Chapter 9

2K 252 3
                                    

"BUNDAAAAAA"

"Loh Jihoon, kenapa cepet banget pulangnya?" Baekhyun bingung karena Jihoon cepat sekali pulangnya, padahal sekarang baru jam 09.45.

Jihoon yang melihat Baekhyun yang datang dari arah dapur langsung mendatangi Baekhyun dan memeluknya.

"Maaf Bunda, Seob nggak bisa jaga Jihoon baik baik" Hyungseob langsung menunduk.

"Ayo duduk dulu, nggak baik bicara didepan pintu" Baekhyun membawa Jihoon dan Hyungseob untuk duduk disofa.

"Bundaㅡhiks rasa itu datang lagi Bundaㅡhiks" Jihoon berbicara didalam pelukan Baekhyun.

"Udah udah, yang penting adek udah pulang" Baekhyun berusaha menenangkan Jihoon.

"Maaf Bunda" Hyungseob masih tetap meminta maaf.

"Nggak papa, yang penting kan Jihoon udah pulang dan Jihoon nggak sakiti orangkan?" tanya Baekhyun.

"Nggak Bunda, Jiun langsung lari saat mulai pusing" kini Jihoon yang menjawab.

"Kalau gitu Bunda, Seobbi mau kesekolah lagi hehehhe, Jihoon minum obat ya"

"Yaudah iya makasih banyak ya Seob"

~

Hyungseob sudah sampai disekolah dan langsung menuju ke kelasnya untuk menemui Daehwi dan Somi.

"Seob Jihoon udah nggakpapa kan?" tanya Daehwi.

"Jihoon udah lumayan lah, langsung tenang dipeluk Bunda, tapi kita harus ketemu Guanlin" Hyungseob bertekat mendatangi Guanlin dan membicarakan tentang masalah Jihoon.

"Tadi Guanlin datang kesini dia tanyain Jihoon, mukanya khawatir banget. Baru pertama kalinya Guanlin kayak gini aku lihat"

"Iya Seob, tadi wajah Guanlin khawatir banget mukanya, dan yaa Somi bilang kalau Jihoon pulang" Daehwi berbicara dengan wajah yang masih terkejut.

"Guanlin pasti kerumah Jihoon nih, kita harus kasi tau dia secepatnya tentang traumanya"

"Nanti pulang sekolah aja, bel udah mau bunyi nih, aku kekelas dulu" Somi langsung lari kekelasnya dan Daehwi juga Hyungseob pun langsung duduk ketempat duduknya.

"Hwi duduk disamping aku ya, Jihoonnya kan pulang, berasa Jomblo aku tuh"

"Yaelah, emangnya kalau aku duduk disamping kamu tuh kamu nggak jomblo lagi? nggak juga" Walaupun berbicara seperti itu Daehwi masih tetap juga duduk disamping Hyungseob, dan Hyungseob hanya nyengir nyengir saja.

"Kayaknya kita nggak belajar deh, Ibu Dahyun nggak ada tuh"

Tak lama kemudian Jisungㅡselaku ketua kelasnyaㅡdatang dan memberi kertas kesemua teman temannya.

"SEMUANYA DENGARKAN. IBU DAHYUN NGGAK DATANG KARENA DIA ADA URUSAN, JADI KITA DISURUH KERJA TUGAS DIKERTAS ITU TAPI BERKELOMPOK. SERAH KALIAN MAU SAMA SIAPA, TAPI HARUS BEREMPAT KARENA KITA SEMUA PAS 40 ORANG. NANTI MINGGU DEPAN DIKUMPUL" Jisung pun membagikan kertas tersebut kepada semua murid dikelas tersebut.

"Sung, aku ambil 2 ya buat Jihoon satunya, Jihoon pulang tadi"

"Yaudah Seob, disini ada 40 nomor soalnya, jadi kalian harus bekerja sama semuanya ya" Jisung memberi 2 kertas kepada Hyungseob dan Daehwi lalu pergi kembali ketempat duduknya.

"Jadi kita harua kerumah Jihoon, besok atau sebentar?" tanya Daehwi.

"Kayaknya besok deh, Jihoon juga harus istirahat" Daehwi hanya mengangguk dan mengerjakan tugas tersebut.

~

Guanlin sekarang tengah berada didalam mobilnya, saat iya mendengar bahwa Jihoon pulang, iya langsung bergegas kerumah Jihoon.

Guanlin tidak mengerti mengapa Jihoon pulang. Iya tidak tau mengapa Jihoon berlari tadi, dan saat ia mengetahui Jihoon menangis dari Woojin, ia langsung khawatir dan hendak menuju kerumahnya.

Tidak peduli dengan pelajaran, Jihoonnya lebih penting. Setelah sibuk bertarung dengan batinnya sendiri, ia ternyata sudah sampai didepan rumah Jihoon.

Dengan cepat Guanlin pun masuk dan mengetuk pintu. Tak lama setelah ia mengetuk pintu, keluarlah sang pemilik rumah.

"Selamat siang Bunda, Jihoonnya ada?" tanya Guanlin sopan ke Baekhyun.

"Ohh nak Guanlin toh, Jihoonnya ada didalam kamar kayaknya dia lagi mode manja nih, hati hati aja dia sensitif kalau lagi mode manja dan Bunda minta tolong ya sama kamu, bantu Jihoon minum obat dia nggak mau minum obat" jawab Baekhyun dan langsung mempersilahkan Guanlin masuk.

"Makasih Bunda, nanti Guanlin buat Jihoon minum obat Bunda, kalau gitu Guanlin naik dulu" setelah melihat Baekhyun mengangguk, Guanlin lekas naik keatas dan menuju kekamar Jihoon.

Saat sudah didepan kamar Jihoon, Guanlin langsung mengetuk pintunya.

Masuk

Guanlin menghela napas lega, Jihoonnya baik baik saja. Guanlin pun segera masuk dan langsung tersenyum melihat kamar Jihoon.

Kamar bernuasa pink terang dengan ranjang yang yang dipenuhi banyak boneka. Seperti kamar anak kecil.

Guanlin melihat Jihoon yang sedang berbaring dikasurnya dengan boneka panda besar yang sedang ia peluk, sehingga ia tak bisa melihat Guanlin karena boneka tersebut terlalu besar.

"Bunda Jiun mau nggak mau minum obat, obatnya pahit" rengek Jihoon masih tanpa melihat Guanlin.

"Kalau nggak mau minum obat, aku paksa nih" ancam Guanlin.

Suara itu?
Suara itu Jihoon mengetahuinya. Suara yang Jihoon hindari. Suara yang membuat rasa itu kembali. Suara yang membuat Jihoon menangis. Suara itu. Suara milik Guanlin.

Suara itu membuat mata Jihoon mulai berkaca kaca. Pelukan pada boneka tersebut semakin kuat sehingga membuat kuku Jihoon memutih.

Guanlin mendatangi ranjang Jihoon dan langsung duduk ditepi ranjang tersebut

"Jihoon, maafkan aku. Sungguh kau membuatku khawatirㅡ" Jihoon hanya diam mendengar apa yang dikatakan Guanlin dan tak berniat menjawab.

"Aku minta maaf, aku tidak mengerti apa yang terjadi. Temanmu berkata tadi kau menangis. Apakah itu karena aku?" tanya Guanlin sedih.

Jihoon yang mendengarnya langsung terduduk dengan kasar. Guanlin yang melihatnya sangat kaget, karena Jihoon tiba tiba sedang terisak.

"Ya itu karena kau. Kau jahatㅡhiks kau membuat rasa itu kembaliㅡhiks. Kau jahatㅡhiks. Kau jahatㅡ"















































TBC

220718

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang