◆Short Story (2)◆

3.3K 421 81
                                    

Vote!













































(Males crop :v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Males crop :v)











"Guan~"

Guanlin tidak mengindahkan rengekan Jihoon. Tangannya masih sibuk menggulirkan layar ponselnya walaupun sebenarnya dia sudah ingin mencium bibir Jihoon agar tidak merengek lagi padanya.

"Guanlin ih!" pekik Jihoon kesal. Bibirnya sudah menggerutu tidak jelas, mencoba mengambil perhatian Guanlin namun Guanlin seperti tuli. Akhirnya Jihoon menyerah. Ia menghela napas dalam lalu memilih keluar dari kamar Guanlin.

Guanlin hanya bisa menatap punggung Jihoon yang sudah menjauh dari kamarnya dan hilang di balik pintunya yang tertutup. Guanlin menjatuhkan ponselnya di kasur dengan sembarangan lalu mengusap wajahnya kasar.

Cklek

"Lin"

Guanlin mendongak menatap ke arah sumber suara lalu berdehem untuk menjawab panggilan tadi.

"Jadi kenapa? kamu takut Jihoon malah jadi pihak atas? Atau kamu takut Jihoon berubah? Atau kamu nggak pengen berbagi tubuh Jihoon dengan Wannable?" Tanya Woojin yang sudah duduk di sebelah Guanlin.

Guanlin menatap Woojin datar "aku nggak seegois itu hyung"

"Jadi?"

"Aku hanya khawatir dengannya yang terlalu terobsesi dengan bentuk tubuh tapi nanti malah harus menyiksa tubuhnya sendiri. Aku tahu bikin abs itu nggak gampang"

"Kenapa nggak bilang langsung ke dia?"

"Aku nggak pengen mengiyakan tapi nggak tega juga mau nolak. Dia sepertinya pengen banget kan" Guanlin menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mengehela napasnya dalam.

"Guanlin~"

Guanlin dan Woojin otomatis melihat ke arah seseorang yang kini masuk ke kamar Guanlin dengan mencebikkan bibirnya. Sebenarnya sedaritadi Jihoon masih di depan pintu kamar Guanlin, ia menyuruh Woojin untuk mencari tahu alasan Guanlin kenapa tidak memperbolehkannya memiliki abs. Setelah mendengar penjelasan Guanlin melalui perantara Woojin tadi, Jihoon menjadi sedikit merasa bersalah pada Guanlin karena tadi dia sudah sempat marah pada Guanlin. Padahal kan Guanlin sebenarnya hanya mengkhawatirkannya saja.

Guanlin tersenyum pada Jihoon lalu menggenggam kedua tangan Jihoon yang kini sudah berdiri di depannya.

"Guanlin aku janji aku nggak akan terlalu memaksakan diri buat bikin abs, aku janji akan menjaga pola makan biar nggak kecapekan dan sakit, Aku janji nggak akan bikin kamu khawatir karena proyek abs Jihoon ini, Jadi bolehin aku bikin abs ya?" Jihoon menatap Guanlin dengan penuh harap, ia juga menggoyang-goyangkan kedua tangannya yang masih di genggam oleh Guanlin.

Other Side ▶PanWink◀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang