Ujian Nasional pun sudah tiba, kini Alexa sedang sibuk belajar begitu juga dengan Brian. Mereka sama-sama berjuang untuk memperoleh nilai yang memuaskan.
Brian selalu mengingat Alexa saat ia sedang belajar, mengingat cara mengajar Alexa, mengingat semua tentangnya yang membuat ia menjadi semangat belajar.
Seminggu sebelum Ujian, Reita sempat mengancam Brian untuk tidak mendekati Alexa karena Reita akan membuat Alexa menderita jika Brian berusaha mendekatinya lagi. Jadi untuk sementara waktu Brian mengikuti perintah Reita. Reita kini makin gencar mengikutinya kemanapun, walau sejujurnya Brian risih tapi ia tetap bersifat periang seperti biasanya dengan siapapun.
💣💣💣💣💣
Alexa mengerjakan soal-soal dengan sangat serius, hari pertama dan keduanya berjalan lancar. Sekarang adalah hari terakhirnya Ujian. Dimana biasaya saat hari terakhir semangat siswa akan menurun berbeda dengan Alexa yang akan meningkat setiap harinya. Alexa menyingkirkan sementara masalah Brian dari pikirannya.
Brian sesungguhnya ingin memberitahu Alexa jika ia bisa menyelesaikan Ujian dengan baik. Tapi apa daya, Alexa selalu menghindarinya. Nampaknya Alexa merasa sangat terluka, dan benar-benar ingin melupakan Brian.
Belum lagi Reita kini semakin menjadi-jadi. Brian pergi kemanapun selalu diikuti, bahkan untuk ke toilet saja ia harus ditemani. Kata Reita, ia tak ingin jika Brian dekat kembali dengan Alexa.
Seperti sekarang ini, saat di kantin. Brian harus duduk dengan Reita, sebenarnya ia tak ingin tapi karena ancaman Reita waktu itu ia tidak berani berkutik.
"Kalau lo gak mau nurut sama gue. Alexa akan gue buat celaka" perkataan Reita terngiang di ingatan Brian setiap kali ia ingin melanggar perkataan Reita. Ia tak ingin Alexa celaka hanya karena dirinya tidak mau menuruti apa kata Reita.
"Lo bilang Brian suka kan sama gue? Tapi apa nyatanya? Dia hanya ngejar gue sekali aja, sekarang? Ia dekat kembali kan dengan Reita" kata Alexa yang melihat Brian dan Alexa duduk di seberang mejanya.
"Kayaknya ada sebabnya Brian kayak gitu Lexa, jangan negative thinking gitu dong. Lagian mukanya Brian gak sehappy waktu dia sama lo, dia aja keliatan terpaksa gitu duduk sama Reita" jawab Anggi meluruskan pikiran negative Alexa
"Lo selalu belain dia Nggi, kapan lo memihak guenya" jawab Alexa pelan
"Ke kelas aja yuk Nggi, gue males liat dia"
"Alexa katanya lo gak suka tapi kenapa lo marah saat liat dia sama Reita?" tanya Anggi.
"Gue gatau Nggi, udah deh kalau lo gak mau ikut ke kelas lo tontonin aja orang berdua itu sampe puas" Alexa berjalan dengan cepat menuju kelasnya.
Sementara Brian memerhatikan Alexa dari tempat duduknya. Melihat bagaimana wanita itu berlalu dan ingin sekali rasanya Brian menyusulinya. Melihat Alexa pergi ia pun memutuskan meninggalkan Reita ke kelas untuk menenangkan diri.
"Nggi sampein ke Alexa ya, gue bisa ngerjain soal Ujian gue sendiri tanpa nyontek, dan ini semua untuk dia" kata Brian saat ia melewati meja Anggi. Anggi hanya mengangguk tanda mengerti. Anggi memberikan tatapan mematikan pasa wanita ular di depannya. Reita.
💣💣💣💣💣
Brian mulai menyadari, bahwa dengan menuruti perintah Reita hanya akan membuat dirinya dan Alexa menjadi jauh bahkan sangat jauh. Brian mulai menjauhi Reita dengan tetap mengawasi pergerakan wanita itu. Jangan sampai ancamannya itu benar terjadi. Seperti saat ini, sembari menunggu hasil ujian, semua murid tetap ke sekolah.
Hari ini Brian mengawasi Alexa yang sedang duduk di taman belakang sekolah. Tiba-tiba Reita datang dengan marah-marah.
"Eh lo rebut lagi ya Brian gue" katanya nyolot
"Sorry ya Ita gue sama sekali gak ada rebut cowok elu"
"Terus buktinya kenapa Brian cuek lagi sama gue kenapa dia jauhin gue kalau bukan karena elu" sambil menunjuk ke arah wajah Alexa
"Gak usah nunjuk-nunjuk juga, lo lihat kan gue sendiri sekarang? Terus dengan seenak hati lo bilang gue yang rebut Brian?" kata Alexa tak kalah nyolot.
"Gak usah bacot lo" jawab Reita
"Paling cowok lo lagi berduaan sama cewek lain" kata Alexa
"Eh kurang ajar lo ya" sahut Reita sambil brrsiap akan menyiram Alexa dengan minuman yang ia bawa. Saat minuman hendak disiram, Brian datang menghalangi agar minuman itu tidak mengenai tubuh Alexa. Kini baju Brian sudah berubah menjadi warna merah, karena terkena oleh minuman tadi. Reita yang melihat kedatangan Brian yang tiba-tiba mendadak menunduk dan berlari.
"Lexa lo gak kena kan?" tanya Brian
Alexa hanya diam.
"Alexa lo gak mau dengerin gue sama sekali ?" tanya Brian
"Maaf ya Brian gue tinggal dulu, udah saatnya gue pulang. Gue denger lo bisa ngerjain soal Ujian dengan baik" kata Alexa sambil berlalu meninggalkan Brian
"Gue gak akan nyerah Lex" kata Brian sedikit berteriak.
Alexa hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik badan.
"Anggi ayo pulang gue antar lo" kata Alexa.
"Tumben" jawab Anggi.
"Lagi pingin jalan-jalan aja. Yuk ah" Alexa melenggang menuju parkiran dan melajukan mobilnya dengan pelan menuju rumah Anggi.
Sesampainya di rumah Anggie, Alexa langsung berpamitan. Diperjalanan, ia bernyanyi bersenandung untuk menghilangkan kejenuhan. Sesampainya di rumah, Alexa melihat mobil papinya. Tumben-tumbenan mereka (mami dan papi) ada di rumah.
"Mami papi" teriak Alexa.
"Loh mereka dimana ya?" alexa bertanya-tanya.
"Alexaa"teriak maminya dari rumah seberang. Ya kalian taulah rumah seberang adalah rumah Brian
"Mami ngapain disana?" tanya Alexa dengan sedikit berteriak.
"Sini nak jangan teriak-teriak gitu ngomongnya ah" perintah Maminya.
Alexa berjalan gontai memasuki rumah itu.
"Salam dulu sama tante Ratna dan Om Fadly"
"Siang Om, Tante" kata Alexa sambil mencium punggung tangan mama dan papa Brian.
"Jadi mami dan papi sudah sangat bosan bermusuhan nak. Jadi kami ingin meminta maaf pada om fadly dan tante Ratna"
"Permisi om tante" terdengar suara bariton milik Brian.
"Brian sini duduk nak di samping mama"
"Ada apa ya ma? Maaf tante mengganggu tadi saya datang memotong pembicaraan tante"
"Gapapa nak Brian ini kan rumah kamu" jawab Mami Alexa
"Jadi kita kesini mau minta maaf sama mama papa kamu. Mumpung papinya Alexa lagi di rumah, kita mau minta maaf. Jadi sebenarnya masalahnya adalah tante selalu cemburu dengan mama kamu karena mama kamu dahulu itu adalah mantan cinta monyetnya om Justin" kata Mami Alexa sambil tertawa
"Jadi hanya itu masalahnya mi?" tanya Alexa
"Iya nak masalah sepele, kita tidak bicarakan ya begini lah jadinya permusuhan. Mami belajar dari kamu dan nak Brian, yang tetap berteman walaupun orang tuanya bermusuhan"
"Brian kira masalahnya besar te, Brian kira ada acara perjodohan" Alexa langsung menatap ke arah Brian dengan tatapan sangarnya.
"Eh Brian kamu nakal ya, masih kecil juga" jawab Mama Brian.
Obrolan mereka berlangsung asik sambil sesekali melahap camilan yang ada. Sementara dua insan itu saling diam dan bertaut dengan pikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pura-Pura Jadi Suka
General FictionDua insan yang saling bermusuhan Tinggal satu kompleks perumahan Permusuhan bermula dari orang tua Sehingga anak-anaknya pun bermusuhan Siapa sangka anak-anaknyalah Yang akan menyatukan kedua keluarga itu Berpura-pura tidak lah sulit Yang sulit adal...