part 8

8.4K 448 52
                                    



















"Sasuke-kun"

Panggil hinata tapi tidak dihiraukan sasuke.
Sasuke terus berjalan dan pura-pura tidak mendengar.
Hinata ikut masuk kedalam ruangan sasuke.

"Keluar dari ruanganku sekarang'

Perintah sasuke dengan tegas.
Hinata terkejut mendengar  nada bicara sasuke selama ini sasuke memang dikenal dingin tapi ia tidak sampai seperti ini.

"Apa kau tuli?hyuga"

Hinata yang tadi sempat terpaku mulai tersadar saat mendengar sindiran sasuke tapi hinata tidak pergi dia malah menatap Sasuke.

"Kenapa kau berubah sasuke-kun?"

Mata hinata mulai berkaca-kaca tapi ia tahan agar ia tidak menangis.

"Kita tidak miliki hubungan apa-apa jadi aku rasa aku tidak perlu menjelaskan semuanya padamu"

Ucapan sasuke tepat menusuk hati hinata.
Hinata sadar yang dikatakan sasuke memang benar tapi tidak adakah sasuke mengingat sedikit saja momen yang pernah mereka lakukan.

"Lalu kau menganggap hubungan kita apa selama ini?"

Air mata hinata perlahan tapi pasti mulai jatuh.
Sasuke tapi tidak memperdulikan itu sekarang ia sadar bahwa ia tidak ingin menyakiti sakura walaupun sakura tidak tahu tapi sasuke tidak ingin sakura tersakiti jika dia mengetahui ini.

"Aku sudah pernah bilang padamu bahwa aku tidak menggangap hubungan kita serius dan kau sudah tahu resikonya.
Aku tidak mungkin menjadikanmu kekasihku jadi tanggunglah sendiri akibatnya"

Sejak awal sasuke sudah mengatakan agar hinata tidak berharap lebih dan hinata menyetujuinya lalu kenapa sekarang hinata seperti orang yang diputuskan kekasihnya.
Dia sudah tahu dari awal resikonya.
Dia bisa ditinggalkan karena mereka tidak ada status.

"Tapi-"

Hinata terlihat mau membela diri lagi sasuke langsung memotongnya.

"Aku tidak pernah memaksa kau untuk memiliki satu hubungan denganku kau sendiri yang mau"

Sasuke pergi meninggalkan ruangan itu bersama dengan hinata yang masih menangis meratapi semuanya sedangkan sasuke sekarang akan menemui sakura.
Hinata sendiri yang memulai semuanya jadi ia juga harus siap dengan akhirnya yang dia tahu tidak akan berakhir bahagia.








Sakura sekarang sedang berjalan-jalan disekitar taman. Ia ingin menyegarkan pikiran tentang masalah yang akan ia hadapi kedepan.
Sasuke pasti gencar mencarinya.
Laki-laki yang sampai sekarang masih sakura cintai.
Sakura tidak munafik sulit sekali kalau kau tahu melupakan orang yang yang sudah terukir cukup lama dihati walaupun sakit hati dapat menghapusnya tapi tidak secepat itu. Kita kadang bilang benci karena ia sudah menyakiti hati kita tapi sebenarnya saat kita mengatakan itu kita sedang diliputi amarah yang menguasai kita.
Dan saat amarah itu sudah reda kita sendirilah yang akan mengerti bahwa rasa cinta itu masih ada.

Sakura melihat kedai es krim dia jadi ingin memakannya.
Sakura mendekat saat melihat melihat kedai itu.
Sakura jadi ingat saat ia dan sasuke pergi berjalan-jalan sakura yang ingin membeli es krim.
Sasuke awalnya malas karena anteriannya yang sangat panjang tapi sakura memaksa.
Sakura memakai jurusnya.
Sakura mengancam akan membuang semua persediaan tomat sasuke yang ada ditangannya karena kebetulan mereka akan pulang ia mampir kesupermarket sebenarnya hanya sakura saja yang mau membeli kebutuhannya tapi saat sasuke menemani sakura membeli sayuran matanya menatap damba tomat-tomat yang tersusun seperti piramida jadilah ia memborong tomat-tomat itu.
Sasuke yang takut dengan ancaman sakura langsung ikut mengantri untuk membeli es krim.
Sakura tertawa kecil mengingat itu. Sakura berhenti tertawa saat ia tersadar menjadi perhatian orang-orang disekitarnya.
Sakura mempercepat jalannya ia ikut mengantri untuk membeli es krim.
Beruntung saja antri tidak terlalu panjang jadi sakura dapat dengan cepat memperoleh es krimnya.

Sakura duduk didekat danau sambil menjilat es krimnya.
Es krim rasa stoberi menjadi favoritnya sedangkan sasuke tidak menyukai es krim.
Sakura sering memaksa sasuke memakannya.
Sasuke tentu saja tidak menurut tapi sakura dengan seribu akalnya tidak akan menyerah.
Hal itu menjadi kesenangan tersendiri bagi sakura saat mengerjai sasuke.


Hari menjelang sore sakura mulai bergegas ingin pulang.
Sakura berjalan kaki karena jarak apartemennya tidak begitu jauh dari taman.
Saat melewati kedai ramen sakura menyempatkan diri untuk membeli ramen terlebih dahulu hitung-hitungan untuk makan malam.
Sakura hari ini terlalu malas untuk masak atau efek libur yang masih ia rasakan.
Sakura menenteng kantung isi ramen itu.
Sakura lalu masuk kedalam lift.


Ting


Pintu lift terbuka sakura berjalan dengan santai.
DiA menekan pasword baru yang ia buat tadi.
Pintu terbuka sakura meletakan ramen yang ia beli tadi diatas meja makan. Lalu ia meneguk air minum sakura sedikit kehausan.
Menaruh gelas sisa minumannya ditempat pencucian.
Sakura beranjak menuju kamarnya ia mau membersihkan diri setelah itu sakura akan makan ramennya lalu ia akan menghabiskan waktunya dengan membaca novel-novel kesukaannya.
Sakura membuka pintu kamarnya kemudian sakura akan menutupnya kembali.

"Darimana saja kau?"

Sakura terlonjak ia kaget, ia berbalik dan menatap horor sasuke yang berdiri dengan tangan yang ia masukan kedalam saku celananya.
Matanya melihat pemandangan luar jendela.

"Bagaimana bisa kau masuk?"

Sakura penasaran pasalnya sakura sudah mengganti password apartemennya lalu kenapa sekarang sasuke bisa berada didalam?.

"Hanya orang bodoh yang mengganti password lalu membalikkan angkanya saja"

Sakura merasa benar-benar bodoh sekarang.
Seorang uchiha memiliki otak diatas rata-rata pasti ia berpikir dengan jenius.
Salah dia meragukan kepintaran uchiha.

"Jadi kau mengganggap aku bodoh begitu?"

Walaupun mengutuk dirinya tapi sakura kesal karena kata-kata bodoh itu keluar dari mulut sasuke.
Sasuke mengangkat bahu cuek dia tidak mau membenarkan ataupun menyalahkan sakura bisa pikir sendiri yang membuat sakura semakin kesal.
Sasuke berjalan mendekati sakura. Sasuke menatap sakura dengan tatapan mengintimidasi.
Sakura menjadi salah tingkah ditatap sasuke seperti itu namun dia langsung tutupi dengan raut wajah datar walaupun cukup sulit.

"Aku kesini bukan untuk mengataimu bodoh?aku kesini ingin mendengar penjelasanmu tentang pernyataanmu pagi tadi"

Sakura menjadi gugup niat mengganti  password untuk menghindari masalah tersebut tapi sekarang malah jadi seperti ini.
Sakura berada dalam kebingungan sekarang menghadapi situasi ini.

"Pernyataan yang mana?"

Sakura pura-pura lupa.
Sakura harus menjawab apa jujur saja ia tidak berpikir lagi saat mengatakannya karena dia cukup marah dengan sasuke.

"Apa perlu aku ingatkan nona haruno?"

Sakura menelan ludah kasar kali ini ia tidak dapat menghindar lagi.
Sakura menatap sasuke gugup dia bingung harus menjawab apa.

"Aku ingin kita menunda pernikahan kita terlebih dahulu"

Sakura menjawab yang terlintas dikepalanya saja karena situasi begitu mengancamnya.

"Kalau aku tidak mau,bagaimana?"

Ucapan sasuke membuat sakura kembali memutar otak menjawab apa. Bukannya ia tidak mau jujur tapi seperti ada suatu hal yang menghalanginya berkata.

"Kau saja yang menikah sendiri"

Sakura cepat pergi dari hadapan sasuke karena yang harus dia lakukan sekarang adalah menghindar.

"Kau mau kemana?"

Melihat sakura keluar dari kamarnya sasuke dengan sigap menghentikannya karena takut sakura akan kabur lagi.

"Aku lapar ingin makan"

Sakura tidak bohong perutnya memang sedang lapar.
Saat siang tidak sempat makan atau lebih tepatnya lupa karena ia sibuk menikmati pemandangan taman hingga lupa waktu.
Sasuke menghela nafas karena disaat seperti ini sakura masih memikirkan perutnya.












TBC


Gomen kalau jelek dan gaje 🙏
Semoga suka 😍 kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤











Holiday before the weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang