Chapter Tigapuluh Lima

6.3K 543 12
                                    

Dia yang hadir, belum tentu menetap. Bisa saja hanya sebatas pelepas.

👀

Follow rahmaazizah28 dulu juga boleh. Selamat membaca!😝
Maaf kalau ada typo~

👀

"Ma, kita jadi makan di luar, kan?" tanya Cipa pada sang Mama yang sedang sibuk melihat-lihat sebuah majalah di ruang keluarga.

"Jadi, dong." Cipa berlonjak senang di sana.

"Boleh ajak gebetan, kan, Ma?" tanya Ucup kini. Mendengar itu, Cipa melirik malas.  Sedang Mama mengangguk memberikan persetujuan.

"Gebetan aja terus, jadian mah enggak. Ops!" meledek. Cipa langsung melarikan diri dari hadapan Ucup menuju kamarnya. Dan Ucup hanya bisa elus dada menerima ledekan dari sang kakak.

"Bang?" Aska menoleh.

"Iya, Ma?" jawab Aska. Menunggu Mama untuk bicara.

"Kamu suruh Syafa siap-siap yah, Bang." Aska mengangguk mengerti. Ia beranjak dari duduknya lalu menuju kamar di mana Syafa berada.

Sampai di depan pintu. Aska mulai mengetuk pintu tersebut. Dengan pelan dengan memanggil Syafa dari luar.

"Sya?" panggilnya. Terdengar sebuah sahutan lembut dari dalam.

"Iya, sebentar." benar-benar lembut. Membuat Aska betah mendengarnya.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan sosok wanita cantik dengan sebuah senyum manis tersungging di bibirnya.

"Iya, Mas Aska, ada apa?" melihat mata Syafa, menjadi sebuah objek paling indah yang Aska temui. Selanjutnya adalah senyum Syafa. Ah, semua yang ada di diri Syafa selalu indah di mata Aska.

"Kamu siap-siap. Kita akan makan siang bersama di luar." alis mata Syafa bertaut. Bingung mendengar penuturan Aska.

"Syafa ikut, Mas?" Aska ingin sekali menggigit pipi Syafa jika ia bisa. Ia sungguh gemas saat ini.

"Kamu mau tidak makan siang?"

"Eh?" Syafa menunduk. Ia selanjutnya mengangguk sebagai tanda persetujuan.

"Yaudah, nanti aku kembali lagi untuk jemput kamu. Siap-siap. Dandan yang cantik, Sya." setelah mengucapkan itu Aska pergi. Pergi meninggalkan Syafa yang masih diam kaku. Ia di suruh untuk dandan cantik?

Ia pun langsung menepuk pipinya agar sadar dan tak terus berhalusinasi. Kembali menutup pintu dan mulai berbenah diri.

👀

Semua sudah sampai di salah satu tempat makan yang sering kali mereka kunjungi. Selain enak, variasi makanannya pun banyak. Jadi, keluarga Pradwiga memutuskan untuk makan di tempat tersebut.

Dan mereka sudah pada posisinya masing-masing. Di mana Aska duduk dekat Syafa. Sengaja, karena Aska hanya ingin dekat dengan Syafa. Di banding dengan adik-adiknya yang rusuh.

Mengenai Ucup yang meminta gebetannya untuk ikut, ternyata benar, Ucup benar-benar mengajaknya. Sedangkan Cipa juga mengajak Vino sebagai pasangannya. Seperti double double double date saja.

Memilah dan memilih rupa-rupa makanan, satu persatu mereka mendapatkannya. Dari makanan khas timur sampai barat pun mereka pesan. Mereka memang makan apa saja, yang penting enak dan halal tentunya.

MAS ASKARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang