20. Film Noir dan kenapa saya ingin lebih banyak orang nonton Film Noir

283 22 1
                                    

Walaupun nggak ada hubungannya sama matematika, tangan saya akhirnya gatel buat nulis ini, hehe. Apalagi setiap saya nonton film noir, pasti ada aja yang nanya, "Apa sih enaknya nonton film item putih yang gambarnya jelek kayak gitu?"

Film noir mungkin termasuk salah satu genre film yang asing buat banyak orang. Bahkan, saya sendiri mengenal jenis film noir baru-baru ini. Film noir merupakan salah satu genre yang umumnya bercerita mengenai dunia kriminal, kental dengan unsur hitam putih karena diproduksi sekitar tahun 1920-1950-an, dan pastinya klasik.

Saya ingat, Film Noir yang pertama saya tonton berjudul M yang dibuat pada tahun 1931. Awalnya saya benar-benar penasaran dengan judul yang alfabetik itu, dan entah kenapa tiba-tiba tertarik untuk menontonnya, padahal nggak ada angin nggak ada apa, nggak ada orang yang maksa saya buat nonton, tiba-tiba aja saya nonton. And, well, of course i found the movie interesting.

M sendiri bercerita mengenai seorang predator yang membunuh anak-anak. Namun, masalah utamanya bukanlah di situ, melainkan pengakuan si pembunuh bahwa dia tak bisa menahan hasratnya dan dia bersumpah bahwa dia sendiri tak ingin melakukannya, dan terus berkata bahwa ada suara yang memerintahnya untuk melakukan hal itu. Yang membuat saya tertarik adalah, bagaimana dunia medis di masa 1930-an menangani hal tersebut? Apakah pengakuan seperti itu akan ditindak lanjuti atau tidak akan dipercaya?

Jadi, bisa dibilang saya mendapatkan sebuah elemen menarik dari film jadul, yaitu rasa penasaran akan budaya di masa itu.

Rasa penasaran saya terus berlanjut sampai saya mencari film-film film noir lainnya, dan tanpa sadar saya malah jatuh cinta sama film noir, karena banyak elemen-elemen baru yang saya dapatkan dari genre film ini.

Nggak semua orang bisa menikmati film noir, itu pasti, tapi seenggaknya saya mau ngasih beberapa alesan kenapa film noir itu nggak sejelek yang banyak orang sebutkan.

1. Unsur penyelidikan yang kental dan terjun ke lapangan

Kalau suka novel klasik kayak Sherlock Holmes, harusnya film noir bisa dinikmati (kalau nggak peduli sama grafiknya, sih). Kenapa? Jelas karena teknologi yang ada di masa itu belum secanggih sekarang, sehingga ngebuat penyelidikan kayak ngunjungin satu rumah ke rumah lain, atau berkendara di sekitar kota untuk mencari petunjuk itu adalah hal yang biasa di film noir. Kalau di film modern semuanya bisa dilakukan secara digital, maka di film noir kita akan diperlihatkan penyelidikan yang ... menurut saya lebih hidup.

2. Brotherness and Love Story

Film noir biasanya nggak hanya berkutat di masalah kriminal, tapi juga masalah pribadi seperti percintaan. Namun, hal lain yang biasanya menonjol di film noir, kalau bukan masalah percintaan, pasti masalah hubungan keluarga, apalagi antara adik kakak (biasanya kakak laki-laki sama adik perempuan). Dan kalau beruntung, romansa di film noir biasanya lebih dewasa, nggak sekadar cuma cium-ciuman, tiba-tiba 'nganu' padahal lagi kejar-kejaran atau semacemnya. Mungkin karena jaman dulu, di daerah barat, masih tabu kali ya buat buka-bukaan cerita 'nganu'?

3. Tema yang selaras dengan jenis cerita

Menurut saya ini bener-bener subjektif, sih, tapi warna item putih yang ditampilin di film noir, yang biasanya gelap, apalagi pas setting-nya malem, ngebuat atmosfer dunia kriminal yang tiada duanya. Serasa berada di dunia baru (ya iyalah, orang tahun 1930-an aja belom lahir) dengan segala bentuk kehidupan yang baru. Mengutip dari film yang belum lama saya tonton, "I love this dirty town."

4. Banyak hal unik yang bisa ditemui di film ini

Pekerjaan 'tukang buka nutup pintu lift' di masa itu adalah pekerjaan yang lumrah

Sering liat kerasisan yang digambarkan di film-film? Di film noir nggak diliatin secara gamblang, kok, tapi kalau diperhatiin, mungkin hampir nggak pernah ada orang kulit hitam tampil di film noir karena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sering liat kerasisan yang digambarkan di film-film? Di film noir nggak diliatin secara gamblang, kok, tapi kalau diperhatiin, mungkin hampir nggak pernah ada orang kulit hitam tampil di film noir karena ... yep, di masa itu masih banyak rasisme, yang menurut saya malah menggambarkan betapa mengesalkannya pola pikir mengenai ras yang lebih baik pada masa itu.

 yep, di masa itu masih banyak rasisme, yang menurut saya malah menggambarkan betapa mengesalkannya pola pikir mengenai ras yang lebih baik pada masa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Grafik film noir nggak selalu jelek

Sekarang udah banyak hasil remastered dari film-film film noir yang nggak ngebuat mata sakit, bahkan sampai kualitas Bluray. Jadi, kalau kamu nggak kuat ngeliat detik-detik roll film kebakar, pencahayaan yang aneh, atau masalah-masalah lainnya yang berkaitan dengan mata, kamu bisa nonton hasil remaster-nya, tapi tentu dengan kekurangan: kebanyakan film-film terkenal aja yang di-remaster, padahal ada juga film noir yang bagus, tapi nggak banyak orang yang tau.


Tapi, hmmm, rasanya saya kurang adil kalau cuma ngasih pendapat-pendapat yang bagus mengenai film noir, hehehe. Menurut saya, hal-hal yang kadang ngeganggu di film noir itu :

1. Klise

Kalau pemeran utamanya polisi, hampir bisa dipastikan film akan berakhir dengan happy ending. Kalau kriminal? Siap-siap muncul sad ending. Saya sendiri nggak tau sih kenapa trennya bisa gitu. Tapi beneran deh, hampir semua film noir punya mimik yang sama ... ya kayak gitu, walaupun nggak menutup kemungkinan ada beberapa film yang beranomali, kayak

2. Adegan mati

Kalau nemuin adegan tembak-tembakan, terus kira-kira bakal ada yang mati, siap-siap aja tutup mata, atau bakal ngerasa geli sendiri dengan 'cara mati mereka' yang umumnya memegang bagian tubuh 'yang terkena peluru' terus jatuh pelan-pelan dengan dramatis.

Kalau nemuin adegan tembak-tembakan, terus kira-kira bakal ada yang mati, siap-siap aja tutup mata, atau bakal ngerasa geli sendiri dengan 'cara mati mereka' yang umumnya memegang bagian tubuh 'yang terkena peluru' terus jatuh pelan-pelan dengan d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apakah semua film noir bagus? Pastinya nggak. Sama kayak film modern, ada juga film-film film noir yang nggak begitu bagus. Tapi, pastinya nggak bisa jadi alesan buat ngecap semua film noir itu jelek.

Jadi, kenapa saya ingin lebih banyak orang yang nonton film noir?

Jelas karena saya ingin punya temen ngobrol, wkwkwkwk, karena saya tau banyak orang yang nggak bisa menikmati film noir seperti saya, yang kadang ngebuat saya jadi sedih, wkwkwk.

Yep, itulah sedikit bahasan mengenai film noir dan kenapa saya ingin lebih banyak orang nonton film noir :)

Kuliah di jurusan matematika itu ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang