Chapter 3

3.9K 523 21
                                    

Saat Jihoon lagi menunggu pesanannya ia merasa seperti sedang diperhatikan. Jihoon pun langsung melihat seisi kantin dan berhenti di satu orang yang tengah melihatnya juga. Lama mereka saling tatap dan dengan cepat Jihoon memutuskan tatapan mereka dan langsung mengambil pesanannya.

Saat Jihoon sedang menuju ke mejanya ia ditabrak sama seseorang. Otomatis semua makanan yang Jihoon pesan itu jatuh. Dan makanan tersebut mengenai almamater Jihoon.

Jihoon yang almamaternya menjadi kotor tersebut langsung marah dan memarahi orang tersebut.

"Hey kalau jalan liat liat dong, almamater Jiun jadi basahkan" marah Jihoon sambil menunjuk almamaternya yang terkena makanan tersebut.

"Maafkan aku berikan saja almamatermu biar aku mencucinya nanti esok aku kembalikan" ucap orang tersebut sambil membersihkan almamater Jihoon dengan tanganya bermaksud menjatuhkan makanan yang masih menempel di almamater tersebut.

Jihoon yang diperlakukan seperti itu langsung merasa tidak nyaman akan orang tersebut.

"Tolong jauhkan tanganmu dari almamater Jiun. Jiun nggak nyaman. Dan kau tidak usah mencuci almamaterku. Eumm siapa namamu?"

"Namaku Bae Jinyoung kelas X IPA dan maaf tentang almamatermu" lelaki bernama Jinyoung tersebut terus saja minta maaf.

"Berhenti minta maaf Jiun nggak suka, lebih baik kau bersihkan saja makanan ini biar aku pesan lagi saja" saat Jihoon beranjak pergi tanganya di tahan oleh Jinyoung.

"Sunggu aku minta maaf akan almamatermu pasti nodanya akan lama hilang jadi sebagai gantinya biarkan aku saja yang membelikanmu makanan?" tawar Jinyoung.

"Maaf tapi itu nggak usah kau lakukan biar Jiun aja yang beli" Jihoon langsung beranjak dan kembali membeli makanan tersebut.

Dan sejak tadi Guanlin memperhatikan kedua orang tersebut. Guanlin mengepalkan tangannya. Ia merasa miliknya telah disentuh oleh orang lain. Maka dari itu ia bertekad untuk memiliki Jihoon hari ini juga. Jihoon suka maupun tidak ia akan tetap menjadikan Jihoon miliknya.

~

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 20 menit yang lalu. Dan Jihoon masih menunggu bus didepan halte. Hyungseob, Somi, dan Daehwi sudah pulang dari tadi. Jihoon sudah mulai bosan menunggu bus tapi tidak ada yang lewat. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang naik angkutan umum. Lagi.

Tapi mata Jihoon terhenti pada kedai didepannya. Kedai eskrim.

"Kenapa dari tadi Jihoonie tak melihatnya? Apakah kedai itu baru dibuka?"

Siapa saja yang mendengar Jihoon pasti akan gemas akan Jihoon. Sudah lama kedai es krim itu ada tapi dia baru melihatnya sekarang bahkan sampai mengatakan kalau kedai itu baru di buka.

Saat Jihoon hendak mau menyebrang, ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi melintas di jalan tersebut. Tiba tiba ada tangan yang melingkar di pinggang Jihoon dan menarik Jihoon agar masuk ke dalam pelukan pemilik tangan tersebut.

Jihoon yang merasa kagetpun dengan cepat melepaskan pelukan tersebut.
"Jihoon kau baik baik saja kan? Kau tidak terluka kan?" kata pemilik tangan tersebut sambil mencengkeram pundak Jihoon.

"Ehh makasih karna udah nyelamatin Jihoonie dan lepaskan tanganmu dari pundak Jihoonie, kau memegang pundak Jiun keras sekali" Jihoon merasa kesakitan karna

"Ohh maafkan aku Jihoon" orang tersebut dengan cepat melepas cengkraman tangannya dari pundak Jihoon

"Kau bukankah yang dikantin? Yang menatap Jiun tadi kan?" tanya Jihoon

"Iya. Aku yang menatapmu tadi dan aku yang membawamu tadi saat kau pingsan" jawab orang tersebut

"Jadi namamu Lai Guanlin? Orang yang membawaku ke UKS? Tapiㅡtapi kenapa?"

"Memangnya kenapa kalau aku yang membawamu ke UKS hm?" tanya Guanlin sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Kan ada anggota PMR? Kenapa malah kau yang bawa Jiun?" tanya Jihoon lagi.

"Memangnya salah kalau aku yang membawamu hm?" Guanlin malah balik bertanya

"Ngㅡnggak buㅡbukan gitu juga" jawab Jihoon sambil gagap.

"Kalau gitu sebagai gantinya. Karna aku sudah menyelamatkanmu , kau harus jadi pacar aku" ucap Guanlin mutlak

"Lah? Lah? Kok gitu? Jiun nggak mau. Lagian kan bukan Jiun yang mau kalau kau yang bawa Jiun ke UKS kan" ucap Jihoon sambil membalikkan badannya

"Nggak ada penolakan. Aku nggak suka di tolak. Yang penting kau sudah milik aku, ingat itu. Milik. Aku." ucap Guanlin tak menerima penolakan

Jihoon yang mendengarpun langsung berbalik "Kan nggak bisa gitu dong. Kok  tiba tiba datang ke Jiun lalu bilang kalau Jiun itu pacarmu? Yang penting Jiun nggak mau" ucap jihoon sambil ikut menyilangkan tangannya di dadanya

"Aku nggak terima penolakan sayangg" ucap Guanlin sambil noel noel dagunya Jihoon

"Nggak mau" Jihoon lama lama jadi kesel sama Guanlin

"Terlambat sayang. Kau udah resmi jadi punya aku. Ayo pulang aku antar" kata Guanlin ambil menggenggam tangan Jihoon dan jalan menuju kearah mobilnya tapi dengan cepat Jihoon berhenti, refleks membuat Guanlin juga berhenti

"Kenapa berhenti? Enggak mau pulang hm?" tanya Guanlin.

"Ngㅡnggak bukan giㅡgitu" Jihoon berbicara sambil gagap

"Lalu mau apa?"

"Jiun mau beli eskrim"

Guanlin sekilas tersenyum lalu menarik Jihoon keledai eskrim tersebut. Setelah Jihoon masuk, matanya langsung berbinar melihat deretan es krim yang dijual dengan berbagai rasa.

"Kau mau rasa apa? Nanti aku traktir" kata Guanlin sombong

"Jihoonie mau beli es krim rasa strauberry ukuran mini, vanilla ukuran sedang, dan bubble gum ukuran besar" ucap Jihoon bersemangat.

"Memangnya kau sanggup menghabiskannya?" tanya Guanlin yang masih kaget.

"Jihoonie bahkan bisa makan lebih banyak dari itu tapi takut nanti uangmu langsung habisㅋㅋㅋㅋㅋㅋ"

Guanlin terkekeh mendengarnya "Walaupun aku membeli kedai ini, uangku tak akan habis"





























TBC

Tekan Bintang oi


071018

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang