part 3

7.6K 492 29
                                    


Karena sibuk memikirkan itu sakura tidak sadar bahwa ia sudah sampai.
Sakura turun dan berjalan dengan gontai.
Sakura membuka pintu apartemennya lalu ia duduk dilantai bersandar pada dinding.
Sakura menelpon sasuke ia ingin minta penjelasan atas apa yang ia lihat tadi. Sakura tidak ingin melanjutkan hubungan dengan cara seperti ini apalagi mereka akan segera menikah bagi sakura hanya ada satu pernikahan dalam hidupnya jadi ia butuh sebuah kepastian dan keyakinan disetiap langkah yang akan ia ambil jika sasuke tidak bisa maka sakura harus melepaskannya.
Nomor terhubung tapi tidak ada yang menerima.
Sakura mencoba lagi dan kali ini diterima.
Sakura terdiam sejenak sebelum dia akan berbicara.

"Halo,siapa ini?"

Belum sempat sakura berbicara suara hinata terdengar.
Sakura ingat suara itu.
Handphone itu terlepas dari genggaman tangan sakura ia sungguh tidak percaya bayangan yang memenuhi kepalanya menjadi kenyataan.
Kenyataan pahit yang harus ia terima.
Sasuke benar-benar menduakannya.

"Halo"

Sakura yang tersadar sambung telpon itu masih belum ia putuskan.
Sakura segera mengambil handphonenya dan memutuskan sambung itu.
Pikiran negatif memenuhi kepala sakura.
Sakura kembali menangis meluapkan rasa kecewa yang teramat dalam yang ia rasakan saat ini.
Bayangan tiap bayangan yang ia lihat tadi memenuhi kepalanya ia mencoba melenyapkannya tapi bayangan itu semakin kuat.
Sakura memeluk erat lututnya sambil menangis sejadi-jadinya dengan harapan rasa sakit itu akan hilang bersama dengan air matanya yang jatuh.





Hinata menatap handphone sasuke setelah dia menerima panggilan dari orang bernama sakura.
Entah siapa orang bernama sakura itu tapi tidak ada suara diseberang sana.

"Orang aneh"

Hinata lalu meletakan lagi handphone itu dimeja.
Sasuke sedang berada ditoilet.
Hinata dan sasuke sedang makan malam bersama disebuah restoran.

"Hinata ayo pulang"

Sasuke baru saja kembali dari toilet memberitahu hinata.
Hinata mengangguk sehingga ia segera berdiri.
Mereka berdua kemudian npergi dari restoran itu setelah lebih dahulu membayar.

"Sasuke-kun sekretaris akasuna tadi sering mencuri pandang padamu"

Hinata memasang wajah tidak suka saat mengingat wanita yang terus melirik sasuke selama rapat.
Hinata tentu cemburu dengan hal itu.

"Lalu kau mau apa?"

Sasuke masih fokus pada jalan didepannya.
Ia tidak begitu memperhatikan sakura tadi.

"Tidak,aku hanya kesal saja"

Sasuke tidak memperdulikan hinata yang mengomel tentang sakura karena hinata tidak tahu jika sakura adalah kekasih sasuke kalau tahu mungkin dia yang harus tahu diri.





Sakura mengusap rambut dengan handuk ia baru selesai mandi.
Matanya terlihat membengkak.
Sakura hari ini tiba-tiba memutuskan untuk mengambil jatah cuti tahunannya ia akan pergi berlibur sambil memikirkan keputusan yang akan ia ambil tentang kelanjutan hubungannya dan sasuke.
Sakura harus benar-benar memikirkan ini secara matang karena keputusan ini bukan hanya menyangkut hubungan mereka tapi juga hidup mereka kedepannya.
Sakura tidak akan sembarangan apalagi tahu sasuke seperti ini.





















Sakura memasukkan baju dan barang yang akan diperlukannya kedalam tas punggung yang cukup besar.
Sakura sudah menghubungi perusahaan untuk mengambil cuti.
Sakura mendapatkan cuti selama 2 minggu itu cukup untuk sakura berlibur keliling jepang.
Setelah selesai dengan keperluannya sakura langsung bergegas untuk mandi.
Tak lama sakura keluar dari kamar mandi sakura segera memakai pakaian ia pilih.
Sakura menggunakan celana jeans panjang,kaos dan ditutupi dengan jaket.
Sepatu kets menjadi pilihannya.
Jam menujukan pukul 9 pagi.
Sakura keluar dari apartemen untuk menuju stasiun kereta api.
Sakura menggunakan taksi untuk menuju kesana.
Suasana ramai menyambut sakura ia menaiki masuk kedalam kereta yang akan membawanya keshirakawa-go dari tokyo ia akan sampai distasiun toyama lalu meneruskan naik bus.
Sakura sangat bersemangat untuk perjalanan ini walaupun hatinya sedang terluka namun dia mencoba melupakan semuanya.



"Sasuke-kun makan siang mau pergi atau kita disini saja?"

Hinata mendekati sasuke pendapatnya karena sasuke lah yang memutuskan semuanya hinata tidak bisa bersikap seenaknya dia harus patuh pada sasuke.

"Hn"

Sasuke tidak mempedulikan hal tersebut karena yang terpenting sekarang adalah pekerjaannya.

"Sasuke-kun"

Hinata merajuk pada sasuke yang tidak mendengarkannya.

"Aku malas keluar"

Kalau sudah seperti itu maka jawabannya mereka akan makan siang diruangan sasuke.
Hinata segera memaikan handphonenya untuk melakukan pemesanan antar.




Setelah menempuh berjam-jam perjalanan yang cukup melelahkan sakura akhirnya sampai dishikawa-go.
Suasana perdesaan yang begitu kental melekat disana.
Rumah tradisional jepang unik banyak terdapat didesa itu ada juga rumah tradisional jepang bergaya gassho-zukuri.
Disana juga terdapat berbagai macam makan tradisional jepang yang lezat-lezat.

Sakura tinggal disalah satu penginapan yang ada disana karena hari sudah sore membuat sakura bergegas membersihkan diri setelah itu dia akan menikmati sedikit waktu senja sebelum nanti makan malam.
Sakura berjalan kaki.
Sakura takjub melihat pemandangan sekelilingnya saat ia sampai tadi ia tidak begitu memperhatikan sekelilingnya karena dia ingin cepat sampai penginapan.
Tidak sia-sia ia pergi berlibur kesini.
Sakura benar-benar melupakan masalah cintanya yang entah akan jadi seperti apa.
Sakura tidak mau memikirkan itu dahulu karena dia hanya akan menikmati liburannya.








Walaupun hari telah menjelang malam tidak membuat seorang pemimpin perusahaan uchiha itu bisa pulang seenaknya ia masih harus menyelesaikan pekerjaannya.

"Sasuke-kun kau belum pulang?"

Sasuke masih menatap komputer didepannya.
Dia tidak menghiraukan hinata yang bertanya padanya.

"Aku temani sasuke-kun"

Hinata berjalan mendekat kearah sasuke.

"Tidak perlu pulanglah terlebih dahulu sebentar lagi aku akan pulang juga"

Hinata terlihat kesal mendengar sasuke yang menolak tawarannya.
Hinata menghentak kaki lalu menghilang dibalik pintu.

Tak lama sasuke yang telah selesai mengerjakan pekerjaan berniat mau pulang namun dia tak sengaja melihat foto sakura dilacinya yang terbuka sedikit.
Sasuke menyambar handphone ia ingin menghubungi sakura sekarang pasalnya sasuke sedikit rindu sakura tidak menghubungi sejak kemarin malam.
Apa ia marah?tapi tidak mungkin sakura selalu mengerti dirinya,batin sasuke.

Sasuke harus menelan kekecewaan saat nomor handphone sakura tidak bisa dihubungi.
Sasuke mencoba lagi tapi tetap saja hasilnya sama.
Sasuke terlihat kesal karena hal itu tanpa sasuke sadari jika hal yang ia rasakan sekarang sama dengan yang sakura rasakan selama sasuke tidak  menghubungi.
Kesal,marah,khawatir menjadi satu saat kau tidak mendapatkan kabar dari orang yang sangat kau rindukan.

"Besok saja aku menghubunginya mungkin handphone lagi habis bateri"

Sasuke mencoba berpikiran positif mengenai hal ini.
Sasuke keluar dari ruangannya untuk pulang kerumah dan mengistirahatkan diri sebelum kembali bekerja besok pagi.







Sakura duduk dibalkon kamar tempat ia menginap.
Sakura menikmati pemandangan yang jarang ia lihat dari tokyo yaitu penomena star gazing.
Star gazing adalah pemandangan bintang yang bertebaran sang indah dilangit shirakawa-go.
Sakura juga dapat melihat rumah tradisional jepang yang ia lihat tadi tapi saat malam seperti ini jauh lebih indah.

Tak terasa hari sudah mulai larut. Sakura masuk kedalam untuk tidur karena besok ia akan berkeliling desa Shirakawa-go.
Sakura membaringkan diri lalu memejamkan matanya tanpa memikirkan apapun lagi karena dia harus bersenang-senang.















Tbc





Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏
Semoga suka❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤


Holiday before the weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang