part 2

7.4K 473 17
                                    











Sakura,kau dipanggil akasuna-sama keruangannya kalian akan menghadiri rapat dengan perusahaan uchiha kan?"

Sakura mengangguk kepala membenarkan ucapan pegawai bernama shion tersebut.

"Kau beruntung sakura bisa bertemu dengan uchiha sasuke yang tampan itu. Coba saja aku yang menjadi sekretaris, aku pasti begitu senang bertemu dengan laki-laki yang hampir dipuja wanita diseluruh jepang itu"

Shion terlihat sangat antusias menceritakan sasuke.
Sakura mendengar itu hanya tertawa kecil mendengar shion yang memuji kekasihnya tersebut.

Sakura dan sasuke memang tidak memberitahukan kepublik tentang hubungan mereka hanya keluarga saja yang tahu lagipula sakura bukan tipe orang yang akan pamer hanya karena dia memiliki kekasih seorang uchiha sasuke.

"Aku pergi shion"

Sakura meninggalkan shion keluar ruangan sambil membawa dokumen yang akan diperlukan untuk rapat mereka nanti.
Sakura menuju ruangan akasuna sasori yang merupakan atasannya dengan perasaan begitu bahagia akhirnya ia bisa bertemu dengan sasuke.
Sakura sangat tidak sabar melihat wajah kekasihnya itu.




Sakura berjalan beriringan dengan sasori memasuki perusahaan uchiha.
Suasana sibuk menyambut mereka seperti hal biasa yang terjadi disetiap perusahaan.
Sasori dan sakura naik lift menuju ruangan rapat,rapat akan dimulai sekitar 10 menit lagi.
Sakura terlihat gugup karena sudah lama tidak bertemu dengan sasuke.
Saat sampai didepan ruangan rapat sakura minta izin untuk ketoilet karena ia sudah tidak tahan untuk buang air kecil.
Sakura langsung pergi dengan cepat menuju toilet dengan mengikuti petunjuk arah.

"Hey,kau tahu tidak?sepertinya sasuke-sama seperti punya hubungan dengan hinata-san? "

Sakura yang sudah membuang air kecil berniat mau keluar tapi saat mendengar itu ia memilih mendengar percakapan antara dua perempuan karyawan perusahaan uchiha itu.

"Iya banyak yang bilang seperti itu bahkan ada beberapa pegawai yang tidak sengaja melihat mereka berciuman"

Sakura menolak untuk percaya mendengar gosip yang dibicarakan oleh kedua karyawan itu tapi entah  kenapa hatinya sakit mendengar itu.

"Mungkin saja mereka memiliki hubungan kau tahukan hinata-san juga berasal dari keluarga yang terpandang?mereka sama cocok menurutku"

Salah satu karyawan itu tampak begitu senang dengan hubungan yang sakura tidak tahu benar atau tidak.

"Iya mereka tampak serasi sudalah dari pada kita memikirkan mereka lebih memikirkan pekerjaan kita yang masih menumpuk "

Setelah kedua karyawan itu keluar barulah sakura keluar.
Perasaan sakura campur aduk sekarang.
Sakura menatap diri dicermin jujur perasaannya sangat kacau namun ia harus mencari tahu terlebih dahulu ia tidak boleh menyimpulkan begitu saja.
Hubungan mereka dipertaruhkan jika ia menuduh tanpa bukti hal itu bisa merusak hubungan yang sudah terjalin selama ini.
Sakura mencoba bersikap tenang.
Sakura berjalan kembali keruangan rapat.


Kret



Seluruh mata menatapnya, sakura membungkuk minta maaf.
Rapat baru mau dimulaisakura berdiri disamping Sasori.
Sakura menatap sekilas sasuke yang sibuk dengan dokumennya sampai mata sakura menatap seorang perempuan berdiri disamping sasuke.
Rambut hitam panjang,tubuhnya juga bisa dibilang seksi,kaki jenjang yang mulus,kulitnya juga putih terawat.
Sakura tahu itu wanita yang dibicarakan dua karyawan ditoilet tadi. Sakura melihat dari name tag yang tertera namanya.

Sakura memfokuskan pekerjaannya sekarang sejenak melupakan masalahnya.
Kalau dia tidak fokus ia tidak bisa menangkap semua yang dijelaskan.
Pukul 7 malam rapat baru usai.
Sakura dan sasori berjalan untuk pulang mereka menggunakan lift.

"Sakura kau mau pulang sendiri atau mau diantar?"

Tanya sasori pada sakura karena jam kantor yang sudah usai dan sakura yang pergi rapat bersamanya menjadi tanggung jawabnya sebagai atasan.

"Tidak perlu Sasori-sama,aku bisa pulang sendiri"

Sakura tidak enak hati pada atasannya itu lagipula kalau sasori mengantarnya akan ada suasana canggung saja yang tercipta.

"Baiklah kalau begitu aku duluan"

Sasori pamit pada sakura.

" Iya,sasori-sama"

Sasori meninggalkan sakura dipakiran. Sakura belum beranjak dari sana ia menunggu sasuke itu juga alasannya menolak tawaran sasori.
Sakura menatap sasuke yang keluar dari gedung perusahaan.
Sakura menghampiri sasuke saat melihat situasi tidak ada orang.

"Sasuke-kun"

Panggilan sakura membuat sasuke menoleh.
Sakura mendekat kearah sasuke.
Sasuke menatap sakura datar.

"Hn"

Jawab dan tatapan itu membuat sakura kecewa karena setelah sekian lama sasuke hanya bersikap seperti ini.
Sakura merasa hanya dia saja yang merindukan sasuke.

"Kemana kau beberapa hari ini sasuke-kun?kenapa nomor handphonemu tidak bisa dihubungi?aku khawatir padamu"

Sakura bertanya bertubi-tubi kepada sasuke untuk menuntaskan rasa ingin tahunya yang selama berberapa hari ini dihantui berbagai pikiran.
Sakura takut laki-laki itu sakit atau terjadi sesuatu padanya.

"Aku hanya sibuk"

Jawaban singkat itu membuat sakura semakin kecewa.
Apa sasuke begitu sibuknya hingga tidak ada waktu hanya untuk menerima telpon darinya?padahal dia begitu khawatir namun alasan sasuke sangat tidak sakura harapkan tapi sakura menutupi itu semua.

"Jangan memaksa diri nanti kau bisa sakit sasuke-kun"

Ditengah rasa kecewanya sakura masih memperhatikan sasuke.

"Ngomong-ngomong kau mau pulang sasuke-kun?"

Tanya sakura karena itu adalah seharusnya yang dilakukan oleh sasuke.

"Hn"

"Silakan kalau begitu "

Karena tidak ada tawaran dari sasuke sakura menyuruh sasuke untuk pergi.

"Maaf aku tidak bisa mengantarmu pulang aku ada pekerjaan yang harus aku urus"

Lagi-lagi perasaan kecewa membelenggu sakura.
Sasuke yang sudah lama tidak ia temui lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya.
Apa sasuke tidak tahu jika dia kecewa?atau dia pura-pura tidak tahu?.

"Tid-"

Tanpa menunggu jawaban sakura. Sasuke sudah masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan sakura dipakiran itu sendirian.
Sakura mencoba mengendalikan emosinya karena dia benar-benar merasa sesak dengan semua ini.
Sakura berjalan kearah luar perusahaan uchiha menuju halte tapi sakura terpaku ditempat melihat hinata yang masuk kedalam mobil sasuke.
Sasuke bilang ada urusan namun mengapa hinata bersamanya.
Air mata sakura mengalir tanpa diperintah.
Hatinya yang awalnya sangat sesak kini semakin sakit melihat pengkhianatan yang dilakukan sasuke tepat didepan matanya sendiri.
Ia merasa dibodohi oleh kekasihnya sendiri.
Dia yang khawatir dengan sasuke nyatanya sasuke bersenang-senang.
Saat bus datang sakura segera naik beruntung bus itu sepi jadi tidak ada yang memperhatikan penampilannya yang kacau dengan air mata yang masih mengalir.
Kenapa sasuke tidak memutuskannya saja kalau ia ingin bersama wanita lain?sakura mungkin akan lebih terima jika seperti itu walaupun sakitnya mungkin akan sama.
Apa mungkin sasuke hanya mau mempermainkannya?.
Dia tidak kaya,cantik tidak juga begitu cantik tubuhnya juga biasa saja tidak seksi.
Tidak seperti gadis yang bernama hinata itu ia memiliki segalanya.
Sakura sekarang menjadi tahu dirinya tidak pantas untuk sasuke yang kaya, tampan dan juga pintar.
Sakura merasa bodoh dengan kepercayaan dirinya selama ini.













Tbc




Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏🙏. Semoga suka ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Holiday before the weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang