Part 12

575 78 3
                                    

Please Comment and Vote ^^

BackSound : They Never Know_EXO

======

"apakah dia belum sadar nak,?"

Akhirnya soo hee selamat dari ledakan suhu panas tubuhnya yang merasa kepanasan seketika.

Tuan kim membuka pintu, dan meminta jongin untuk menemuinya sebentar. Jonginpun mengiyakan, setelah melihat untuk terakhir kali wajah soo hee yang masih tertidur pura-pura itu.

Soo hee membuka sebelah matanya, melihat situasi memang aman untuk dia bangun. Membuang nafas lega, fiuuh.. soo hee menempelkan telapak tangannya di dada, tampaknya jantungnya tengah berdetak sangat kencang. "geuman! Aku gak mau kegeeran. Lagi pula aku tidak menyukainya sebagai umyeongie" keluhnya memasang wajah muram, bingung dengan perasaannya.

"aku harus pulang, aku gak mau lama-lama berada disini" melirik lukisan besar dan mencondongkan kepalanya melihat sekilas cahaya dibaliknya. Lalu menghembuskan nafas berat.

Soo hee membuka pintu hati-hati, tidak mau sampai mengeluarkan suara sedikitpun, dia berencana pulang tanpa sepengetahuan jongin atau tuan kim atau penghuni rumah lainnya. Tapi sesuatu menghentikan langkah soo hee yang tengah berjalan pelan itu.

Dia melihat keakraban seorang anak dengan appanya. Terlihat hangat melihat jongin memeluk orang tua tunggalnya itu, soo hee menatap sendu, kala mengingat keluarganya di negeri shansai. "eomma, appa.. bogosipposseo" ungkap soo hee pelan, menundukan kepala mengingat hanya beberapa menit dia bisa melihat dengan jelas wajah keluarganya, sebelum dia turun ke negeri manusia.

Dia ingin juga mendapat kasih sayang seperti yang dia lihat sekarang. Dipeluk dengan hangat oleh seseorang yang dia sayang. Jongin melihat dari lantai bawah seorang gadis yang tengah menundukan kepalanya.

Sampai di hadapan gadis itu, jongin mendengar isakan dari balik benaman rambut panjang soo hee. Soo hee terkejut ketika, bahunya di tarik seseorang dan kini badannya menempel di dada bidang seorang lelaki yang membawanya kedalam istana megah si mantan penyewa rumahnya.

"aku pinjamkan dadaku untuk kamu bersandar soo hee-ya, menangislah selagi kamu bisa, jangan pedulikan aku" ujar jongin seraya mengelus pundak soo hee

Soo hee yang merasa ini mengharukan, dan pas sekali hanya ini yang dia butuhkan. Dia membenamkan kepalanya di dada jongin, diapun merengkuhkan pelukannya. Memberikan kenyamanan untuk gadis yang misterius baginya. "Aku rindu rumah" ucap soo hee dalam benamannya.

Jongin menghela nafas pelan. "aku pikir kamu kesepian tinggal sendirian disana. Tadinya aku akan membawamu ke apartemenku".

Soo hee melepaskan sandarannya. Meneguk ludah susah payah, jongin tidak tau jika yang dia rindukan bukan rumah yang pernah dia sewa, melainkan rumah yang sebenarnya. Negeri shansai.

"aku ingin pulang sekarang?" desak soo hee

"mau kemana nak—" timpal tuan kim dari belakang. Soo hee melirik diikuti jongin

"kamu baru sadar, masa langsung pulang" lanjut tuan kim melempar senyum pada soo hee

Soo hee tersenyum ragu, menatap jongin dan dia memberikan isyarat untuk santai saja.

"panggil aku appa—" celetuk tuan kim melirik jongin, menggoda "APPA—" tepuk jongin membuatnya terasa malu di depan soo hee. Balas appa terkikik.

Soo hee tersenyum mendengar kekonyolan anak dan appanya itu. "lihatlah, siapa yang memperlihatkan keanggunan lewat senyumanya" sambung tuan kim melihat soo hee tersenyum, lalu soo hee mengendurkan senyuman anggunnya.

FATE MAGICWhere stories live. Discover now