4.

279 15 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, hari lenggang untuk para siswa. Dan seperti biasa hari sabtu saatnya Alexa latihan taekwondo di sekolahnya. Alexa sudah siap dengan pakaian latihannya. Tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan Juno.

"Alexa, kemana aja kamu? Aku sms gak di bales, wa,line, telepon semua gak ada jawaban dari kamu. Kamu bosan? Kamu selingkuh?" dengan berat hati Alexa menjawab

"Maafin aku no, aku kecapekan kemarin. Jadi aku ketiduran maaf yah, kemarin aja aku ketiduran di bathtube" jawab Alexa sedikit berbohong.

"Kamu itu kenapa bisa kecapekan? Gimana kalo kamu sakit pas berendem di Bathtube? Tapi kamu gak sakit kan? Aku pikir kemarin kamu sakit" jawab Juno seperti biasanya.

"Ah engga kok no aku baik-baik aja. Kamu gak ada tugas foto?" tanya Alexa berusaha tegar walau banyak yang ingun ia utarakan pada Juno

"Sekarang mau fotoin ekskul kamu nih. Makannya aku ada disini, mau persiapan untuk penerimaan siswa baru. Nanti fotonya akan dipajang di brosur atau spanduk promosi" jawab Juno menjelaskan

"Owh gitu kalo gitu aku pemanasan ya" Alexa menjauh meninggalkan Juno yang kini sedang asik dengan kameranya.

Dua jam Alexa berlatih, peluhnya membasahi hampir seluruh badannya. Kini Juno yang sedang ia cari sudah tak ada ditempatnya. Hanya tersisa air dan handuk mungkin airnya pemberian Juno karena seingat Alexa dia tidak membawa air ke tempatnya berlatih, ia meletakkan airnya di dalam tas di kelas. Alexa bernostalgia, biasanga Juno yang akan memberikannya minum, mengkhawatirkannya jika ia keseleo atau terkena tendangan dari lawannya, dan akan membantu Alexa mengelap peluh di dahi dan wajah Alexa. Tanpa sadar Alexa meneteskan air matanya. Lagi. Semua kini hanya kenangan semata.

"Alexa" panggil seorang wanita yang ia tahu dia adalah Anggi.

"Ya kenapa?" tanya Alexa sambil menyeruput airnya hingga tandas.

"Gue lihat babang tamvan gue lagi berantem diparkiran sama Reita" Katanya dengan nada senang, bersemangat, gembira. Ah entahlah

"Teruss Nggi hubungannya sama gue apa Nggi?" jawab Alexa geram

"Gue bahagia Lex bahagia, karena babang gue sebentar lagi akan putus" katanya

"Udah ah gue capek, mau ke kelas mau bobok" kata Alexa sambil melenggang ke dalam kelas.

Sesampainya di dalam kelas, Alexa meletakkan tasnya diatas meja dan menyurukkan kepalanya juga ke atas meja. Pada detik keberikutnya Alexa menutup matanya. Bukan death ya. Alexa merasa lelah fisik dan hati, entah kenapa mulutnya terasa kelu saat akan bertanya pada Juno. Ia takut disangka posesif atau bagaimana oleh Juno. Saat mimpi Alexa sudah sampai di atas awan tiba-tiba ...

Brakkkk!!!

Suara meja digebrak menggema di dalam kelas Alexa. Alexa yang tengah tertidur pun bangun mendengar gebrakan yang hampir membuat gendang telinga Alexa lepas dari tempatnya. Alexa menatap marah ke arah orang yang telah mengganggu tidur lelapnya. Dan lagi-lagi curut ini.

"Eh Bri..." tangan Alexa ditarik oleh Brian

"Woi lo mau bawa gue kemana?" brian mengeret Alexa seperti membawa karung berisikan beras seberat 100 kg

"Udah ikut aja sama gue gak usah banyak cing cong cung lo" katanya. Alexa menurut saja dengan Brian.

Brian meminta Alexa mengendap, Brian mengajak Alexa ke taman belakang sekolah. Ya disana sudah ada Juno dan Reita. Kala itu Reita sedang menangis dan Juno mencoba menenangkan Reita, Juno tampak sangat perhatian dengan Reita. Seketika itu rasa kantuk Alexa hilang. Matanya kini buram karena air mata yang telah berlinang, Brian juga tampak geram dengan tingkah Juno dan Reita. Alexa mulai menangis. Pilu. Itu yang Alexa rasakan, Brian yang tak tega akhirnya mengarahkan kepala Alexa ke bahunya. Ia membiarkan Alexa menangis agar lega. Brian memang tampak biasa saja, namun ia juga terluka. Sangat. Ia akan memberi pelajaran pada kedua manusia bodoh itu.

💣💣💣💣💣

Hari minggu, hari yang biasanya akan dihabiskan Alexa bersama Juno. Kini hanya tinggal kenangan, Juno masih tetap mengirimkan pesan untuk Alexa tanpa Juno tahu kelakuannya sudah tertangkap basah oleh Alexa. Alexa sengaja pura-pura tidak tabu, karena Alexa ingin menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan semua.

"Mami, papi kapan pulang dari New York?" tanya Alexa pada maminya.

"Minggu depan nak, kenapa?" Jawah Mami Alexa.

"Gak, cuma kangen papi aja" sahutnya.

"Sayang, ayo kita ke mall" ajak mami Alexa.

"Boleh deh mi, tapi Alexa siap-siap dulu ya" Alexa segera naik ke kamarnya dan bersiap. Kali ini ia memakai kaos polos dipadukan dengan terusan kalau jaman dulu namanya baju kodok. Semacam itulah. Dan dengan flatshoes. Alexa turun dan menggandeng maminya ke dalam mobil.

Setelah melewati kemacetan yang membuat Alexa matang di mobik akhirnya sampailah di gedung besar dengan berbagai macam keperluan manusia di dalamnya. Alexa masuk bersama maminya, pertama mencari baju, dilanjutkan dengan celana. Dan akhirnya makan, saat makan Alexa nampaknya melihat sosok Juno tapi tidak sendirian. Melainkan bersama Reita. Ya Reita mata Alexa masih dapat melihat dengan jelas jika jaraknya 10 meter. Ia segera mencari handphonenya dan mengirim foto untuk Brian.

Alexa mengalihkan pandangan maminya dari arah Brian. Kalau tidak maminya bisa marah dan membuat seantero mall ini heboh dengan teriakan maut mami. Alexa makan dengan cepat berharap Juno tidak melihatnya juga.

Leganya Alexa bisa terbebas dari suasana yang membuatnya menjadi seperti tahanan. Sesampainya di mobil Alexa menghela nafas lega.

"Kamu kenapa sayang?" mami Alexa bisa menangkap kelegaan dari Anaknya itu

"E-ee lelah mi jalan hehe" kata Alexa seadanya.

Alexa melajukan mobilnya di tengah macetnya jalanan.

Pura-Pura Jadi SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang