyoung pada Daehwi yang ada di sampingnya.

"Mungkin ada hal lain kali Lin sampai Jihoon hyung marah sama kamu. Sepertinya tidak mungkin hanya karena kau dan Jinyoung hyung sedekat tadi" tambah Daehwi.

"Barkan dia sendiri dulu. Ayo kita mandi dan nanti berkumpul di ruang tamu untuk membahas masalah ini" kata Jisung memberi solusi.

"Nggak perlu hyung. Kalian pasti lelah, istirahat saja. nanti aku akan mencoba biacar dengannya" jawab Guanlin.

"Kamu yakin nggak butuh bantuan kita?" tanya Daniel dengan mata menahan kantuknya.

"Iya, tenang saja. Aku bisa" kata Guanlin mantap.

"Kalau begitu aku ke kamarmu Lin. Malam ini kita tukar kamar"

Guanlin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Woojin kemudian mengucapkan terimakasih.

Jadi, apa yang sedang terjadi?

Tidak ada yanga tahu apa yang sebenarnya membuat Jihoon marah pada Guanlin. Tadi Guanlin hanya bersikap seperti biasa, bahkan dia juga tidak tahu apa yang membuat kesayangannya itu kesal padanya. Ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Saat ini Guanlin masih mengetuk pintu kamar Jihoon, entah yang keberapa puluh kali.  Dia berpikir hanya perlu meminta maaf walaupun dia tidak tahu apa salahnya. Yang terpenting untuknya adalah kesayangannya itu tidak marah lagi.

"Hyung, ayo buka pintunya. Ayo bicara" kata Guanlin sabar padahal daritadi Jihoon tidak menjawab apapun.

"Jihoonie ayo buka pintunya"

-
--
---
----
-----

Jam sudah menunjukkan pukul 23.15 dan Guanlin sekarang sedang merebahkan dirinya di sofa ruang tamu dorm wanna one. Jihoon masih tidak mau membuka pintunya padahal tadi Guanlin sudah mengancam ingin tidur di tempat Seonho saja kalau Jihoon tidak juga mau membukakan pintu untuknya tapi bukannya Jihoon yang membuka pintu yang ia dapati, malah Jihoon melempar benda keras ke pintu hinggar mengeluarkan bunyi "DAK" lumayan keras.

Akhirnya Guanlin memutuskan untuk merebahkan dirinya di sofa, seharian ini jadwal wanna one begitu padat dan sekarang Jihoon malah mendiamkannya. Guanlin mengeluarkan ponselnya berniat mengirim pesan pada Jihoon.

L.Guan

Aku dan Woojin hyung bertukar kamar malam ini, tapi kamu malah nggak buka pintunya jadi sekarang aku sedang tidur di sofa
Read

Guanlin tersenyum begitu ada tanda Jihoon sudah membaca pesannya. Namun sudah lebih dari 10 menit Jihoon tidak juga membalas pesannya.

L.Guan

Karena sofanya kecil aku harus menekuk kakiku hehe
Read

Wah kenapa disini dingin sekali ya
Read

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang