"Gaada yang lebih buruk dari ketika orang yang bener-bener baik jadi bener-bener marah"
Aries Alvaro-
----
Cowok itu masih enggan beranjak dari sofa, ia masih memfokuskan diri pada benda pipih lebar yang sedari tadi menayangkan film favorite nya, yaitu film Percy Jackson.
"Aduh bege tuh orang bukan nya lari malah nyamperin!"Aries terus menggerutu melihat sosok Percy Jackson malah mendekati Hades yang berwujud api.
"ALVA, ADA TEMEN NYA NIH!"Amira berteriak dari arah dapur yang lumayan jauh dari tempatnya duduk.
"SIAPA?SURUH SINI AJA MA,"Aries gemas bukan main karna ia melewatkan 8 detik waktu film nya.
"Hai Aries,"Suara cowok yang dibuat-buat agar terdengar seperti cewek membuat Aries menengok ke belakang.
"Ck, lo mah ah! ganggu gue,"Aries mendumel saat mengetahui bahwa itu adalah Alvi.
"Wey, nonton apa nih?!"Alvi langsung loncat ke sofa tepat di sebelah Aries.
"Siapa suruh lo duduk?" Aries mendelik.
"Ssstttt, ini adegan favorite Gue di film ini."Alvi menyimpan telunjuk di bibirnya dan matanya fokus pada tv.
"Ck!"
----
Tak ada pesan singkat, tak ada percakapan tak penting di telfon. Gadis tadi terus saja menghela nafas berat menyadari betapa kehilangan nya ia walaupun hanya sehari tak mendapat kabar dari seseorang yang bahkan hanya sahabat nya saja.
"Abisin makan nya Ara!"Marisha berucap dengan nada memerintah menyadari anaknhanya hanya mengaduk-ngaduk makanan nya.
"Hm."Azzura pun mulai memakan makanan nya sedikit demi sedikit lama-lama jadi habis.
"Aku ke kamar duluan,"Azzura bangkit dari duduknya dan menjauh dari meja makan.
Sampai di kamar ia memandangi ponsel nya yang sepi kaya hati, tak ada notifikasi satu pun. Helaan nafas kembali terdengar. Apakah ia harus nge-chat Aries duluan? Oh tidak mungkin, ia terlalu gensi atau lebih tepatnya malu.
Daripada Azzura pusing memikirkan itu lebih baik ia tidur dan bermimpi. Karna banyak orang bilang mimpi lebih indah dari kenyataan.
----
Dengan mengendarai motor biru kebanggan nya Aries memasuki kawasan parkir sekolah. Para siswi yang berada di sana sudah histeris saat Aries membuka helm nya, rambutnya yang agak berantakan membuat kadar ketampanan nya naik 1000 persen.
Tak berselang lama motor putih berhenti di samping motornya, ketika helm dibuka nampak cengiran bodoh milik Alvi.
----
"Ar, Ar, Dimas nyariin Lo sambil marah-marah!"Ujar seorang siswa ber-kacamata dengan napas yang ngos-ngosan.
Aries yang tadinya tersenyum kini mengerutkan kening Alvi pun melakukan hal yang sama.
"Emang mau apa?"Aries menaikan satu alisnya ada apa si Dimas anak kelas XI itu mencari nya?
"Dimas pacarnya si Vina bukan?"Alvi bertanya sebelum siswa tadi sempat menjawab pertanyaan yang Aries lontarkan.
"Katanya, lo udah PHO-in hubungan mereka, trus lo di jelek-jelekin deh, pokoknya kesana aja!"Wajah siswa tadi menjadi cemas. "Udah ya gue pergi."
Bel masuk istirahat masih lama ia masih sempat kesana."Ayo Al!"Aries berjalan mendahului Alvi dengan dada yang naik turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZRIES [COMPLETED]
Teen FictionAzzura dekat dengan Aries atas status sahabat. Mereka bersahabat karna insiden Aries yang diputuskan oleh Amanda. Iya, Amanda cewek tak tahu diri yang dengan gampangnya melupakan semua kelakuan baik Azzura. Memang sudah hukum alam jika diantara cewe...