16; Kamu salah paham

6.1K 389 49
                                    

Alfan baru saja selesai bersiap untuk dirinya pergi kekantor, sedang ada pekerjaan penting disana. Itu sebabnya dia harus meninggalkan Nishrina dirumah sendiri. Alfan menatap Nishrina yang baru saja selesai mempersiapkan kebutuhannya. "Saya berangkat dulu ya Nish?"

Dapat Alfan lihat sebuah senyuman tulus terbit diwajah cantik Nishrina, "Iya mas, Nishrina anter kedepan ya?" Alfan mengangguk, mereka berjalan beriringan hingga pada akhirnya berada didepan rumah mereka.

"Nanti Inshaallah habis pulang dari kantor saya mampir dulu ke minimarket buat beli susu ibu hamil"

Nishrina begitu berbinar bahagia, namun dia twtap menatap Alfan dengan bingung"Nggak perlu repot-repot mas, Nishrina nanti beli sendiri aja"

"Mulai deh kamu. Udah jangan keras kepala, kamu lagi sakit Nish. Tugas kamu untuk saat ini adalah istirahat,jaga calon putra putri kita" Alfan berjongkok, wajahnya dia dekatkan dengan perut Nishrina. Lalu tak lama dari itu Nishrina dapat dengan jelas merasakan sebuah kecupan diperutnya. "Putra-putri abi yang sehat ya disana. Kalau udah lahir dan bisa lihat abi dan umi nanti, semoga kalian bisa jadi anak yang berbakti kepada umi dan abi. Abi sangat menyayangi kalian"ucap Alfan dengan senyuman bahagianya.

Saat itu pula Nishrina tidak bisa berhenti tersenyum, meskipun kini pipinya sudah basah dengan air mata harunya. "Aamiin"gumamnya.

Alfan tersenyum,mengusap perut Nishrina lalu kembali berdiri. "Aku berangkat dulu"

Nishrina mengangguk,dia raih tangan Alfan dan mencium punggung tangannya. "Hati-hati mas" namun sebentar, Alfan tak lagi menyebut kata -saya- Kebahagiaan apa lagi dipagi hari ini? Ya Allah, nikmat-Mu benar-benar nyata.

"Iya. Nanti kalo ada apa-apa kamu telepon aku aja ya?"

Lagi-lagi Nishrina mengangguk, Alfan tersenyum. Dia mengusapkan ibu jarinya dipipi Nishrina,menghapus jejak air mata disana. "Menangislah" Alfan mendekatkan wajahnya dengan Nishrina,dikecupnya lembut dahi sang istri. "Aku nggak mau lagi lihat kamu nangis, kecuali tanginas seperti pagi ini. Percaya ataupun nggak,aku akan berusaha mencintai kamu Nish. Karena aku sadar, kamu istriku,kamu calon ibu dari anak aku,anak kita. Jadi udah menjadi tugasku buat mencintai dan menjaga kamu"

"Makasih mas" Entah memeiliki keberanian dari mana Nishrina kini memeluk Alfan dengan senangnya. Alfan mengusap kepala Nishrina.

"Aku berangkat ya, Assalamu'alaikum" ucap Alfan setelah nIshrina melepas pelukannya.

"Wa'alaikumsalam" Nishrina menatap Alfan yang mulai memasuki mobilnya dan meninggalkan pelataran rumahnya. "Ya Allah terima kasih"

فَبِاَيِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Allah akan memberikan kebahagiaan setelah Dia memberi kita cobaan, tidak ada ujian tanpa adanya sebuah hikmah didalamnya. Dan itu adalah bagian dari nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Nishrina pun masuk kedalam rumahnya,tak lupa menguncinya dan memilih untuk bersiap untuk melaksanakan salat dhuhanya.

****

Pukul dua belas lebih Alfan baru saja hendak keluar dari ruang kerjanya,namun langkahnya terhenti saat pintu ruangannya terdengar ketukan. Alfan kembali duduk,dia menatap pintu yang perlahan terbuka.

Saat seorang gadis muncul dari balik pintu Alfan yang baru kembali mendongak kearah sana langsung termangu disana, dia dengan segera menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya saat suara dehaman dari gadis itu terdengar oleh indera pendengarannya.

ALFAN (Cinta Untuk Nishrina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang