Azzura sudah lelah dengan sikap Galang yang sperti ini, cuek tapi mengekang. Azzura rindu Galang yang dulu, Galang yang sealalu ada untuknya. Intinya Galang berubah titik ga pake tanda tanya.
Azzura menghela napas membuat Sarah yang berada di sebelahnya menengok ke arah nya.
"Ra?"Sarah memanggil Azzura sambil menatap sahabatnya itu.
Azzura menengok "Apa sayang?" Azzura cekikikan setelahnya. Azzura paling tidak bisa menunjukan kesedihan nya dihadapan siapapun.
"Jijik!"
"Bodo amat!"Azzura tertawa ringan. Sarah memalingkan wajah.
"Lo tau gak?"Sarah manatap Azzura lagi dengan tatapan yang lebih serius.
"Tau dong!"Azzura menjawab dengan nada percaya diri.
"Apa?" Sarah mengangkat dagu.
"Gue cantik."Azzura tersenyum lebar.
Sarah mendengus. "Si Tino suka sama lo,"Sarah berucap agak pelan, dari tatapan nya tak ada ciri-ciri ia berbohong.
"Tau dari mana lo?"
"Semalem dia chat gue, dia bilang dia udah lama suka sama lo."
Azzura menegok ke kanan tepatnya ke sebrang bangkunya, Tino duduk dengan santai sambil mengobrol dengan Sandi yang berada di sebelahnya. Tino baik, lumayan tampan, dan teman baik cowok Azzura satu-satunya.
----
Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit lalu, para siswi pun langsung keluar gerbang, jika dilihat dari belakang mereka seperti zombie di film Train To Busan.
galang fauzi:
Gue mau ktmu lo d blkng sklh.Pesan singkat dari Galang Azzura baca dengan perasaan cemas dan kecewa. Galang menggunakan kata Gue-Lo bukan Aku-Kamu seperti pasangan lainnya. Jangan tanya Sarah kemana, Sarah sudah ngacir duluan mau jalan sama bebeb Sultan katanya.
----
Suasana belakang sekolah yang luas itu senantiasa tak terlalu ramai, sepi malahan. Terlihat Galang sedang duduk di salah satu bangku panjang.
"Ada apa?"Azzura bertanya setelah mendaratkan bokongnya di sebelah Galang.
"Gue mau cium lo." Galang to the point.
"Maksudnya?"Azzura bingung Galang tiba-tiba inginencium nya, tapi Azzura masih positif thinking, bisa saja Galang hanya ingin mencium pipinya atau cium telapak tangannya, kan bisa saja.
"Gue mau ambil first kiss lo."Galang mulai geram, lalu bangkit dari duduknya dan menarik Azzura dan berhasil membuat cewek itu bangkit dari duduknya. Galang pun menyeret Azzura san menyudutkan nya di tembok.
"Gue mau cium lo!"Galang sepertinya marah pada Azzura, tapi bukan nya seharusnya Azzura yang marah?
"Gue mau kasih first kiss gue ke orang yang bener-bener ke gue!"Azzura mendorong Galang agar menjauh.
"Lo pikir gue gak bener-bener?!"Galang menyentaknya.
"Yang bene-bener itu ngejaga bukan ngerusak."Bukan.Bukan Azzura yang menjawab melainkan cowok yang berdiri sambil bersandar tak jauh dari mereka. Azzura dan Galang pun memandangi Aries dengan tatapan yang berbeda.
"Lo jangan ikut campur, ya!"Galang mendekati Aries yang sedang melipat tangan nya di dada.
"Emang bener kan yang bener-bener itu ngejaga bukan ngerusak?"Aries berkata dengan santai, Galang malah sebaliknya.
"Bangsat lo!"Galang hampir saja menonjok Aries jika Azzura tak menahan lengan nya.
"Lo tuh apaan sih Lang?!"Azzura mulai marah dibuatnya.Tak ada Aku-Kamu tak ada segan dan tak lagi ada cinta.
Galang tiba-tiba menarik pinggang Azzura dan hampir saja menciumnya jika Azzura tak buru-buru menampar pipinya.
"Rasain lo!"Aries menahan tawanya.
"KITA PUTUS!!"Azzura berteriak tepat di wajah Galang.
"Oh, sekarang lo minta putus sama gue karna udah ada gantinya. Gue tau kok lo selingkuh sama Aries bangsat!"Galang berucap sambil memegang pipinya yang tadi di tampar Azzura.
"Maksud lo apa?!"Aries hendak menonjok Galang tapi malah Azzura tahan.
plak!
Satu tamparan lagi berhasil mendarat mulus di pipi Galang.
"DASAR BRENGSEK LO, GALANG, ANJING!" Azzura pun pergi sambil menarik tangan Aries. Masa bodoh Galang adalah kakak kelasnya, toh Galang yang salah.
Biarlah, biarlah semua kisah nya dengan Galang berakhir dengan cara yang kurang wajar. Masa bodoh dengan ia yang masih menyayangi Galang, tapi sekarang sudah tidak! Sudah tak ada lagi rasa pada cowok brengsek itu.
Azzura emosi saat ini, sangat malahan. Ia pun tak langsung pulang melainkan duduk-duduk dulu di lapang basket indoor bersama Aries
"Kenapa lo ga nangis?"Aries bingung saat melihat reaksi Azzura, biasanya kebanyakan cewek akan menangis saat putus dari pacarnya.
"Ngapain nangis?"Azzura tak memandang Aries tatapan nya lurus kedepan. "eh btw, thanks ya tadi lo ada, kalo nggak mungkin gue udah di apa-apain sama si Anjing." Azzura meneruskan ucapan nya.
"Gue juga kebetulan lewat sana kok,"Aries mengikuti arah pandang Azzura, yaitu menatap ke depan.
Azzura tersenyum sambil menatap Aries. Aries yang menangkap senyum itu dengan tatapan nya.
Anjir senyumya!
Aries tersenyum kaku."Eh lo ga pulang?"Aries mencoba menetralisir degupan jantungnya.
"Males."Jawab Azzura sekenanya.
"Ke rumah gue kalo gitu yuk?"Aries menawarkan.
"Emang boleh?"Mata Azzura berbinar.
"Boleh dong,"Aries tersenyum jenaka."Tapi harus grepe-grepe dulu."Aries menaik turunkan kedua alis tebalnya.
"IIIIHHHH!!!"
----
Gimana chapter ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZRIES [COMPLETED]
Teen FictionAzzura dekat dengan Aries atas status sahabat. Mereka bersahabat karna insiden Aries yang diputuskan oleh Amanda. Iya, Amanda cewek tak tahu diri yang dengan gampangnya melupakan semua kelakuan baik Azzura. Memang sudah hukum alam jika diantara cewe...