Part 27

166 33 2
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

BACKSOUND : APINK_EUNGEUNG %%

================================


"Apa aku salah jika aku mengatakan bahwa aku mencintai takdirku?"
Soo-hee berdiskusi pada pantulan diri didepan cermin sambil tetap menitikan air matanya. Ia baru saja selesai mandi, menyisir rambutnya yg basah. Ia harus menghilangkan aroma telur yg menempel pada rambutnya, tidak boleh ada seorangpun yg tau kejadian yg menimpanya selain petugas keamanan apartemen ini, akan sangat merepotkan bila Jongin mengetahui hal seperti ini. Saat Soo-hee sedang melamun, tiba-tiba saja gadis itu dikagetkan dengan suara dering ponselnya, "Soo-hee dimana kau? Mengapa lama sekali? Apa terjadi sesuatu?"
"Ouh.. a-aku... masih di apartemen Oppa, sebentar lagi aku kesana."
"Apa terjadi sesuatu padamu?" Manager Ha bertanya saat menyadari suara bergetar Soo-hee.
"Ti-tidak, aku baik baik saja Oppa. Kututup telponnya ya? Bye!" Buru-buru Soo-hee menutup telponnya, ia sadar jika Manager Ha pasti tau nada suara bergetar dirinya.
Setidaknya ia tak perlu bicara tentang hal ini, Soo-hee tau bahwa kini diluar sana banyak sekali fans Jongin yg sangat membencinya. Semua seperti berputar begitu saja, dengan tiba-tiba nama Soo-hee selalu muncul dari berbagai artikel yg berhubungan dengan Jongin maupun Evelyn, beritanya semakin jahat ketika mengatakan bahwa Soo-hee adalah wanita penggoda.
"Apa aku harus kembali ke negeri Sanshai? Jika aku kembali, itu berarti aku harus meninggalkan Jongin." Soo-hee berbicara di depan cermin. Ia menatap dirinya sendiri, mengusap air mata yg jatuh dari pelupuk matanya, "Iya, kau harus kembali Soo-hee. Ini bukan tempatmu."
Jawaban itu keluar dari bibirnya sendiri, membuat ia bangkit dari duduknya dan merapikan sisa barang yg harus dibawanya kerumah sakit. Soo-hee sedikit tersenyum memandang dirinya sendiri, ia telah memutuskan sesuatu yg begitu penting untuk hidupnya.

***


Sedangkan disisi lain, setelah menutup telponnya Manager Ha curiga telah terjadi sesuatu pada Soo-hee. Pria itu yakin betul jika Soo-hee sedang menangis, namun ia bertanya-tanya apa yg membuat gadis itu bersedih, bukankah tadi saat pergi gadis itu baik-baik saja? Lalu mengapa gadis itu menangis? Manager Ha membuang pikiran negatifnya, ia memilih kembali ke kamar rawat Jongin.
"Hyung, dimana Soo-hee?"
Pertanyaan itu muncul saat Manager Ha membuka pintu ruang rawat Jongin, "Ouh? Soo-hee? Dia kembali ke apartemen, menyiapkan perlengkapanmu. Bukankah kau telah setuju untuk menginap disini selama beberapa hari?"
"Aku hanya kelelahan Hyung, aku tidak sakit."
"Tapi Jongin..."
Ucapan Manager Ha terputus, saat Jongin secara tiba-tiba menyalakan televisi yg berada diruang rawatnya. Di depan layar itu, berita skandal Jongin dan Soo-hee sedang menjadi pembahasan panas, membuat Manager Ha memejamkan matanya. Pria itu lupa mematikan saluran televisi dikamar rawat Jongin, "Jongin... dengarkan aku..."
"Hyung yg seharusnya mendengarkan aku!" Jongin memotong kembali ucapan mantan managernya itu, "Mengapa Hyung membiarkan Soo-hee pergi sendiri? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Ini jelas bukan salahnya, pasti semua orang menyudutkanya??" protesnya
"Jongin... tenangkan dirimu, aku khawatir jika kau emosi seperti ini."
Mendengar kekhawatiran Manager Ha, Jongin justru memutar bola matanya, bukan itu jawaban yg ingin di dengar oleh Jongin. Soo-hee dalam bahaya, Jongin bisa merasakan hal itu, namun kenapa justru dia yg mendapatkan perlindungan.
"Jika ada orang yg Hyung khawatirkan, orang itu seharusnya adalah Soo-hee." Ujar Jongin dengan suara sedikit meninggi.
"Sayangnya Soo-hee tidak akan pernah mendapatkan perlindungan itu."
"Evelyn??" Ucap Manager Ha terkejut.
Wanita itu tiba-tiba saja datang membuka pintu ruang rawat Jongin, seingat Manager Ha ia tak memberitahu siapapun soal ruang perawatan Jongin, "Iya, ini aku. Mengapa? Apa kau terkejut Manager Ha? Ouh? Kau disini juga rupanya??"
"Untuk apa kau kemari?"
"Oohh... Jongin... aku ini kekasihmu, bagaimana kau bisa menanyakan hal seperti itu padaku?" Ucap Evelyn sambil melangkah maju mendekati Jongin.
"Berhenti disitu Evelyn! Aku tidak ingin bertemu denganmu!" Bentak Jongin cukup keras membuat Manager Ha terkejut, tapi justru membuat Evelyn Tersenyum penuh kemenangan.
"Lebih baik kau keluar sekarang Evelyn, Jongin benar-benar butuh waktu. Kau mengerti ucapanku 'kan?" Menager Ha berusaha mencegat wanita itu agar tidak semakin mendekati Jongin.
"Ouh? Apa aku berperan sebagai orang jahat disini? Aku tidak bermaksud melakukan ini Jongin, tapi... jika kau mau, aku akan tunjukan bagaimana peran jahat yg sesungguhnya. Selamat malam."
Evelyn akhirnya keluar dari ruangan rawat Jongin, hal itu membuat Manager Ha sedikit bernafas lega. Setidaknya Evelyn tidak membuat keributan, namun melihat sikap Evelyn yg tak bisa membuat Manager Ha menjadi curiga, mungkinkah Evelyn telah merencakan hal lain? Merencanakan sesuatu yg mungkin semakin mempersulit keadaan Jongin?
"Lebih baik kau tidur Jongin, aku akan menunggu Soo-hee dibawah." Ucap Manager Ha buru-buru pergi membuat Jongin mengerutkan dahinya.


***


Soo-hee telah sampai kembali dirumah sakit, ia benar-benar membawa keperluan Jongin dan juga Manager Ha. Berjalan menunduk untuk menutupi wajahnya dari banyaknya fans Jongin dan wartawan yg sedang mencari keberadaan artis mereka, saat sedang berjalan di koridor rumah sakit, langkah Soo-hee terhenti oleh sebuah suara yg sangat dikenalnya.
"Hei tunggu wanita penggoda!"
Suara itu membuat Soo-hee membalikan badanya, ia sempat tak terima jika dirinya di panggil dengan sebutan itu. Sebab bagi Soo-hee dia sama sekali tak pernah menggoda Jongin, semua seperti takdir bagi Soo-hee. Ternyata yg memanggilnya adalah Evelyn, "Masih berani kau kesini? Tak jera dengan perlakuan fans Jongin padamu, hah??"
Soo-hee tak menjawab, ia justru hanya menundukan kepalanya, ia tidak ingin mempersulit keadaannya. Soo-hee hanya mampu membatin, ternyata benar ini semua hanya permainan seorang Evelyn yg ingin menyingkirkannya dari Jongin. Sepertinya keputusan sepihak yg diambil gadis itu sudah tepat, ia harus meninggalkan semuanya karena dengan begitu Jongin tak akan mendapat masalah dan dirinya akan terbebas dari tekanan ini.
Plak!
Soo-hee terkejut, wanita itu menampar wajah dirinya, "Ini hanya awal, akan aku pastikan bahwa kau hanya memiliki satu pilihan. Meninggalkan Jongin!"
Setelah berkata wanita itu langsung melangkah pergi, meninggalkan Soo-hee yg kini memegang pipinya yg merah. Gadis itu kembali menitikan air matanya, "Kau tak apa, Soo-hee?"
"Hah?"
Soo-hee mendongakan kepalanya dan segera menggeleng cepat, ia langsung menghapus air matanya namun sayang sepertinya pria yg menghampiri dirinya tidak puas atau respon yg diberikan olehnya.
"Soo-hee, kau percaya padaku 'kan? Ceritakan apa yg terjadi?"
"Manager Ha... Sebenarnya..." Saat akan melanjutkan kata-katanya Soo-hee dikagetkan oleh kedatangan Jongin yg ternyata menngikuti Manager Ha secara diam-diam, "Jo-jongin?"
"Ouh... Jongin? Mengapa kau keluar dari kamar?" Manager Ha dengan gerak reflek membantu Jongin berjalan, "Lebih baik kau kembali ke kamar Jongin, ayo Soo-hee.."

***


"Hyung, bisa tinggalkan aku bersama denganSoo-hee berdua?"
Tiba-tiba saja Jongin berbicara, membuat ManagerHa dan Soo-hee sedikit terkejut, namun mantan Manager Jongin itu langsungmenganggukan kepalanya dan meninggalkan mereka berdua.
"Jo-Jongin..." Soo-hee setengah ragu.
"Aku sudah mengingatnya, Soo-hee.. akumengingat semuanya."
Mendengar itu semua, Soo-hee lagsung memejamkanmatanya. Kali ini ia harus benar-benar membuat Jongin mengatakan sesuatu ygmungkin bisa membuatnya kembali ke negeri Shanshai, "La-Lalu?"
"Aku tidak perduli pada takdir itu, akutidak perduli dengan apa yg akan terjadi, sepertinya aku mulai.... akumencintaimu Soo-hee."
Tiba-tiba saja Jongin menarik tubuh Soo-hee, iamemeluk gadis itu begitu erat seperti takut kehilangan. Namun saat menerimapelukan itu Soo-hee malah semakin menangis membuat Jongin melepas pelukan itudan menangkup wajah Soo-hee, "Setelah ini semua, apa kau juga mencintaiku,Soo-hee?"
"Kau takdirku Jongin." Ucap Soo-heesingkat lalu kembali memeluk tubuh Jongin, dalam dekapan Jongin gadis itumembatin dalam pikirannya sendiri tanpa diketahui siapapun, "Kita akanselalu terhubung, apapun yg terjadi. Aku akan lakukan apapun agar semuanyakembali Seperti seharusnya. Percayalah... aku janji padamu."

FATE MAGICWhere stories live. Discover now