-Om Andi-

1.4K 84 0
                                    

'Jatuh mengajarkanmu cara bangkit dari rapuh.'

----

Melangkah sendirian di atas dinginnya ubin lorong sekolah. Ditambah suasana pagi yang berembun membuat Azzura sedikit menggigil, ia malas menggunakan jaket. Karna tetap saja jika sudah bel masuk kelas jaketnya harus dibuka.

"Azzura!" Teriak seorang dari belakang yang Azzura nilai dari suaranya merupakan seorang cowok.

Azzura pun berbalik, "Eh, Ar, udah dateng pagi-pagi?" Azzura menaikan kedua alis.

"Udah dong, anak rajin!" Cowok tadi mendekat ke arah Azzura. "Lo ga pake jaket?" Tanya cowok tadi lagi.

"Gak ah, ribet." Jawab Azzura.

"Eh, 'kan malem abis ujan, jadi sekarang dingin." Cowok tadi mengerutkan alis tebalnya.

"Iya, gue tau Aries!" Azzura memberenggut lucu.

"Kalo tau kenapa ga pake jaket, Azzura manis?" Aries mendekatkan wajah lalu tersenyum. Refleks Azzura mundur.

Ekhem. Ia agak baper masalahnya saat Aries memanggilnya seperti itu. Tapi...ah! sudahlah.

Hening. Aries tiba-tiba membuka jaketnya yang bergambar huruf centang dibagian dada kiri. Lalu menyampirkannya di bahu Azzura.

"Pake tuh! Lain kali kalo udaranya gini pake jaket!" Aries menatap lekat mata Azzura.

"Ih, 'ntar lo gimana? kedinginan dong, ih ini pake aja." Tangan Azzura hendak melepas jaket itu namun tangan Aries menahannya.

"Udah, pake aja! Lagian gue cowok, masa iya biarin seorang cewek kedinginan?"

Azzura diam tak berkutik. Drama sekali memang ini, tapi sungguh ini membuat jantungnya lompat-lompat tak karuan.

"Yaudah gih ke kelas! dingin diluar terus." Aries mendorong bahu Azzura.

Sumpah demi apapun Azzura sangat ingin melompat-lompat kegirangan.

Hari ini ia kembali menjalani rutinitas nya, semalam Bundanya sudah meminta maaf dan hanya dibalas senyum kecil oleh Azzura.

----

Dunia memang sesempit ini kawan-kawan. Baru saja beberapa hari lalu Aries bertemu dengan Om-om yang menabrak Azzura, kini ia malah tak sengaja bertemu Om-om itu lagi di koridor arah ke ruang Tata Usaha.

"Eh, kamu bukannya anak yang waktu itu nganter anak perempuan yang saya tabrak?" Pria itu bertanya pada Aries saat mereka tak sengaja berpapasan.

"Eh, iya betul Om," Aries mengangguk sopan.

"Nama saya Andi, kamu Ares 'kan?" Tanya Andi lagi pada Aries.

"Aries om, bukan Ares." Aries mempertahankan senyumannya.

Sedangkan Alfi yang berada di sebelahnya hanya mengerutkan kening bingung dengan apa tadi? tabrakan? mengantar pulang? Azzura? Apa yang terjadi?

"Oh, maafkan saya.." Andi terkekeh. "Yasudah saya duluan ya
....Aries." Andi tersenyum.

"Iya om," Aries tersenyum kikuk.

Andi berjalan menyusuri koridor ini, ia berjalan sambil menunduk memperhatikan layar ponsel. Hingga,

Bruk!

Lengan kanannya menabrak bahu seseorang.

"Aduh, maaf Pak," Cewek itu menunduk lalu mengusap bahunya yang terasa agak nyeri.

"Eh, harusnya saya yang minta maaf...Azzura?!" Andi malah melotot tak percaya melihat anak perempuan dihadapannya ini.

"Eh, Om!" Azzura melebarkan matanya.

"Om 'kok ada di sini?" Azzura mengerutkan kening lalu meringis menyadari betapa tak sopannya ia. "Eh, maaf lancang om."

"Gapapa, saya disini kara saya merupakan salah satu donatur sekolah ini." Andi berkata pelan. Dan Azzura hanya ber'oh' ria.

"Oh ya, nama saya Andi."

"Oh, om Andi." Azzura manggut-manggut.

"Waktu itu saya 'kan ga sengaja tabrak kamu, kamu juga ga mau dianter pulang, jadi saya kasih ini aja. Hubungin kalo ada apa-apa." Andi memberikan kartu namanya.

Azzura hanya menerimanya dengan kikuk lalu pamit pergi dengan sopan pada Pria tampan itu.

Sekarang mari kita hitung seberapa banyak Azzura bertemu cowok ganteng hari ini.

Pertama, tadi malam ia bermimpi dipeluk erat oleh Zayn Malik.

Kedua, tadi pagi ia dipinjamkan jaket harum milik Aries.

Ketiga, baru saja ia diberi kartu nama orang ganteng.

Kadang Azzura berpikir, andai saja Andi adalah Ayahnya, atau minimal Kakaknya. Maka ia akan sangat bersyukur dengan itu. Tapi sayang, itu semua adalah andai yang tak mungkin tercapai.

Ngomong-ngomong soal ayah dan kakak membuatnya kembali penasaran dengan kemana perginya Ayah dan Kakaknya.

Rasa penasaran ini membuatnya hampir gila.

----
gimana?

AZZRIES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang