Chapter 22

1.6K 186 10
                                    

Hmmmmm, Vommentnya makin menipis yak

Keep Vomment mae readers:3

~

"Hoon, Guanlin ingin berbicara denganmu" ucapan Euiwoong membuat Jihoon memutar bola matanya malas.

'Tak bisakah ia membiarkan Jiun berbicara dengan sahabat Jiun dulu? Mengganggu saja"

Jihoon berjalan malas kearah pintu kelas dan mendapati Guanlin sedang bersandar ditembok dengan gaya khasnya.

"Apa lagi? Jiun hanya mau bercerita cerita dengan sahabat Jiun, tidak boleh huh?"

"Kenapa lau meninggalkanku? Kau tau kalau jika saja kau jatuh tadi bisa membuatmu luka!" Guanlin tak menghiraukan perkataan Jihoon dan malah meninggikan suaranya.

"Aku muak dengan perkataan mereka yang mengatakan hal buruk tentangku, jadi aku lari saja. Lagi pula aku bukan akan kecil lagi jika saat lari saja mau jatuh" Jihoon berbicara sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

"Jika sekali lagi aku melihatmu melakukan hal hal bodoh seperti itu, aku tak segan segan menghukummu saat itu juga" ancaman Guanlin tentu saja membuat Jihoon sedikit khawatir. 

"Ah, lupakan saja menolong sahabatmu itu." lanjut Guanlin dan segera meninggalkan Jihoon yang masih diam karena sedang menyaring semua perkataan yang Guanlin lontarkan.

Setelah mengerti apa yang diucapkan Guanlin, Jihoon langsung berlari dan menahan tangan Guanlin bermaksud meminta penjelasan pasal membatalkan menolong Hyungseob.

"Kau tak bisa seenaknya membatalkan perjanjian kita" mendengar perkataan Jihoon membuat Guanlin membalikkan badannya dengan seringai

"Of course i can" 

"Tapi-tapi, kenapa? Jiun sudah lakuin semua syaratnya kan? Jika batal begitu saja maka ini semua tak adil!" Jihoon mulai kesal dengan Guanlin sekarang.

"Memangnya kenapa? Kau menyesal melakukan semua syaratku? Termasuk dengan tak menolak ciumanku?"

Jihoon tiba tiba salah tingkah saat mendengar Guanlin mengatakannya, itu terdengar memalukan bagi Jihoon apalagi beberapa orang memperhatikan mereka. 

Tanpa menjawab pertanyaan Guanlin, Jihoon langsung saja meninggalkannya dan langsung masuk kelas tanpa sepatah katapun dengan wajah kesal.

Guanlin tak bisa seenaknya melakukan ini padanya!. Jika memang Guanlin marah padanya, setidaknya ia tak langsung membatalkan perjanjian mereka begitu saja. 

'Dasar brengsek!'

'Egois!'

'Sok berkuasa!'

'Menjengkelkan!'

'Penyuruh!'

Semua kata kata itu ia lontarkan hanya untuk seorang, orang yang terrmasuk dalam list  yang ia tak sukai, orang yang menduduki posisi pertama dalam blacklistnya. Dan itu tentu saja mengarah ke Guanlin.

"Hoon, kau sudah mengerjakan tugas sejarahkan? Mau pinjam bukumu, aku lupa mengerjakannya" ucapan Hyunseob membuat Jihoon tersadar akan pekerjaan rumahnya yang belum ia kerja.

"Ihh Seobb, Jiun juga tidak kerjaaaaa. Jiun harus bagaimanaaaa~" Jihoon jadi panik sendiri karena melupakan pekerjaan rumahnya. Dengan cepat ia mengambil buku sejarahnya dan pergi mencari jawaban.

"Sejeong, sudah kerja tugas sejarah kan? Jiun mau pinjam bukunya, boleh ya? Ya? Ya?" jihoon mengguncangkan bahu Sejeong yang sedang mempoleskan make up diwajah cantiknya.

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang