Chapter 36

611 64 7
                                    

"Yohan! cepat awasi bagian kanannya. Dan Kenta awasi bagian kirinya. Aku akan mulai masuk"

Setelah mendapat jawaban dari Kenta dan Yohan, Guanlin segera berjalan menuju pintu masuk rumah minimalis didepannya.

"Aku tak ingat mengundang seseorang untuk datang kerumah sederhanaku"

Guanlin menatap Hyunjin yang sedang duduk di sofa dengan intens.

"Brengsek"

Hyunjin tertawa, membuat Guanlin menggeram marah.

"Jadi tuan, apa yang membuat Tuan Lai terhormat mengunjungi rumah biasa kami?"

"Jangan banyak bicara Hyunjin. Dimana Jihoon?!"

"Jihoon? Aku tak yakin kau mendatangi orang yang tepat"

Kesabaran Guanlin sudah diujung tanduk. Oh ayolah. Guanlin bukan tipe orang yang suka basa basi dulu.

"Katakan dimana Jihoon!"

"Jihoon sedang sibuk mengurus anakku. Jadi lebih baik kau pergi dari sini agar aku bisa mengurus calon istriku dengan tenang"

"Beraninya kau brengsek!"

"Ck, kau terlalu banyak bicara"

Brak

"Bisa bisanya kau menipuku Hyunjin!"

Buagh

"Kau pikir, dengan pukulan bertubi-tubi akan membuat Jihoon kembali seperti semula? Sayang sekali tuan Lai. Itu tidak akan terjadi, karena diaㅡmemiliki anakku diperutnya!"

Guanlin tak memperdulikan ucapan Hyunjin, ia tetap memukuli Hyunjin tanpa ampun. Hyunjin pun tak bereaksi apapun. Seakan sengaja membiarkan Guanlin memukulinya.

"Yohan!" teriak Guanlin.

"Tahan dia! Aku akan mencari Jihoon. Dan jangan biarkan dia lolos sedikitpun"

"Baik"

Guanlin segera berdiri lalu memperbaiki jaket hitamnya. Pria itu berjalan menyusuri seluruh penjuru rumah itu.

Dan tempat terakhir yang Guanlin kunjungi ialah pintu berwarna biru tua. Guanlin sudah membukanya tapi ternyata pintu itu dikunci.

Tanpa basa basi lagi, Guanlin mengeluarkan pistol yang ada dibalik celananya, menembak pintu itu sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

"Jihoon! Jihoon kau dimana?!"

Setelah memasuki kamar tersebut, Guanlin langsung saja memanggil nama Jihoon. Tapi tak ada jawaban yang ia dapat.

"Jihoon!"

Guanlin langsung saja merengkuh tubuh mungil Jihoon kedalam pelukannya. Wajahnya tampak sangat khawatir karena Jihoon sedang tak sadarkan diri sekarang.

"Siapa yang melakukan ini padamu Jihoon" lirihnya.

Perasaan senang, takut, dan khawatir telah menyatu. Sehingga membuatnya hanya bisa berkata lirih.

Guanlin segera mengangkat Jihoon dan ia bawa keluar. Saat sudah sampai didepan mobil, alangkah terkejutnya ia saat tiba tiba saja darah mengalir dibagian pahanya.

Ia ditembak.

Guanlin buru buru masuk kedalam mobil lalu ia kunci.

"Kenta! Urus Hyunjin cepat! Jangan biarkan dia mengikuti kami!"

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang