Chapter Dua

18.4K 1.1K 19
                                    

Maybe I know that I'm drunk, drunk cause your love.

👀

Aska sedang bergegas menuju mobil kesayangannya. Dan mulai menata diri untuk tidak tergesa-gesa. Karena hati Aska begitu menggebu untuk cepat-cepat menemui si malaikat cantik di toko kue kemarin.

Namun masih tetap dengan sikap dinginnya, Aska mencoba bersikap biasa atas ketidak sabaran langkahnya. Hingga sesaat dirinya baru keluar dari lift khusus, dirinya dapat melihat sepasang karyawannya yang berjalan beriringan dengan mesra. Tangan yang saling bertautan dan suara tawa yang begitu lengking terdengar, membuat Aska sedikit kesal. Karena bisakah mereka untuk sedikit bersikap layaknya orang dewasa? Pacaran saja begitu heboh.

Ah, Aska mana tahu rasanya pacaran?

Pasangan beda gender tersebut berhenti di lobby kantor, hingga Aska melewati mereka membuat tawa mereka terhenti dan tergantikan sapaan ramah ala-ala karyawan berbakti. Ah, Aska jengah melihatnya. Tak menghiraukan itu, Aska dengan buru-buru menuju mobilnya. Dan masih dapat Aska dengar sebuah gerutuan seseorang dibalik punggung lebar Aska. Siapa lagi kalau bukan sosok pura-pura ramahnya tadi. Aska sih sudah biasa.

Aska sudah sampai di depan toko kue yang kemarin ia datangi. Sedikit menengok ke dalam toko, Aska dapat melihat si malaikat cantik tersebut masih dengan posisi sama seperti kemarin. Apakah letak kursi tersebut adalah posisi kesukaannya?

Aska sedang merasa bingung kini. Dirinya sedang menimbang-nimbang apakah yang akan dia katakan jika si malaikat cantik bertanya sedang apa dirinya di toko kue.

Astaghfirullah!

Ya jelas untuk membeli kue Aska, masa melamar si malaikat cantik. Eh? Jangan sekarang, kau harus memastikan isi hatimu dulu Aska. Agar tidak menyakiti hati wanita manapun.

Dan sekali lagi Aska dibuat bimbang. Tak apa jika sekarang dirinya ke toko kue dengan alasan ingin membeli lagi kue itu karena memang rasanya yang sangat enak. Lalu untuk hari selanjutnya, Aska akan beralasan membeli kue karena Syifa adiknya ulangtahun. Lalu di hari selanjutnya lagi Yusuf adiknya juga ulangtahun. Apa yang kau katakan Aska? Kebanyakan berbohong saja kau ini!

Ah, masa bodo! Biar nanti Aska pikirkan lagi. Dan untuk sekarang Aska hanya perlu menyiapkan kata untuk berbasa-basi.

Kok Aska jadi berlebihan begini?

👀

Dan akhirnya Aska memutuskan untuk turun dari mobilnya dan melangkahkan kakinya menuju toko kue tersebut.

Dengan memesan kue kesukaan mama Farah, Aska kemudian membayarnya setelah mendapat kue yang dibeli. Dan tahap selanjutnya adalah mulai membawa kakinya kearah dimana si malaikat cantik itu berada.

Akhirnya Aska dapat duduk dengan tenang. Menyimpan kue tersebut di atas meja, si malaikat cantik mulai merasakan kehadiran seseorang di hadapannya kini.

"Ada orang yah?" Si malaikat cantik menolehkan wajah ayu nya membuat Aska terpaku.

Cantik, guman Aska.

"Apa?" Tanya si malaikat cantik seperti mendengar Aska berucap, namun untungnya gumaman Aska tidak terdengar jelas oleh telinga si malaikat cantik.

MAS ASKARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang