8. Pengalaman (menuju) Olimpiade pertama kali

511 50 12
                                    

Entah keajaiban apa tiba-tiba inget ini, hahaha. Sebenernya pengalaman ini udah terjadi sekitar tahun 2017, udah lumayan lama, tetapi cukup berkesan untuk saya.

Ah, iya, seperti judulnya, ini bukan nyeritain pengalaman ketika saya mengikuti olimpiade, tetapi pengalaman saya 'dalam perjalanan' menuju olimpiade.

Kenapa?

Karena kejadiannya lebih gesrek, dan demi apapun kacau banget pokoknya, wakakakak.

Untuk olimpiade sendiri, jujur aja, di bidang matematika saya belum pernah ikut sama sekali. Waktu SMA dulu pernah sih kepengen ikut, tapi apa daya sekolah tak mengizinkan karena memang otak saya yang nggak memumpuni, wkwkwk. Dan semenjak saat itu, sebenernya saya males banget kalau ada berita-berita tentang lomba atau olimpiade (gara-gara ditolak sih, sakit, wkwkwk).

Nah, pokoknya ketika waktu berlalu, keteguhan hati saya tetap berjalan sebagaimana mestinya, sampai pada tahun 2017, ada sebuah lomba (lebih ke bentuk olimpiade) yang diselenggarakan oleh universitas ternama di Indonesia. Mari kita sebut lomba itu sebagai 'lomba memecahkan masalah analisis dan geometri'. Lombanya pun bisa dibilang cukup bergengsi buat mahasiswa-mahasiswa di Indonesia, khususnya mahasiswa matematika (tapi nggak cuma anak matematika yang ikut, kok, ada juga dari jurusan lain). Yang pertama, karena skalanya nasional. Kedua, karena emang lomba ini udah sering diselenggarakan. Penyelenggaraannya setiap 1 tahun sekali, jadi menurut saya udah kredibel lah, dan pesertanya pun nggak sedikit. Satu aula penuh bisa diisi oleh ratusan peserta.

Nah, lomba ini sebenernya dilaksanakan pertim dengan satu tim terdiri atas dua orang. Tapi, biarpun begitu, tetap ada penghargaan untuk masing-masing individu dengan rentang skor yang penilaiannya udah ditentukan panitia.

Jadi, ceritanya gini loh. Di jurusan saya, biasanya kalau ada lomba gitu, suka ada penyeleksian dari jurusan. Nah, awalnya kan saya masih berteguh pada pendirian, 'ogah' untuk ikut gitu-gituan, tetapi ternyata pada akhirnya keteguhan diri saya luntur.

Pas waktu itu, jadwal seleksinya barengan sama jadwal kuliah yang saya nggak suka :)) Dan karena saya tau temen saya pun ada yang nggak suka sama mata kuliahnya (bukan faktor dosen, kok, emang mata kuliahnya susah, hehe), sekiranya seperti ini lah percakapan yang terjadi.

Saya : "Kuliah ini, jam satu lagi, anjir males lah." (Waktu itu udah di dalem kelas, nunggu dosen)

Temen : "Iya, pengen bolos."

Saya : "Eh, ikut seleksi lomba itu aja yuk."

Temen : "Hayu."

Dan jadilah kita ikut seleksinya :)) Lihat bagaimana gesreknya kita, kan? Lomba nggak niat, niatnya cuma biar bisa cabut dari kelas, awakakakakaka.

Akhirnya setelah itu, dosen masuk dan kita beneran minta izin buat ikut seleksi dong :)) Tapi karena kita pun nggak mau bohong, akhirnya kita ikut seleksi dengan harapan bisa pulang lebih cepet. (Mata kuliahnya 3 SKS, berarti 150 menit di kelas. Udah siang, matkul susah, gimana nggak males?)

Dan lebih gesreknya lagi. Tanpa persiapan apa-apa, dengan harapan 'mau cabut dari kelas', tanpa diduga kita berdua malah lolos seleksi. Dan tentu saja dari sana kita langsung bengong, nggak tau harus ngapain :)) Entah harus merasa beruntung atau sial, karena pada akhirnya tiba-tiba kita malah keiket harus ikut lomba, padahal awalnya cuma mau cabut kelas, awakakakaka. Dan itu bener-bener lomba pertama saya semasa kuliah, dengan kesempatan yang tak terduga :))

Even now, i still can't believe it. Kadang-kadang sekarang kita bercanda aja tentang masa itu :)) it's cool unbelieveable moment from me :))

Kadang-kadang kesempatan emang dateng di saat yang nggak terduga. Jadi, buat kamu yang suka bolos kelas, mungkin ada jalan lain yang lebih baik untuk menutupi bolos kelasmu itu, wkwkwk.

Ya tapi nggak bolos terus pergi ke warnet juga :)

Kuliah di jurusan matematika itu ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang