Hari ini Alexa sedang libur, masih sangat lama waktunya untuk menempuh perguruan tinggi. Ia hampir bosan karena kegiatannya hanya itu-itu saja. Jika tidak tidur ya membersihkan rumah, jika tidak membersihkan rumah ya memasak, jika tidak memasak ya berjalan-jalan dengan Brian. Ya seperti itu saja setiap hari, Alexa belum berniatan belajar ia ingin mengistirahatkan otaknya dari yang namanya belajar.
Hai wanitaku, malam mingguan yuk
-BrianKemana ?
-AlexaKe kedai ice cream gimana?
-BrianBayarin yah
-AlexaOkelah otw rumah you
-BrianAlexa bersiap, ia hanya menggunakan pakaian rumah yang dibalut dengan jaket jeans. Brian pun sudah sampai di rumah Alexa. Sekarang masih belum terlalu malam, jadi Alexa rasa ia tidak akan dimarah Maminya.
"Alexaaa" teriak Brian dari lantai bawah
"Bentar Bri" Ujar Alexa.
Alexa segera turun sambil mengepang rambutnya asal.
"Mami papi mana?" tanya Brian
"Mami papi siapa yang lo maksud ?" tanya Alexa menggoda
"Mami papi aku, mami papi kamu kan akan jadi mami papi aku" ucap Brian.
"Suka suka kau lah Bri" kata Alexa langsung keluar rumah dan ia bingung.
"Bri naik apa?" tanya Alexa
"Ituuuu" tunjuk Brian pada sepeda di depan rumah Alexa
"Sepeda?"
"Iyaa, ayoo"
Brian membonceng Alexa, Alexa tampak sangat bahagia dan menikmati malam ini.
💣💣💣💣💣
"Sayang, kamu tidak mau berlibur ke Inggris?" tanya Mami Alexa
"Mau Miii, kapan?" tanya Alexa bersemangat.
"Kapan saja kamu mau nak"
Alexa berpikir lagi, itu artinya ia akan jauh dengan Brian. Tapi seminggu ini Brian memang sedang tidak ada di rumah, ia pergi ke Bandung untuk menginap di rumah masa kecilnya. Bagaimanapun juga, ia akan menanyakan perihal setuju atau tidaknya Brian atas keinginannya untuk pergi ke Inggris.
"Alexa akan pikirkan dulu Mi, Alexa juga harus meminta persetujuan Brian" Mami alexa mengangguk mengerti perihal apa yang terjadi antara anaknya dan juga anak tetangganya itu.
Alexa malam ini berdiam diri di balkon kamarnya sambil sesekali bernyanyi ria dan memainkan ponselnya. Alexa memang tipe cewek yang tidak terlalu aktif di media sosial, saat ada kegiatan tertentu barulah ia akan update di sosial medianya.
Malam itu alexa melihat ada mobil masuk ke rumah Brian. Alexa senang melihat Brian telah pulang, ia memperhatikan dengan seksama kegiatan yang orang rumah itu lakukan. Tampak semua keluarga Brian sangat bahagia, dan siapa dia ? Seorang wanita yang di rangkul oleh Brian?
Alexa mulai berpikir buruk soal Brian, ia berpikirkan bahwa Brian mungkin lelah dengan ketidakpastian yang Alexa berikan tapi Alexa menepis semua pemikiran itu dan mencoba memikirkan hal positif lainnya.
Alexa pun memutuskan untuk masuk ke kamar dan menutup pintu balkonnya. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dan segera membungkusnya dengan selimut bulunya yang tebal.
"Sayang bangun nak, ayo sarapan" kata Mami Alexa sembari mengetuk pintu.
"Ya Mi sebentar" Alexa segera mencuci wajahnya dan turun ke ruang makan.
"Udah tau kapan rencana kamu akan pergi ke Inggris?" tanya Mami Alexa
"Belum tahu Mi"
"Oh ya kemarin Brian bawain oleh-oleh ini buat kamu" mami Alexa menyerahkan suatu hiasan dinding yang indah bertuliskan nama Alexa
"Kapan Mi?"
"Kemarin malam"
"Kenapa dia tidak memberikan langsung mi?" tanya Alexa
"Mami kurang tau nak, ayo makan dulu" mereka makan dalam diam. Hanya berdua karena Papi Alexa sedang di Inggris mengurus perusahaannya.
Alexa memutuskan untuk mandi dan akan berkeliling kompleks dengan sepatu rodanya.
Saat ia mengitari kompleks, ia melihat Brian.
"Brian" teriak Alexa sambil menghampirinya.
"Ya kenapa Lexa?"
"Kok menghilang?" saat Brian akan menjawab muncul seorang perempuan dengan rambut sebahu dan mengaitkan tangannya di lengan Brian.
"Mas siapa dia?" tanya Perempuan itu.
"Oh dia teman aku" jawab Brian
"Hei kenalin aku Alexa" sapa Alexa ramah tapi perempuan itu tidak ingin menjabat tangan Alexa. Alexa akhirnya menarik kembali tangannya dan meremasnya pelan.
"Nama dia Gista, Lexa" Brian yang membalas perkenalan itu.
"Yaudah kalau gitu aku balik ya" kata Alexa lirih.
Alexa semakin yakin kalau Brian lelah menunggu ketidakpastian yang ia berikan.
"Brian gue mau ke Inggris untuk liburan" Alexa berteriak karena jarak antara Brian dan Alexa terbilang cukup jauh.
Brian hanya bisa terdiam mendengar perkataan Alexa, berarti Alexa akan pergi jauh darinya. Ingin sekali brian menanyakan pada Alexa tentang berapa lama ia akan disana tapi tangannya ditarik oleh Gista untuk diajak masuk ke rumah.
"Jangan pergi Alexa" kata Brian lirih dan sangat kecil. mungkin hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.
Brian terus menunggu kemunculan Alexa dari balkon kamarnya. Ia berharap Alexa keluar dan dapat bertanya padanya. Brian melihat bayangan Alexa di balkonnya, tapi tampaknya Alexa mengurungkan niatnya untuk membuka balkon.
Brian mengambil gitarnya lalu bernyanyi. Berharap Alexa mendengarnya dan mengurungkan niatnya untuk pergi.
"Alexa jangan pergi" teriak Brian, tapi nampaknya Alexa sudah terlelap dalam dunia mimpinya. Brian memutuskan untuk tidur juga.
"Mas kenapa teriak?" tanya Gista tiba-tiba saat Brian hendak menutup matanya.
"Ah enggak Gis, sana tidur udah malem" pinta Brian.
💣💣💣💣💣
Hayo siapa kira-kira Gista itu
Hdehh udah mau ending masih aja ada konflik ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pura-Pura Jadi Suka
General FictionDua insan yang saling bermusuhan Tinggal satu kompleks perumahan Permusuhan bermula dari orang tua Sehingga anak-anaknya pun bermusuhan Siapa sangka anak-anaknyalah Yang akan menyatukan kedua keluarga itu Berpura-pura tidak lah sulit Yang sulit adal...