11; Dalam tempat yang sama

5.6K 325 12
                                    

Alfan ditempatnya mengacak rambutnya frustrasi, dia sungguh tidak ingin bertemu dengan Nishrina. Karena ketika dia melihat tatapan penuh luka yang Nishrina berikan padanya,itu membuatnya semakin merasa bersalah dan berakhir dengan keluarnya kalimat-kalimat yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya. Seperti semalam. Dia pun mutuskan untuk menghubungi Nishrina saja. Dan satu kali tidak angkat,kedua kalinya dia mencoba menelepon Nishrina dan Nishrina menerima panggilan tersebut, "Assalamu'alaikum mas"

"Wa'alaikumsalam. Kamu dimana?"

"Nishrina dijalan mas,Nishrina izin kekampus dulu ya?"

"Maaf saya nggak anter kamu kekampus"

"Nggak apa-apa kok mas, Nishrina paham"

"Makasih. Kalau gitu,kamu hati-hati. Kalau ada apa-apa telepon saya aja"

"Iya"

"Assalamu'alaikum" Tanpa menunggu Nishrina kembali bersuara Alfan sudah lebih dulu memutuskan panggilannya.

Nishrina yang memang sedang didalam angkutan umum menghela napas panjang saat Alfan memutuskan panggilannya, "Wa'alaikumsalam."gumamnya.

Tak lama dari itu dia pun sampai dikampusnya, dia berjalan menuju ruangan dosen pembimbingnya karena dia sudah ada janji sebelumnya. Dia baru mengingat akan janji itu. Beruntung dia berangkat lebih pagi.

Setelah pertemuannya dengan sang dosen pembimbing,Nishrina pun memutuskan untuk diam dimusala kampus. Dia terlebih dahulu mengambil wudhu dan mengeluarkan mukenanya dan memakainya,dia mulai melaksanakan salat dhuhanya karena tadi dia tidak sempat melakukannya dirumah. Setelahnya dia kembali bermuroja'ah.

Dia mengakhiri bacaannya,menatap jam diponselnya dan ternyata sudah pukul sepuluh kurang beberapa menit. Dia membuka mukenanya,membenarkan khimarnya dan kembali memakai niqabnya. Lalu dengan segera dia keluar dan memakai kaus kaki serta flat shoes nya. Lalu berjalan menuju kekelasnya. Saat sudah sampai,ternyata Santi sudah berada dikelas. "Assalamu'alaikum"ucapnya yang di jawab oleh beberapa siswa.

"Wa'alaikumsalam,dari mana Nish?"

"Musala. Kamu dari tadi?"

Santi menatap mata Nishrina begitu lekat. "Nishrina..."

Nishrina mengerutkan dahinya merasa bingung, "Ada apa?"

"Mata kamu kenapa? Kamu nangis? Siapa yang buat kamu nangis? Alfan? Iya? Bilang! Berani-beraninya dia ngebuat kamu nangis sampai kayak gini"

Nishrina memejamkan matanya, dia malu karena Santi setengah berteriak sehingga membuat siswa disana menatap mereka berdua. "Pelanin suaranya..."

"Iya maaf.."Santi mulai berbicara biasa. "Tapi kamu kenapa?" Belum ada jawaban,justru Santi hanya melihat mata Nishrina yang menyipit menandakan bahwa Nishrina sedang tersenyum. "Ada apa Nishrina?"

"Nggak ada apa-apa kok Ti,kamu jangan khawatir"

"Beneran?"

"Iya"

"Ya udah. Oh iya,nanti sore ada kajian lagi,kamu ikut ya"

Nishrina berdeham dan mengangguk, "InshaAllah. Aku minta izin sama dia dulu"

"Iya deh yang udah nikah"

Nishrina lagi-lagi hanya tersenyum,namun dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Hendak mengetikkan sebuah pesan untuk Alfan namun Alfan terlebih dahulu mengirimnya pesan.

ALFAN (Cinta Untuk Nishrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang