Chapter 1

7.4K 562 9
                                    


"Jihoonie, bangun sayang. Udah mau terlambat kamu tuh" teriak Bunda Baekhyun dari bawah.

"Ugghㅡ Jihoonie masih ngantuk Bunda, ntar lagi ya" ucap Jihoon sambil menutup wajahnya menggunakan selimut.

Yap, ini yang ke tiga kalinya Baekhyun datang kekamar Jihoon tapi Jihoon masih betah tidur di ranjangnya.

"Jihoon ini udah mau jam 7 nak, nanti kamu terlambat. Ini kan hari pertama kamu masuk sekolah" Baekhyun datang membangunkan Jihoon.

"HAH BUNDA KENAPA NGGAK BILANG DARI TADI, JIHOON BISA TERLAMBAT TAU NGGAK" teriak Jihoon lalu melangkah ke kamar mandi.

~


Jihoon dengan tergesa-gesa keluar dari kamarnya lalu menuju ke rak sepatu dan menggunakan sepatunya.

"Jihoonie sarapan dulu sayang nanti kalau upacara kamu pingsan loh" teriak Baekhyun lagi dari arah dapur.

"Nanti aja Bunda ya, Jihoonie udah mau telat" Jihoon lalu secepatnya berlari keluar rumah.

"Jihoon. Ayah juga nggak bisa antar kamu soalnya Ayah juga harus pergi ke kantor sekarang, nggak tau nih tiba tiba ada masalah" jelas Chanyeol yang datang dari tangga lalu pergi menuju garasi dan tak lupa mengambil sepotong roti dengan selai kacang diatasnya dan memasukkan kedalam mulutnya.

Jihoon hanya pasra saja. Jadinya dia naik angkutan umum. "Yaudah deh Jihoonie naik angkot aja " Jihoon lekas keluar rumah dan naik angkutan umum

~


Jihoon tiba di SMA 101 naik angkutan umum. Hampir saja ia telat. Tapi hampir telat karna pagarnya sudah mau tutup

"Hahㅡ Maaf kak Jihoon terlambat, hahㅡ" Ucap Jihoon sembari berlari ke arah gerbang.

"Dek kau kan itu murid baru, seharusnya jangan terlambat dong" Seongwuㅡsi kakak pembina nya yg galakㅡmenatap Jihoon dengan sinis.

"Sana cepat ke barisan untung nggak terlalu telat dek" sambung Seongwu lagi.

"Iya kak, makasih" Jihoon segera berlari menuju barisan tanpa menunggu jawaban Seongwu.

~


Sekarang upacara penerimaan siswa baru sedang dilaksanakan, tetapi sedari tadi Guanlin hanya memperhatikan satu titik, yaitu lelaki gembul. Nampak keringatnya terus bercucuran karena terkena sinar matahari, ia juga kelihatan sangat lelah. Guanlin tidak kuasa melihatnya lebih lama seperti itu. Dia merasaㅡ sedih.

Tapiㅡ ada yang janggal. Guanlin berasa berbeda. Guanlin sedari tadi hanya menatap Jihoon. Guanlin merasa Jihoon harus menjadi miliknya. Segera. Guanlin akui dia menyukai Jihoon sejak pertemuannya di taman.

FLASHBACK

Guanlin sedang duduk sendirian di bangku taman. Guanlin masih kelas IX SMP saat itu.

Saat Guanlin sedang menunggu Woojin, ia mendengar suara seseorang sedang menangis. Guanlin pun segera menuju ke arah seseorang yang menangis tersebut.

Guanlin melihat seorang anak yang memakai baju SMP yang sama seperti dirinya yang sedang berjongkok di tembok dengan tangan yang memeluk lututnya.

Merasa ada orang yang mendekat, Jihoon pun segera mendongak.

Guanlin diam. Dia kagum akan anak ini. Anak ini sangat imut, dengan hidungnya yang merah karna menangis, tak jauh beda dengan pipinya. Pipinya juga merah dangan bibir yang di poutkan. Sungguh Guanlin gemas sekali.

Guanlin lalu sadar akan fikirannya. Dengan cepat ia mengeluarkan sapu tangannya kepada anak tersebut.

"Hey namamu siapa?" tanya Guanlin sambil memberikan sapu tangan tersebut.

Sontak Guanlin berkata seperti itu, ia bahkan berkata tanpa sadar. Guanlin merasa ada yang aneh dengan dirinya.

"Hiksㅡnamaku hiksㅡ Park Jihoonㅡhiks" ucap Jihoon sambil terisak dan mengambil sapu tangan tersebut lalu segera menghapus air matanya

Guanlin gemas sekali dengan anak bernama Park Jihoon ini. Guanlin pun memperkenalkan dirinya

"Namaku Lai Guanlin, apa yang membuatmu menangis"

Guanlin berkata untuk kedua kalinya dengan secara langsung ia tak sadar

"Es krim ku jatuh hiks jatuh hiksㅡ padahal aku belum mencicipinya hiksㅡ sedikit pun" ucap Jihoon dengan terisak sambil melihat es krimnya yang jatuh tak jauh dari tempat mereka

Guanlin yang mendengarnya pun langsung tersenyum

"Mau ku belikan es krim?" tanya Guanlin lagi

Jihoon yang mendengar kata tersebut langsung menatap Guanlin dengan mata berbinar

"Benarkah? Guanlin akan membelikan Jihoonie? Benarkan? Rasa apa?, Berapa?" Jihoon dengan senang langsung memberi Guanlin pertanyaan yang banyak

Guanlin masih Setia senyum pun sambil berdiri ia berkata

"Ayo, aku akan membelikan es krim apapun yang kau mau"

"Benarkah? Wahhh Guanlin baik sekali, ayo cepat sebelum habis" Jihoon langsung menarik tangan Guanlin kepenjual es krim tersebut.

"Guanlin Guanlin, Jihoonie mau makan es krim rasa vanilla dan coklat" kata Jihoon sambil menarik narik lengan baju Guanlin

"Pak es krim rasa vanillanya dan rasa coklat satu" Guanlin berkata sambil mengambil selembar uang won dan diberikan kepada penjual es krim tersebut.

Penjual tersebut pun langsung memberi apa yang Guanlin minta dan segera memberikannya kepada Guanlin

"Jihoon ini es krimnya, kau jangan menangis lagi ya dan pulanglah ini sudah terlalu sore nanti kau membuat orang tuamu khawatir" ucap Guanlin sambil memberikan kedua es krim tersebut

"Jihoonie akan pulang sekarang juga, terima kasih Guanlin" Setelah berkata tersebut Jihoon lari keluar taman untuk pulang

Dan semenjak itu Guanlin menjadi menyukai Jihoon.

Semenjak itu pula Guanlin terus mancari tahu semua informasi tentang Jihoon. Mulai dari dimana Jihoon tinggal sampai dengan siapa saja teman teman Jihoon.

~


Brukk

Guanlin langsung tersadar, ia terkejut. Orang yang di perhatikannya dari tadi langsung pingsan.

Ekspresi Guanlin sekarang ini bahkan tidak pernah dilihat oleh ketiga sahabatnya yang dari tadi terus memperhatikannya.

Ketiga sahabat Guanlin ialah Woojin, Lucas, dan Hyunjin. Mereka dari tadi memperhatikan Guanlin yang sangat gelisah melihat seseorang.























TBC

070918

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang