◆Lovey Dovey◆

3K 379 128
                                    

Vote!





























Jihoon memandang Woojin dengan tatapan bingung. Pasalnya tidak biasa seorang Park Woojin bermain ponsel dan terlihat menahan senyum atau gemas seperti sekarang ini. Yang Jihoon tahu Woojin hanya akan menggunakan ponselnya untuk bermain game atau menghubungi seseorang sesekali, tapi saat ini Woojin sepertinya sedang memantau sosial media.

Jihoon yang penasaran akhirnya mendekat pada Woojin, "lagi ngapain sih?"

Woojin segera menyembunyikan ponselnya, "nggak apa-apa. Ngapain kesini"

Jihoon mencebikkan bibirnya, "oh jadi gitu sekarang pakai rahasia-rahasiaan? Okay"

Woojin menghela napas pelan, "nggak ke kamar Guanlin buat minta maaf?"

Jihoon mengangkat alisnya sebelah. Ia tidak paham dengan ucapan Woojin. Minta maaf? Untuk?

Woojin bergeser lebih mendekat pada Jihoon lalu menunjukkan sebuah video kemenangan mereka tadi di acara MAMA.

"Apa sih Jin?" tanya Jihoon tidak paham.

"Lihat dulu"

"H-ha?" Jihoon sedikit terkejut lalu dia tertawa. Woojin yang melihat itu juga ikut tertawa.

Tanpa menunggu apapun Jihoon segera melesat menuju kamar Guanlin. Hari ini sebenarnya mereka memutuskan untuk tidur di kamar masing-masing tapi sepertinya Jihoon mau tidur dengan Guanlin saja lah.

Saat Jihoon masuk ke kamar Guanlin ternyata kamar itu sudah dalam keadaan gelap, pemiliknya juga sudah tidur. Sebenarnya wajar karena ini sudah dini hari, bahkan mungkin yang belum tidur hanya dirinya dan Woojin.

Jihoon masuk ke dalam selimut yang membungkus tubuh bongsor Guanlin. Ia tersenyum melihat wajah tenang Guanlin saat tidur, sangat imut. Tangannya terulur untuk menyentuh pipi Guanlin lalu mengelus pelan pipi putih dan sedikit berisi itu, setelahnya bibir Jihoon ikut andil mengecup karena tidak kuat dengan pemandangan di depannya.

Jihoon memeluk tubuh Guanlin lalu menyembunyikan wajahnya didada Guanlin begitu tangan pria Taiwan itu melingkar di tubuhnya. Guanlin tidak bangun hanya saja ia reflek memeluk tubuh Jihoon karena Jihoon memaksa masuk ke dalam pelukannya. Bahkan mata Guanlin masih terpejam,pria itu hanya mengeluarkan suara erangan kecil karena  terganggu dengan tindakan Jihoon. Mendengar itu Jihoon terkikik geli, "Tidur nyenyak Guanlin" bisik Jihoon lalu mengecup bibir Guanlin sekilas dan ikut memejamkan matanya.

-
--
---
----
-----

Guanlin mengerjapkan matanya beberapa kali. Seingatnya tadi malam Jihoon bilang ingin tidur di kamarnya lalu siapa pria berambut merah yang sedang tidur memunggunginya ini?

"Jihoonie?" panggil Guanlin dengan suara seraknya. Tangannya juga menggoyangkan pelan tubuh itu, untuk memastikan saja bahwa lelaki yang sedang memeunggunginya ini adalah prianya.

"Mhh" Jihoon mengerutkan keningnya lalu menoleh ke belakang. Ia melihat Guanlin yang sedikit terkejut kemudian dia tersenyum tipis, "selamat pagi"

Guanlin ikut tersenyum, tangannya memaksa Jihoon untuk menghadap ke arahnya, "kok bisa disini? Katanya mau tidur sama Woojin Hyung?"

Jihoon mendekat pada Guanlin lalu merapatkan tubuhnya dengan memeluk tubuh pemuda Jangkung itu, "pengen tidur sama kamu"

Guanlin tidak bisa menahan senyumnya, tangannya mengeratkan dekapannya pada tubuh Jihoon.

"Nggak mau bangun terus mandi?" tanya Jihoon setelah cukup lama mereka saling diam karena menikmati kehangatan yang saling mereka berikan.

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang