Chapter 19

2.1K 262 17
                                    

Gak tekan tekan Bintang = otw santet online :)

Typo buanyak

"Bantu Jiun ya?" Jihoon menatap Guanlin dengan tatapan memohon.

"Memangnya mau dibantu apa?" tanya Guanlin seraya mengusap keningnya yang dibasahi keringat dengan handuk pemberian Jihoon.

"Gini Jihoon kaㅡ"

Priiiit

Jihoon bahkan belum selesai bicara tetapi peluit sudah dibunyikan sehingga mengharuskan Guanlin untuk segera kembali kelapangan.

"Nanti saja selesai pertandingan ya sayang" ucap Guanlin sambil senyum.

Cup

Tetapi sebelum pergi Guanlin menyempatkan mencium kening Jihoon yang membuat banyak orang kaget. Dan bagaimana kondisi yang dicium?

Kaget? Tentu saja. Bagaimana tidak, sedang banyak yang melihat mereka dan Guanlin seenaknya mencium keningnya. Jihoon sangat malu. Sungguh.

Jihoon segera menarik Hyungseob yang juga sedari tadi melihatnya. Mereka pun keluar dari lapangan dengan wajah Jihoon yang memerah dan wajah Hyungseob yang sedang kebingungan.

"Jihoon ih lepas. Mau masih liat Woojin akunya" ucapan Hyungseob membuat Jihoon berbalik kearahnya dan berbisik ke Hyugseob.

"Udah Seob. Nanti kalau masalah Woojin tuh gampang. Nanti aku minta sama Guanlin buat bantu kamu pdkt ama dia, tetapi bayangin dulu dong akunya. Malu banget Seob"

"Hmm iya" jawab Hyungseob santai.

Iya

Iya

Iya

"APA!?" teriak Hyungseob yang membuat Jihoon kaget seketika.

"Aduh Seob, berisik sekali. Jangan teriak teriak juga bisa kan?" Jihoon pun berjalan dengan santainya meninggalkan Hyungseob.

Tetapi dengan cepat Hyungseob menahan tangan Jihoon.

"Hoon bilang apa tadi? Coba ulang tadi bilang apa!?" Jihoon melihat Hyungseob sebentar lalu berkata "Jiun bantu Hyungseob Pdkt sama Woojin."  setelah berkata seperti itu dia pun lekas meninggalkan Hyungseob yang masih memikirkan perkataan Jihoon.

~

"Hoon. Kau pulang sama Guanlin kan?" tanya Hyungseob sambil membereskan peralatan tulisnya.

''Nggak tau, malas Jiun tuh" ya bagaimana tidak. Ia mau pulang sama Hyungseob saja dilarang sama Guanlin apalagi jalan me time sama Hyungseob, tidak akan  Guanlin biarkan malahan.

Hal itu membuat Jihoon risih lama lama,  tetapi Jihoon juga takut. Dia hanya bisa bicarakan Guanlin dibelakang saja, di depan nyalinya akan habis terbakar.

"Jiun pulang duluan ya. Guanlin sudah ada didepan kelas. Dah Seobb" ucap Jihoon sembari memberikan senyuman manisnya dan hanya dibalas anggukan dari Hyungseob.

Hening. Itu adalah kata yang bagus untuk menceritakan suasana Laji kita kali ini. Bagaimana tidak, Jihoon sedang memikirkan cara yang bagus untuk mendekatkan Hyungseob dan Woojin sedangkan Guanlin hanya menunggu kapan Jihoon berbicara.

''Guanlin, soal yang tadiㅡGuanlin mau bantu Jiun kan?" tanya Jihoon sedikit gugup, Jihoon juga tak tau mengapa ia gugup.

"Tergantung bantuan apa yang kau inginkan, dan ada syaratnya juga" jawab Guanlin santai masih dengan keadaan menyetir

"Kenapa pake syarat? Bukan hal berat juga yang Jiun minta" Jihoon tidak bisa seperti ini.

My Possessive Alin [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang