Disinilah Alfan berada,terdiam menatap Nishrina yang belum siuman juga dengan tak hentinya dia mengaji. Nishrina ternyata masih memiliki penyakit yang sama seperti beberapa hari yang lalu saat acara syukuran dirumahnya,terlebih Nishrina kurang dan telat makan. Dan Alfan benar-benar merasa bersalah karena dia tidak begitu memperhatikan kesehatan Nishrina yang tak lain adalah istrinya.
Dia bangkit menghampiri Nishrina yang terlihat mulai siuman.
Nishrina mengerutkan dahinya saat menyadari dia terbangun ditempat yang asing baginya,dia mengitarkan pandangannya dan mendapati sosok Alfan disampingnya. "Mas"
Alfan menatap Nishrina, "Iya,gimana keadaan kamu? Kepala kamu masih pusing? Perut kamu sakit? Atau gimana?"
Nishrina tersenyum mendapat pertanyaan beruntun dari Alfan, "Mas,Nishrina nggak apa-apa"
"Yakin?"
Nishrina mengangguk, dia bangkit dan duduk diatas brankar dengan menyilang kedua kakinya. "Maaf"
Nishrina kembali menatap Alfan saat Alfan mengucapkan kata maaf dengan tiba-tiba, "Buat apa mas?"
"Karena saya nggak pernah peduli tentang kesehatan kamu"
"Mas nggak perlu khawatir, Nishrina baik-baik aja"
"Tapi,"
"Sssttt"Nishrina kembali tersenyum. "Nishrina baik-baik aja"
"Ya udah kamu istirahat dulu disini ya?"
Nishrina diam sejenak,sungguh dia tidak suka rumah sakit karena dia tidak kuat dengan bau-bauan obat maupun apapun yang berada dirumah sakit. "Nishrina mau pulang mas"
"Tapi kamu masih sakit"
"Nishrina bisa istirahat dirumah"Nishrina menatap Alfan penuh harap.
Alfan menghela napas pendek,lalu mengangguk. Dia mengambil tas dan niqab milik Nishrina. "Ini"ucapnya memberikan niqab milik Nishrina.
Nishrina tersenyum dan berterima kasih,dia meraih niqab miliknya dan mengenakannya dengan sedikit menundukkan wajahnya.
Alfan tersenyum tipis,dia mengangkat tangannya menuju wajah Nishrina. Dan itu membuat jantung Nishrina berdetak dua kali lebih cepat. Dan ternyata Alfan ingin membenarkan posisi niqab Nishrina. "Makasih"
"Ya udah yuk?"ucap Alfan yang diangguki Nishrina, Nishrina turun dari brankar tersebut dan berjalan beriringan dengan Alfan keluar ruang rawat tersebut.
Setelah satu jam berada diperjalan kini Alfan dan Nishrina sudah berada dikamarnya dari beberapa menit yang lalu. Nishrina baru saja mengganti pakaiannya,dia menatap Alfan yang tengah duduk ditepi ranjang dengan memainkan ponselnya,tatapannya beralih menatap jam yang menggantung didinding ternyata ini sudah pukul sembilan lebih. "Mas,lebih baik mas tidur. Besok mas harua kekantor lagi kan?"
Alfan mendongak,dia bangkit dan menyimpan ponselnya diatas nakas. "Kamu juga tidur ya"
Nishrina mengerjapkan matanya berulang kali,dia pun mengangguk dan mulai naik keatas ranjangnya. Dia masih duduk dan menatap Alfan yang juga menatapnya. "Mau makan dulu?"ucap Alfan.
Nishrina menggelengkan kepalanya, "Mas lapar? Biar Nishrina masak dulu"
"Eh nggak,saya cuma nanya kamu. Ya udah sekarang kamu tidur ya,besok jangan kuliah dulu. Saya juga nggak akan kekantor besok"
Nishrina memperhatikan gerak-gerik Alfan yang membuka sandalnya dan naik keatas ranjang,jantungnya kembali berdebar sama seperti saat setelah salat tahajud tadi pagi,dimana Alfan menyentuhnya dengan lebih. Terlebih sekarang Alfan sudah mengambil duduk disampingnya, "Jangan kaget gitu,saya mau tidur disini ya? Nggak apa-apa kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAN (Cinta Untuk Nishrina)
Spiritual-Ambil hal positifnya dan tinggalkan hal negatifnya- Second story of Cinta Sabilla. •••• "Setiap saat aku akan meminta kepada Allah agar dengan cepat menghadirkan perasaan dihatimu untuk diriku. Kamu,sudah Dia takdirkan menjadi pria yang akan selal...