10; Jangan Bersedih

5.6K 328 2
                                    

Nishrina kembali keluar setelah dia sempat berwudhu tadi dan mengganti pakaiannya. Dia membentangkan sejadahnya dan memakai mukenanya,tak lupa dia membawa Al-Qur'an. Dengan masih menangis dia mulai membaca surah At-Taubah. Setiap ayat dia bacakan dengan suara yang bergetar,dan dia berhenti saat setelah membaca ayat keempat puluh.

اِلَّا تَـنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا  ۚ  فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَـتَهٗ عَلَيْهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰى   ۗ  وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَا   ۗ  وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."

Nishrina menyeka air matanya,dia teringat dengan ucapan ustadznya kala itu. Setetes air mata karena keinsyafan adalah seribu kali lebih baik dari sejuta mutiara dilautan, sesaat bersedih karena teringat akan dosa adalah lebih mulia dari pada seharian bersedih karena cinta akan manusia.

Ya Allah maafkan hamba. Hamba terlarut dengan kesedihan ini. Batinnya,dia kembali menyeka air mata yang tiada henti membasahi pipinya. Dia kembali melanjutkan bacaannya. Selesai dengan surat tersebut dia beralih membaca surah selanjutnya yaitu surat Yunus. Dan terus melakukan hal yang sama hingga pukul dua dini hari. Nishrina mengakhiri bacaannya dan menutup Al-Qur'annya. Dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya dan masih menangis, Ya Allah.. Hamba serahkan segalanya kepadaMu mengenai kehidupanku.batinnya. "Hamba mencintainya, apakah salah jika perasaan tersebut datang dalam kurun waktu yang begitu singkat? Perasaan ini datangnya dariMu ya Allah. Izinkan hamba tetap bersamanya,hingga datangnya masa dimana hamba atau dirinya kembali kepadaMu."

Alfan yang memang dari satu jam yang lalu sudah terbangunkan oleh lantunan ayat suci yang Nishrina bacakan dengan suara yang sangat menyakitinya. Dia berpikir bahwa dia sudah benar-benar salah mengatakan hal yang sangat Allah benci. Hubungan ini harus segera diperbaiki, dan bagaimana pun dia sudah menjadi seorang suami,dia harus tetap menjalankan apa yang memang seharusnya dia lakukan seperti semestinya. Dia beranjak,duduk disamping Nishrina.

Nishrina menoleh dan menundukkan wajahnya karena dia tidak ingin Alfan mengetahui dirinya masih menangis, "Mas"ucapnya lirih.

"Nishrina,maafin saya. Nggak seharusnya saya bicara seperti semalam. Saya khilaf. Kamu mau kan maafin saya? Saya pikir,saya akan tetap berusaha mempertahankan hubungan kita sampai saya bisa mencintai kamu"ucap Alfan dengan lembut.

Nishrina menyeka air matanya, dan tersenyum tipis. "Nishrina.... Mmm.. Mas seharusnya jangan minta maaf sama Nishrina,mas suami Nishrina. Dan makasih karena mas bersedia mempertahankan Nishrina"

Alfan tersenyum,dia mengusap wajah Nishrina.

****

Pukul enam pagi Nishrina sudah berada didapur,entah dia harus bahagia atau sedih saat ini. Setelah salat tahajud bersama dia sudah memenuhi kewajibannya sebagai istri kepada Alfan. Dia tahu,Alfan melakukannya hanya karena sebatas ingin menunaikan kewajibannya,bukan karena cinta. Dan itu membuat hatinya terasa begitu sakit saat mengingat bahwa Alfan tidak mencintainya. Namun begitu,dia tetap bersikap seolah dia baik-baik saja dihadapan Alfan. Dia tersenyum tipis dan menyeka air matanya karena mengingatnya saja dapat membuat dia kembali menitikan air matanya. Tangannya mulai berkutat dengan segala macam bahan masakan. Membicarakan mengenai makanan,makanan yang semalam dia masak untuk Alfan menjadi mubazir beruntung dia memasak tidak banyak. Dan dia sangat menyayangkan atas hal itu.

ALFAN (Cinta Untuk Nishrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang