Chapter 7

2.5K 325 10
                                    

Mereka sudah sampai si SMA 101. Jihoon pun keluar mobil bersamaan dengan Guanlin, Jihoon merasa risih karena banyak sepasang mata yang menatap mereka.

Mulai dari tatapan kagum sampai dengan tatapan marah yang ditunjukkan ke Jihoon dan tentu saja tatapan tersebut dari fans fans Guanlin.

'Bukannya itu Lai Guanlin, most wanted yang paling terkenal?, dan dia bersama Jihoon?'

'Gila Guanlin. Ini yang pertama kalinya kan dia gandeng orang selain sahabatnya?'

'Ganteng sekali ya Tuhan'

'Siapa sih bantet kecil satu itu'

'Merusak pemandangan aja'

'Cantikan aku juga, sexy kan aku juga. Tapi malah kecantol ama yang gendut'

'Itu anak gendut siapa sih?'

'Jihoon imut banget'

'Jihoon kok sama Guanlin?'

Guanlin yang mendengar anak anak lain membicarakan Jihoon pun langsung berbalik dan berbicara menyinggung orang yang mengganggu Jihoon.

"Dengar semuanya. Jihoon itu lebih baik dari pada kalian. Tidak seperti kalian itu orang orang yang hanya tau menggosip gosipkan orang tanpa tau kalau dirinya itu menjijikan. Dan kalian para lelaki. Jangan dekati Jihoon karna Jihoon itu milikku. Dan jika ada yang mendekati Jihoon? Siap siap saja berurusan denganku" jelas Guanlin sedikit berteriak.

Jihoon yang mendengarnya pun langsung kaget akan kata kata Guanlin yang terdengar sangat pedas bercampur dengan mengancam.

Guanlin tiba tiba memegang pinggang Jihoon dan spontan membuat Jihoon kaget. Jihoon sempat memberontak akan kelakuan Guanlin sampai perkataan Guanlin membuatnya diam dan tidak melawan lagi.

"Kalau kau melawan aku akan menciummu sekarang" ancam Guanlin.

Setelah sampai didepan kelas Jihoon, Jihoon langsung melepas pegangan tangan Guanlin dan berjalan masuk kekelas. Tapi sebuah tangan kekar langsung memegang tangannya bermaksud menahannya.

"Tunggu dulu" pinta Guanlin.

"Apa maumu"

Guanlin langsung mendatangi Jihoon dan memeluknya sekilas lalu mencium pipinya. Dan sukses membuat Jihoon blushing.

"Nanti kalau sudah istirahat aku jemput. Belajar baik baik ya, aku pergi dulu" tanpa tunggu jawaban Jihoon, Guanlin lekas kekelasnya.

Jihoon pun masuk dan ia masih blusing juga masih merasa malu. Baru saja dia mendudukan pantatnya di kursi samping hyungseob, ada suara yang yang sangat ia kenali tengah berteriak.

"JIHOOOOON. KAU HARUS MENJELASKANNYA KEPADA KAMII. SEKARANG" teriak Somi tidak sabaran. Somi dan Daehwi baru saja datang sambil berlari kearah Jihoon.

"Jangan teriak teriak juga. Berisik" jawab Jihoon cuek

"Kita kan mau denger penjelasanmu" bela Somi.

"Tidak biasanya tuh Jiun cuek, by the way Hoon. Guanlin romantis banget tauuu" Daehwi yang hanya diam dari tadi akhirnya berbicara.

"Romantis apanya. Yang ada dia maksa dan posesif banget. Jiun tidak suka"

"Lalu kenapa terima Guanlin kalau tidak suka?" tanya Hyungseob bingung.

"Dia nggak nembak Jiun. Dia maksa Jiun buat jadi pacarnya" jawab Jihoon santai sambil mengambil buku bahasanya.

"APA?" teriak Daehwi dan Somi bersamaan.

"Santai saja kali tidak udah teriak teriak berisik" Hyungseob mulai risih..

"Jihoon? Kau dipaksa Guanlin? Wahh daebak. Kau tau kan kalau Guanlin itu nggak pernah keliatan jalan ama orang lain kecuali sahabatnya? Kau itu termasuk orang orang yang beruntung" jelas Daehwi.

"Biasa saja kali. Nggak usah bangga banggakan Guanlin, kesel banget Jiun tuh sama Guanlin"

"Udah udah. Bertengkarnya nanti saja ya kalau istirahat, Pak Jisung sudah mau datang tuh. Sana sana pulang ke habitat masing masing" usir Hyungseob ke Somi dan Daehwi.

"Santai saja kali Seob, dan kita bukan hewan" Somi dan Daehwi bergegas kekelasnya. Tapi suara Jihoon menghentikan langkahnya

"Tunggu tunggu, Jiun tidak ikut sebentar kekantin ya. Mau dikelas aja lagian Jiun bawa bekal, kalian saja yang kekantin"

"Iya iya, kami balik dahh" Somi melambai lambaikan tangannya dan Jihoon hanya membalasnya dengan senyuman.

TBC

Jangan siderlah, Vomment dong

170718

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang