Part 28

209 31 2
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

BACKSOUND : EXO CHEN_SORRY NOT SORRY

========================


Sudah satu minggu Jongin menghilang dari publik setelah ia menyatakan hubungannya bersama Soo-hee, ia lebih memilih meninggalkan apartemennya dan tinggal bersama sang ayah. Tentu saja Soo-hee ikut bersamanya, sebenarnya saat itu Soo-hee ingin meninggalkan Jongin untuk kembali ke Shanshai bersama ibunya, kekuatannya telah pulih kembali seharusnya ia pergi. Namun saat itu, Jongin memohon pada Soo-hee dan ibunya agar tidak meninggalkannya sendirian, pria itu berjanji akan merahasiakan semuanya, dengan tatapan yg menyedihkan kala itu akhirnya ibu Soo-hee memberikan izin dengan syarat jika terjadi sesuatu diantara mereka itu diluar kendali takdir, maka salah satu dari mereka harus ada yg mengalah.
"Kau melamun lagi? Apa yg sebenarnya kau pikirkan? Bisa kau ceritakan padaku?"
"Ouh? Jongin??" Ucap Soo-hee sedikit terkejut.
"Kau tidak berpikir untuk meninggalkanku 'kan?"
Pertanyaan Jongin membuat Soo-hee menggelengkan kepalanya pelan, ia tersenyum lalu sedikit mengecup bibir tebal Jongin. Sesaat setelah melakukannya, Soo-hee justru terlihat malu-malu dan membuat Jongin terkikik geli.
"Tidak perlu malu saat melakukannya, kau harus tau sekarang kau adalah kekasihku. Mau melakukannya sekali lagi?" Goda Jongin membuat Soo-hee membulatkan matanya.
Chup!
Jongin dengan segera mencium kembali bibir Soo-hee, lalu meninggalkan gadis itu yg masih dalam mood terkejut. Saat kembali tersadar Soo-hee bahkan ikut berlari mengejar Jongin yg melarikan diri darinya.
Melihat Jongin dan Soo-hee yg terlihat bahagia, membuat seseorang yg diam-diam memperhatikan mereka tersenyum senang.
"Appa harap kau bisa melindungi Soo-hee apapun yg terjadi nanti, Jongin."
Ucap pria itu sambil menyesap kopi pagi miliknya.


***


"Arrrgghhh!!"
Teriakan seorang wanita mengagetkan seluruh karyawan seisi kantor, membanting semua barang-barang di dalam ruangan namun tak ada yg berani untuk menghalangi tindakannya. Sampai seorang pria menghentikan aksi wanita itu.
"Evelyn! Kau mau menghancurkan kantor agensimu sendiri??"
Mendengar ucapan itu, wanita yg di panggilnya Evelyn menghentikan aksinya. Ia menatap pria itu dengan tatapan seperti ingin membunuh.
"Kau tidak perlu melakukan ini. Aku tau kau kecewa, tapi itu pilihan Jongin... harusnya kau bisa menghargai pilihannya."
"Menghargai? Harusnya Jongin menghargai usahaku! Berhenti mengguruiku Ha!"
"Aku tidak mengguruimu, aku hanya..."
"Hanya apa? Hanya ingin melihatku hancur seperti sekarang??"
Sela Evelyn memotong ucapan Manager Ha yg sengaja mengunjungi kantor agensi milik Evelyn.
"Kau salah paham, mari kita duduk bersama dan meluruskan ini semua."
"Tidak! Aku tau, kau yg telah menyuruh Jongin mempublik hubungannya bersama gadis sialan itu! Dan kau juga yg telah membuat Jongin mengakhiri kontrak kerja bersama agensiku 'kan? Jawab aku Ha! Sialan!!"
Wanita itu kembali membanting barang yg berada didekatnya, membuat Manager Ha menutup matanya karena tindakan wanita itu.
"Jika aku tidak bisa memiliki Jongin, maka tidak ada seorangpun yg berhak mendapatkannya. Camkan itu Ha!" Ucap Evelyn sambil melangkah pergi meninggalkan Manager Ha.
"Jangan sekali sekali menyakiti mereka, apalagi menyakiti Soo-hee. Kau akan berhadapan denganku."
"Aku tidak perduli!" Sahut Evelyn sambil melambai-lambaikan tangannya membuat Manager Ha semakin geram.

***


Makan malam bersama terasa begitu hangat, rasanya Soo-hee ingin selalu merasakan hal ini. Dengan senang hati, ia menyiapkan berbagai makan malam yg sungguh mengoda selera.
"Wah, sepertinya ini semua terlihat lezat." Seru Tuan Kim saat menghampiri meja makan.
"Ouh? Tuan Kim? Aaahh... maksudku Appa."
"Hahahaha.... tenang saja Soo-hee, kau hanya belum terbiasa."
"Terbiasa untuk apa??" Sela Jongin yg menghampiri ayah dan juga kekasihnya dimeja makan.
Jongin yg sembari mengambil ayam goreng, mendapat tepukan ringan di tangannya dari sang ayah, "Hei, Appa belum mencobanya..."
"Ouh... Appa, ayam goreng buatan Soo-hee ini memang benar-benar lezat, Appa harus mencobanya."
Jongin memberikan sepotong ayam goreng lagi pada ayahnya, mereka duduk bersama di meja makan dengan tenang. Soo-hee dgn telaten menyiapkan makan Malam untuk 2 pria berbeda generasi itu. Makan bersama dalam diam, sampai Tuan Kim membuka pembicaraan, "Jongin... Appa ingin kau segera menikah."
"Hah?"
Jongin yg sadar akan pernyataan itu langsung menatap sang ayah tak percaya, bahkan membuat Soo-hee membulatkan matanya karena terkejut.
"Ma-maksud Appa menikah?"
"Iya, kapan kau akan menikah dengan Soo-hee? Bukankah kalian saling mencintai?"
Mendengar pertanyaan sang ayah membuat Jongin menganggukan kepalanya secara reflek, "Tapi Appa..."
"Tapi apa Jongin? Kau tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu 'kan?" Sela sang ayah membuat keduanya tersenyum canggung.
"Bagaimana denganmu, Soo-hee?"
"A-aku... aku tidak tau Appa, Jongin sama sekali belum mengatakan apapun padaku." Jawab Soo-hee gugup.
"Baiklah, mulai malam ini Appa putuskan untuk menjadi malam pertunangan kalian. Sudah Appa katakan bukan bahwa Appa akan menerima Soo-hee seperti anak Appa sendiri."
"Appa..." Jongin tak mampu lagi berkata apa-apa jika ayahnya sudah begini.
"Maukah kau menjadi menantuku, Soo-hee?"
"Hah?"
"Kau dengar keinginan Appa 'kan, Soo-hee? Aku hanya ingin mengatakannya sekali lagi, maukah kau menikah denganku?"
Mendengar permintaan Jongin dan ayahnya, justru membuat Soo-hee menitikan air matanya. Hal itu membuat Jongin menjadi panik, "Soo-hee, apa yg terjadi? Mengapa kau menangis?"
"Ti-tidak Jongin, aku..."
Jongin mengusap air mata Soo-hee, "Jika kau tidak bisa menjawabnya sekarang aku tidak menuntutnya. Bisakah Appa juga menunggu?"
"I-iya... Soo-hee, tidak perlu kau pikirkan." Ucap sang ayah yg juga ikut khawatir pada kondisi Soo-hee yg tiba-tiba menangis.
Namun hal itu malah mendapat gelengan pelan dari Soo-hee, "Aku... aku menerima lamaranmu, Jongin."
"Benarkah??"
Tanpa perlu jawaban lagi Jongin langsung menarik Soo-hee ke dalam dekapannya merasakan kebahagiannya kini menjadi tak terhingga, membuat pria yg lebih tua memandang penuh senyum kearah 2 orang yg kini sangat dicintainya itu.


***


Soo-hee bisakah kau menemuiku siang ini? Ada yg ingin aku sampaikan padamu, jangan beritahu Jongin dulu karena ini menyangkut Evelyn. Maaf aku menghubungi lewat nomer baru, Manager Ha.


Soo-hee mengerutkan dahinya saat membaca pesanyg baru saja masuk ke ponsel miliknya, tak biasanya mantan Manager Jongin itumenyebutkan dirinya sebagai Manager, biasanya pria itu selalu saja memaksaSoo-hee untuk memanggilnya Oppa. Namun hal itu tak dipikirkan oleh Soo-hee, ialebih memilih membalas pesan itu dengan penuh senyum.
"Baiklah Oppa... dimana kita bisa bertemu?Bagaimana jika di cafe magic? Tempat kita pertama bertemu. Aku menunggumu,Oppa. Ada banyak cerita yg inginku sampaikan padamu."
Pesan itu dikirim oleh Soo-hee, tanpa rasacuriga gadis itu langsung bersiap diri untuk bertemu Manager Ha, sedangkandilain tempat diwaktu yg bersamaan seorang wanita mendapatkan balasan pesandari ponsel yg sedang di genggamnya dan tersenyum saat membaca isi pesantersebut.
"Sampai bertemu nanti, Soo-hee. Aku taksabar untuk bertemu denganmu." Tersenyum puas wanita itu sambil memasukanponselnya ke dalam tas dan melajukan kembali mobil hitam yg dikendarainya.

FATE MAGICWhere stories live. Discover now