Chapter 20

1.8K 199 11
                                    

Comment manteman hikd:(
Up bulan satu ye

~

Jihoon tak bisa berkata kata lagi. Ini sangatlah menganggu. Mengabari Guanlin disetiap tiga jam? Yang benar saja. Jadi kalau saja Jihoon belajar di sekolah selama empat jam, harus mengabari Guanlin? Disaat ia sedang belajar? Jihoon mulai muak.

Tapi kalau dipikir pikir lagi, ini untuk sahabat.

Yahh. Hari ini adalah hari ke-5 semenjak hari dimana mereka membuat sebuah kesepakatan. Dan asal kalian tau saja Jihoon mulai muak.

Memeluk Guanlin, sudah pernah ia lakukan.

Mengikuti perintah Guanlin, lewati saja.

Mencium Guanlin? Jihoon belum siap:)

Tapi tetap saja, ini memalukan.

Bahkan saat dikoridor sekolah, pada waktu istirahat Guanlin tiba tiba meminta Jihoon untuk memeluknya didepan umum. Jihoon bahkan terkejut mendengarnya sampai membuat telinganya memerah.

Mengingat Hyungseob membuatnya harus melakukannya, menahan malu yang amat Jihoon rasakan hingga saat ini, dipandangi semua orang. Sudahlah. Mengingatnya akan menjadi membuat Jihoon tambah malu.

"Melamun itu hobimu? Aku tak pernah mendengar hobi seperti itu"Jihoon tersentak kaget mendengarnya, Guanlin tiba tiba bersuara tepat didepan telinganya.

"Hah? Ah itu Jiunㅡuh" Jihoon sendiri tak tau mengapa ia gugup, semua ini taklah jelas.

"Apa kau hanya akan mengaduk aduk makananmu? Makanannya tidak enak? Kalau tidak enak, sini biar aku buang saja" dengan cepat Jihoon memakan makanannya kembali dengan tidak ikhlas, akhir akhir ini Jihoon memang tidak selera makan.

Padahal biasanya ia tak akan pernah melewati makan malam, tapi seminggu terakhir ini ia tak pernah makan malam.

"Pelan pelan makan Jihoon!" ucap Guanlin sedikit meninggikan volume suaranya.

Jihoon hanya menurutinya dengan diam, tak berbicara sedikit pun.

"Sudah? Kalau begitu ayo, akan kuantar pulang" Guanlin segera berdiri dan berjalan kearah kasir untuk membayar pesanan mereka, ya mereka berada disebuah kafe.

"Ayo pulang" ajak Guanlin dan hanya dibalas deheman oleh Jihoon.

~

"Bundaaa~ Jiun pulangg~" ucap Jihoon riang, berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya saat dikafe tadi.

"Bunda di dapur" teriak Baekhyun dari arah dapur dan langsung membuat senyuman Jihoon terangkat.

"Bundaaaaa~ Papa kapan pulang?" tanya Jihoon masih dengan keadaan riang.

"Tumben panggil pake sebutan 'Papa' biasanya juga pake 'Ayah', pasti lagi ada maunya nih" kata Baekhyun yang baru saja selesai mencuci piring.

"Masa tidak boleh pake sebutan 'Papa'? Kan tidak ada yang larang Bun" sahut Jihoon seraya mengambil sebuah kotak susu dikulkas.

"Tapi pasti ada maunya kan?" tanya Baekhyun yang di hadiahi kekehan oleh Jihoon.

"Hm mau apa memangnya dek?" tanya Baekhyun lagi.

"Hehehehhehe, ada novel bagus di toko buku. Belikan ya? Yayayayayayaya?" Jihoon menggoyangkan tangan Baekhyun kekanan kekiri.

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang