Part 18

489 70 2
                                    

Please Comment and Vote 

BackSound : Walk On Memories

=============


"eomma.. bogossiposseo, nan pigonhae jigeum."

Sebelum kembali ke apartemen, jongin terlihat duduk di sebuah kursi sebuah taman. Dia mengeluh saat matanya melihat sebuah keluarga utuh yang bahagia, saling melempar senyum. Dia iri melihat pemandangan yang membuat ingatan masa kecil ketika keakraban diantara dia, eomma dan appanya melayang di pikirannya.

Kemudian dia mendongak ke atas langit malam yang menampakan keindahan pula. Bintang-bintang bertaburan, dengan kelip yang sesekali memperindah hiasan alam semesta itu.

Ddrtttt..

Suara ponselnya bergetar

"ne, appa"

"gwaenchanha?"

Jongin tak langsung membalas, tiba-tiba dadanya sesak, dia menahan kesedihan saat tuan kim menelponya, seakan dia tau jika anaknya benar-benar butuh dukungan ekstra dari keluarga.

Jongin bukannya tidak memiliki keluarga lain, tuan kim memiliki adik dan dia sudah menikah, memiliki keluarga. Appanya jongin adalah pengusaha sukses pada masanya. Tuan kim berseteru dengan adiknya yang mengakibatkan dia tak lagi mempunyai kehangatan dengan adiknya.

"adeul.." tuan kim merasa jika anaknya memang sedang tidak dalam keadaan yang stabil

Jongin menyeka air mata yang tak bisa dia tahan lagi "ne, appa"

"apa soo hee bersamamu?"

"ani, jongin sedang di luar"

"apa kamu sudah bertemu dengannya?"

"sudah, dia ada di apartemen"

"syukurlah, tolong jaga dia nak"

Jongin mendecih "waeyeo?"

"dia baru pertama kali ke seoul nak, ajak dia berkeliling saat kamu tidak sibuk"

"appa.. kenapa jongin harus? Dan kenapa juga dia harus datang?"

"appa ingin kalian saling jaga"

Jongin terbahak

"dia akan jadi beban buat jongin appa, dan kenapa appa sangat peduli padanya?"

"dia cantik nak"

"mwoo?!" jongin sangat terkejut dengan pernyataan appanya itu.

"emang menurutmu dia tidak cantik kah?" goda tuan kim

Jongin mengulum bibir bawahnya "appa, jongin harus kembali, kalo tidak ada yang penting lagi, tutuplah"

Tuan kim tertawa kecil, anaknya memang tidak punya rasa humor yang bagus. "geure, appa hanya akan menelponmu ketika darurat aja iya kan"

"andwaeyeo.. jangan salah paham dong"

"arra.. appa arrayeo, geure, uh"

"appa.. appa.." jongin melihat layar ponselnya, panggilan berakhir. Dia mendecik lalu menggerutu pada layar ponselnya. "tua ambekan dasar"

Jongin menyimpan ponselnya lalu menghembuskan nafasanya, merasa energinya kembali, meski masih sedih karena sikap menejer yang kecewa pada keputusannya.

Saat jongin tiba di apartemen, dia mencari seseorang di setiap sudut ruangan, tak ada siapapun. Jongin membuka pintu sebuah kamar, ternyata dia ada disana. Matanya membulat melihat Soo hee tengah melakukan gerakan bebas membelaknginya dengan earphone terpasang di telinga.

FATE MAGICWhere stories live. Discover now