21.

134 7 0
                                    

Pagi hari ini Alexa memutuskan untuk membicarakan perihal kepergiannya ke Inggris pada Maminya. Sebelumnya, Papi Alexa sudah pulang ke Indonesia dan berencana akan ke Inggris lagi.

"Mami" teriak Alexa

"Ya sayang ?"

"Mami, Alexa berangkat bareng Papi aja ke Inggrisnya ya"

"Oke deh sayang, tapi Mami gak ikut loh mami ngurus restoran disini"

"Ya Mami, jaga diri Mami nanti di sini ya. Alexa mau membeli perlengkapan buat besok dulu" Alexa melenggang menuju mobilnya. Ia memanaskan mobilnya di depan rumah. Tampaklah Brian dan Gista tengah merawat tanaman bersama. Miris. Itulah yang dirasakan Alexa, tapi ia berusaha tampak biasa saja toh dia bukan siapa-siapanya Brian.

"Alexa kemana ?" teriak Brian yang menyadari keberadaan Alexa

"Mau keluar beli perlengkapan buat liburan" sahut Alexa. Biasanya saat seperti ini Brian akan mengantarkannya tapi entah mengapa semenjak ada Gista, Brian menjadi sedikit membatasi dirinya untuk bersama Alexa.

"Gue duluan ya" Alexa melajukan mobilnya membelah kota Jakarta

Sesampainya di sebuah mall ia membeli beberapa baju hangat, sepatu dan juga pakaian. Alexa pikir ia disana akan sangat sebentar jadi dia tidak membeli terlalu banyak.

Alexa memutuskan untuk langsung pulang setelah membeli semua keperluannya. Saat diperjalanan telfon Alexa berbunyi tertera nama Brian disana.

"Hallo kenapa Bri?" tanya Alexa

"Lagi nyetir ya?" tanyanya

"Iyaa nihh" Sahut Alexa.

"Yaudah pake earphone dulu pas lampu merah ya baru lanjut telfon sekarang taruh dulu hp nya" kata Brian membuat sudut bibir Alexa sedikit terangkat.

"Hallo Bri" kata Alexa setelah beberapa waktu menjeda panggilannya karena harus menunggu lampu merah tiba.

"Alexa jangan pergi lah" rengek Brian.

"Cuma sebentar Bri gak lama" bujuk Alexa.

"Tapi kan aku gak bisa tanpa kamu" kata Brian terdengar tulus.

"Sebentar saja lagi pula kita bisa video call dan telfonan" ucap Alexa. Memang benar, seberapa jauh jarak kita dengan seseorang, di masa yang sudah modern ini, tentu saja kita masih bisa bertukar kabar dengan mudah.

"Helloo Alexa biayanya mehongg" kata Brian membuat Alexa tertawa.

"Suwer cuma sebentar doang Bri" kata Alexa sembari tetap fokus menyetir

"Yaudah tapi pulangnya jangan bawa cowok bule ya, yang di sini sudah cukup seperti bule kok, pergaulannya juga jangan ke hal negative ya inget. Jangan jalan sendirian ya" kata Brian memperingatkan Alexa.

Tiba-tiba telfon terputus, Alexa juga mendengar suara perempuan. Mungkin itu Gista, maka dari itu telfon langsung ditutup oleh Brian.

Alexa menghela napas, ia melajukan mobilnya lebih cepat karena ia merasa dirinya sangat lelah sementara esok pagi ia akan berangkat pagi buta sekali.

Sesampainya di rumah, Alexa segera mandi dan mengemas barang-barang yang akan ia bawa ke Inggris. Setelah semua beres barulah Alexa tidur.

💣💣💣💣💣

"Mami, Alexa berangkat ya" kata Alexa sambil mencium punggung tangan Maminya

"Hati-hati ya sayang"

Alexa menuju rumah Brian, ia mengetuk beberapa kali. Setelah menunggh akhirnya pintu terbuka, bukan brian yang membuka melainkan Gista.

"Ada apa kamu kemari ?" tanyanya ketus.

"Aku cuma mau bilang kalau aku akan pergi ke Inggris. Tolong sampaikan pada Brian ya. Terimakasih" kata Alexa lalu segera meninggalkan rumah Brian.

Alexa masuk ke dalam mobil dan menuju airport. Sesampainya di airport, ia berpamitan pada Maminya.

Alexa sesungguhnya menunggu kedatangan Brian, tak disangka, ia melihat seorang pria mirip Brian yang tertidur di kursi penunggu. Alexa segera berlari menghampiri seseorang yang mirip Brian itu untuk memastikan apakah itu Brian atau tidak.

Betapa kagetnya Alexa, jika pria itu adalah Brian.

"Brian" panggil Alexa untuk membangunkan Brian.

Brian perlahan membuka matanya dan tersenyum melihat Alexa.

"Alexa, untung ketemu" kata Brian dengan suara khas bangun tidur.

"Ngapain kamu di sini ?" tanya Alexa khawatir.

"Aku mau nungguin kamu di sini, takutnya kalau di rumah telat bangun jadi nunggunya disini aja. Takutnya aku gak bisa lihat kamu lagi sekian lama" jawab Brian.

Alexa meneteskan air matanya. Ia tersentuh dengan perlakuan Brian padanya, sungguh manis.

"Tapi gak gini Bri, nanti kamu sakit. Aku juga udah pamit sama Gista, aku suruh sampein ke kamu. Dari jam berapa kamu disini?" Tanya Alexa.

"Dari jam 4 pagi" jawab Brian dengan cengiran di wajahnya.

"Yaampun Bri, ini jam 5 loh kamu nunggu disini satu jam. Aku juga disananya tidak lama"

"Ya pokoknya aku mau, aku yang anter kamu untuk memastikan jika kamu dalam keadaan baik-baik saja dan aku juga kelak yang akan menjemput kamu" kata Brian

"Yaudah, makasih ya Brian. Aku mau berangkat, jaga diri baik-baik ya, jangan telat makan, sekolah yang bener disini" kata Alexa.

"Alexa kok kayak mau pergi lama aja sih" kata Brian merajuk.

"Haha gak kok Bri cuma sebentar aja, kali aja aku gak balik-balik"

"Lexa jangan gitu, hati ini gak akan sanggup jika harus jauh dari serpihannya. Karena setengah hati aku di kamu" Brian mulai gombal bak buaya darat baru dilepas dari kandang.

Alexa tersipu mendengar perkataan Brian.

"Brian gue udah mau berangkat nih" Alexa dengan ragu mendekatkan dirinya dengan Brian. Ia memberanikan diri untuk memeluk Brian.

Brian kaget dengan perlakuan Alexa, hingga akhirnya Brian membalas pelukan Alexa. Air mata Alexa menetes, walau ia hanya pergi beberapa minggu saja. Tapi mengapa rasanya hatinya sangat sakit, mengingat Brian yang kini dekat dengan Gista.

"Jaga diri ya Alexa" ucap Brian.

Brian melambaikan tangannya pada Alexa dan juga Papi Alexa. Berat rasanya Brian jauh dengan Alexa. Selama Gista berada di dekatnya, ia menjadi sangat jarang bertemu dengan Alexa. Ditambah sekarang Alexa yang pergi berlibur ke negeri seberang, yang dipisahkan oleh samudra yang luas. Betapa sulitnya merasakan rasa sakit seperti sekarang ini, tapi Brian tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya memegang satu prinsip, dimanapun Alexa ia akan tetap menyayangi Alexa.

💣💣💣💣💣
See you Alexa

Pura-Pura Jadi SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang