Pagi hari ini seperti biasa Alexa mengikuti sarapan dengan Mami dan Papinya. Sambil sesekali berbicara.
"Alexa, Mami lihat kamu sempat keluar dengan Brian. Kamu tidak pacaran kan dengan Brian?" tanya Maminya penuh selidik.
"Enggak Mi, Alexa juga butuh temen di rumah Mi, sebagai anak satu-satunya Alexa merasa sangat kesepian Mi" jawab Alexa dengan nada memelas.
"Mami tahu kamu merasa kesepian, tapi janganlah terlalu dekat dengan Brian" pinta Maminya.
"Mi, emang apa sih salahnya ? Brian itu juga manusia, sama-sama makan nasi seperti kita. Lagi pula Brian itu baik Mi, dan kenapa anak yang selalu mendapat imbas dari permasalahan orang tuanya" jawab Alexa kesal.
"Alexa, Mami lihat Brian itu anak yang berandalan di sekolah" kata Mami Brian.
"Mi, Brian udah berubah Mi. Aku yang satu sekolah sama dia. Jadi aku yang lebih tau Brian" Alexa kesal lalu berlari kecil menuju mobilnya.
Ia sangat kesal jika untuk berteman saja ia tidak diperbolehkan. Padahal Brian itu orang yang baik, tidak seperti pemikiran Maminya yang menganggap Brian itu berandalan. Brian memang berandalan tapi itu dulu, sekarang ia sudah mulai berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya
💣💣💣💣💣
"Nggi Lexa mana?" tanya Brian kepada Anggi.
"Lexa lagi di perpus" jawab Anggi. Brian pun menuju perpus dengan membawa buku.
Sesampainya di perpus, ia menyapu pandangannya keseisi perpus. Dan ia menemukan Alexa duduk di pojokan perpus tapi tidak seorang diri melainkan bersama Juno.
"Hai Alexa" sapa Brian ramah.
"Hai duduk sini" kata Alexa sambil menepuk bangku di sampingnya. Brian segera duduk sambil menatap ganas ke arah Juno
"No lo ngapain ke sini?" tanya Brian
"Gue gak sengaja liat Alexa disini jadi gue nyamperin" jawab Juno.
"Pergi deh lo gak usah ganggu Alexa" tatapan mata Brian makin ganas, akhirnya Juno pergi.
"Gue tau kok kalau lo gak nyaman kalau ada dia. Ya kan" kata Brian sambil menaik-turunkan alisnya.
"Lo paling tau" kata Alexa. Lalu memulai belajar bersamanya
"oh ya Lex gue ada test besok di kelas" kata Brian.
"Test apa Bri ?"
"Fisika, boleh minta bimbingannya ? Rasanya kalau belajar sama bu guru cantik gue jadi lebih ngerti. Secara guru fisika kita kan pak kumis jadi gue gak bisa ngerti" ujar Brian.
"Yaya Bri, nanti ketemu di taman ya jangan terlalu sore. Jam tigaan lah, jaga-jaga bawa lampu ya" kata Alexa.
"Okee Alexaa makasii" kata Brian sambil mengembangkan senyum termanisnya. Pandangan mereka bertemu, Brian menatap Alexa dengan dalam. Ia baru menyadari, Alexa memiliki mata coklat yang indah, senyuman yang manis dan rambut berwarna coklat. Karena memang Alexa adalah campuran Indo dan Australia.
Alexa yang tersipu lalu segera mengalihkan pandangannya. Setelah mendengar bel berbunyi Alexa dan Brian menuju ke kelas bersama.
Sesampainya di kelas, Alexa terus tersenyum. Anggi dibuat terheran-heran karena temannya senyam-senyum sendiri.
"Bentar lagi temen gue bakalan gila" kata Anggi nyeletuk.
"Diem lo" jawab Alexa ketus.
"Pasti gara-gara babang tampan gue" Anggi menebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pura-Pura Jadi Suka
General FictionDua insan yang saling bermusuhan Tinggal satu kompleks perumahan Permusuhan bermula dari orang tua Sehingga anak-anaknya pun bermusuhan Siapa sangka anak-anaknyalah Yang akan menyatukan kedua keluarga itu Berpura-pura tidak lah sulit Yang sulit adal...