Brian terus memanggil Alexa dalam sadar dan tidurnya. Kondisi ini dapat merusak psikis Brian.
"Ma kenapa Alexa tidak kemari ma kenapa dia tidak menemani ku?" tanyanya
"Alexa menghilang nak" kata Mamanya jujur
"Tapi dimana dia ma? Tolong cari Alexa tolong ma" pinta Brian meronta.
"Mama akan usahan mencari ya nak" kata Mamanya menenangkan.
Brian kembali meracau. Setiap hari selalu seperti itu.
Reita menemani Brian, tapi itu tidak merubah apapun. Perkataan buruk Reita tentang Alexa malah membuat Brian menjadi lebih parah. Seperti seorang yang memiliki gangguan kejiwaan.
Alexa meringis melihat video yang menunjukkan Brian yang sedang meronta. Tangan dan kakinya diikat. Kenapa Brian menjadi seperti ini? Alexa bergumam dalam hati.
"Bu, siapa Alexa?" tanya dokter kejiwaan yang menangani Brian
"Dia temannya dok" jawab Mama Brian
"Bisa panggilkan ia kemari?" pinta dokternya
Mama Brian hanya mengangguk tanda mengerti.
Seminggu Brian seperti itu Alexa tak kunjung datang. Pada akhirnya Brian harus mendapatkan suntikan penenang setiap hari.
Brian masih meronta, dan menangis.
"Brian" suara Alexa terdengar
"Alexaa" brian menangis seperti anak kecil
Alexa mendekat dan melepaskan ikatan tangan dan kaki Brian
"Jangan Alexa nanti Brian lepas kendali" kata Mama Brian
Alexa tidak mendengarkan, ia tetap membuka. Lalu membiarkan tangan dan kaki Brian bebas. Brian lalu memeluk Alexa dengan erat, seolah tidak ingin kehilangannya lagi.
"Alexa jangan pergi Lex, aku tahu Reita yang meminta kamu berhenti menjagaku" Reita tergugup.
"Ini bukan salah kamu, ini kesengajaan yang diperbuat oleh Reita" kata Brian
"Brian udah ya istirahat dulu" kata Alexa sambil mengelus rambut Brian
"Aku denger kamu tidak bisa tidur nyenyak selama ini, jadi sekarang kamu harus tidur. Aku sudah ada disini sekarang"
Dokter menyatakan pengobatan kejiwaan Brian dihentikan. Betapa bahagianya Tante Ratna setelah mendengar itu.
Brian tertidur dengan menggenggam erat tangan Alexa. Untuk makan saja Alexa harus disuapi oleh tante Ratna karena tangannya terbatas. Jika Alexa hendak melepaskan genggamannya maka Brian akan semakin mengeratkannya.
Saat Brian lapar ia akan bangun dan meminta Alexa menyuapinya. Dan itu harus dilakukan Alexa, disuapi oleh mamanya pun Brian tidak mau. Alexa menjaga Brian dengan baik.
Tertidur bersama Brian dengan posisi terduduk. Sungguh beberapa kali Alexa merasakan badannya pegal tapi ia tahan demi melihat Brian bahagia.
"Alexa" suara Brian terdengar serak
"Jangan pergi ya" katanya
"Aku tidak pergi Brian" jawab Alexa
"Kamu mau apa?" tanya Alexa
"Hanya mau kamu" jawabnya
"Aku sudah disini Brian, bahkan kamu mengurungku. Untuk makan saja aku susah, bahkan aku tidak mandi selama dua hari ini" jawab Alexa yang membuat Brian tertawa.
Beberapa hari belakangan ini keadaan Brian sudah mulai membaik.
"Eh Alexa lo ngapain disini ? Udah bagus lo gak dateng-dateng" kata seorang teman yang menjenguk Brian
"Eh Den lo gak usah banyak omong ya, sebelum lo tau yang sebenarnya"
"Lo itu dibutain sama rasa suka lo ke Alexa Bri, lo harusnya sadar dia yang buat lo celaka" jawab Temannya itu
"Aku yang salah Bri" kata Alexa sambil berlari keluar kamar Brian.
"Lo lihat kan? Dia yang buat gue sembuh udah pergi lagi" Brian mendaratkan pukulan diwajah Deny. Dengan satu tangan saja ia bisa membuat darah segar mengalir dari ujung mulut Deny. Deny berlalu pergi dan meninggalkan Brian sendiri
"Mama!" teriak Brian
"Ma Alexa pergi, tolong panggilin" seru Brian
"Iya mama panggilin" Tante Ratna mencari Alexa ke seluruh rumah sakit akhirnya ia menemukan Alexa di kamar mandi.
"Sayang kamu ngapain?" tanya Tante Ratna panik
"Alexa salah tan, semua nyalahin Alexa" jawab alexa disela tangisannya
"Gak sayang enggak, ayo ikut tante" Tante Ratna membimbing Alexa untuk memasuki kamar Brian
"Alexa" panggil Brian
"Kamu gak salah" kata Brian
"Aku salah Brian, semua nyalahin aku"
"Mama tolong hp nya Brian"
"Ini kamu lihat"
Alexa melihat mobil pink itu di video dalam hp Brian. Terlihat Reita yang sedang memotong kabel remnya. Pantas saja rem Alexa tidak berfungsi
"Sebentar lagi Brian yang akan jadi korbannya Lex" terdengar suara Reita.
"Saat itu, aku ingin menghentikan kamu. Tapi kamu sudah terlanjur melajukan mobilmu. Jadi aku mengikutimu dan membiarkan diriku tertabrak. Aku juga salah Lexa, aku melanggar perkataan Reita"
"Maksud kamu?"
"Dia yang mengancam aku, kalau aku deketin kamu lagi, dia akan celakain kamu" Alexa tertegun, bagaimana bisa ia tak menyadari itu.
"Reita itu siapa Bri, yang jagain kamu waktu Alexa gak ada itu mungkin ya ?" tanya Tante Ratna.
"Mungkin Ma, Brian kan gak sadar" jawab Brian dengan kekehan.
"Mama akan laporkan ini ke pihak berwajib" kata mamanya yang disetujui oleh Brian
"Tapi tante, kasihan Reitanya kalau harus mendekam di jeruji besi. Dia kan baru saja lulus, Lexa takut Reita susah dapat kerjaan setelah bebas nanti"
"Tapi kan biar dia jera sayang"
"Jangan ke jalur hukum ya tante" pinta Alexa
Tante Ratna memandangi putranya, meminta pertimbangan dari permintaan Alexa
"Baiklah tante akan pikirkan bagaimana caranya agar ia jera selain dengan jeruji besi"
"Makasih tante" jawab Alexa
Walau Reita jahat, Alexa masih mempunyai hati nurani. Ia tak ingin masa depan Reita hancur hanya karena permasalahan cinta.
*******
Thankk youu for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Pura-Pura Jadi Suka
General FictionDua insan yang saling bermusuhan Tinggal satu kompleks perumahan Permusuhan bermula dari orang tua Sehingga anak-anaknya pun bermusuhan Siapa sangka anak-anaknyalah Yang akan menyatukan kedua keluarga itu Berpura-pura tidak lah sulit Yang sulit adal...