Tentang Nilla

539 56 2
                                    

TENTANG NILLA

Rinai hujan menyisakan uap pada kaca jendela dikamar itu ;adalah hal yang teramat disukainya.
Selain Bianglala, selain kabut, selain kuncup bunga Sepatu yang tumbuh di halaman rumah.

Nilla, menulis lagi dengan jarinya, pada kaca yang beruap.
Sebuah Nama, yang selama Satu tahun ini tidak pernah tergantikan.

REGGA

*

"Nilla ..." Ibu, berdiri di samping Nilla. Perempuan setengah baya tersebut merengkuh lembut pundak Nilla yang tak bergeming.

"Nilla, mau sampai kapan Kau akan seperti ini, Sayang?" tanya Ibu dengan nada pelan.

Sementara itu, hujan turun kembali, seiring dengan jatuhnya air mata Nilla untuk kesekian ratus kalinya.

"Regga pasti datang Bu, Regga sangat mencintai Aku..." gumam Nilla. Dengan mata sembab dan tatapan sendu jauh ke luar jendela sana.

Ibu menghela napas panjang, kemudian mengerjapkan mata.

"Tapi Nilla, Ahhh ..." Ibu diam. Perempuan itu larut dalam melodi hujan, serta isak tangis Nilla yang terdengar sangat begitu terluka.

*

Kecelakaan itu, telah merenggut nyawa Regga Setahun yang lalu. Tepat Satu hari setelah Nilla melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Nilla tidak pernah percaya akan kenyataan itu, perempuan itu terguncang hebat ketika mendengar kabar tentang kecelakaan Regga.
Semenjak itu, Nilla berubah menjadi perempuan yang murung. Bahkan cenderung mengurung diri di dalam kamarnya.

Nilla sudah tak peduli pada bayinya, bayi cantik yang memiliki lesung pipit persis seperti yang dimiliki oleh Regga. Dengan mata bulat, dan bibir tipis kepunyaan Regga.

Menatap dalam-dalam bayi mungil yak berdosa itu, sering membuat Nilla histeris. Tak hanya Nilla, semua orang memang beranggapan jika bayi Mereka adalah jelmaan Regga.

Maka sejak saat itu, seluruh keluarga sepakat untuk tidak mempertemukan bayi Nilla dengannya. Dan itupun termasuk saran Dokter, agar Nilla tidak semakin depresi. Pasca melahirkan, pun pasca kehilangan secara bersamaan.

*

Tiga Bulan kemudian, kondisi Nilla semakin memburuk. Ia bahkan tidak pernah mau lagi bertemu dengan siapapun, termasuk Ibu.

Pihak keluarga sudah sepakat untuk memasukkan Nilla ke rumah sakit jiwa, dengan perawatan intensif berharap perempuan malang itu akan berangsur pulih lagi.

Dua bulan Nilla berada di rumah sakit jiwa, namun hal itu sama sekali tidak membawa dampak yang berarti. Luka yang dialami Nilla terlalu berat, dan naasnya perempuan itu tidak sanggup menanggung beban kehilangan pria yang teramat dicintainya.

Hingga pada suatu hari, seorang teman Kakak laki-laki Nilla membawa seorang Dokter muda ke rumah sakit jiwa. Lalu diperkenalkanlah Nilla kepada seorang pria yang berprofesi sebagai Dokter itu.

Pria muda itu mempelajari kesehatan jiwa Nilla, membutuhkan waktu hingga Empat bulan untuk Dokter tampan itu berhasil 'menjinakkan' Nilla.

Pihak keluarga sepakat untuk membayar Dokter tersebut sebagai Dokter pribadi bagi Nilla. Ia menolak dengan santun, ketika keluarga Nilla menawarkan sejumlah uang.

Diketahui Dokter tersebut adalah seorang Dokter relawan, yang mengabdikan hidupnya sebagai penolong siapapun yang membutuhkan bantuannya. Pun ketika sahabat baiknya meminta dirinya untuk menyembuhkan Nilla. Dokter itu menyambut baik permohonan sang sahabat

Dokter itu pula lah yang akhirnya merawat Nilla. Membawa Nilla kembali ke rumahnya, dan berusaha mengembalikan kesehatan Nilla, meski tidak sepenuhnya menjadi Nilla yang dahulu ceria.

Tak ada Satupun orang yang bisa mengajak Nilla berbicara kecuali Dokter muda tersebut. Tidak Ibu, tidak juga Harris, Kakak kandung Nilla.

*

Dua bulan berikutnya kondisi Nilla kembali memburuk. Tepatnya, ketika Dokter sukarelawan itu harus kembali bertugas di Negara yang sedang mengalami krisis perang yang berkepanjangan.

Hingga pada saat Dokter itu kembali untuk menemui Nilla, perempuan itu sudah tewas dengan melakukan bunuh diri, Satu bulan setelah kepergian Dokter sukarelawan.

Dokter muda, membawa cinta yang diam-diam tumbuh di dalam hatinya kepada Nilla. Berminggu-minggu pria itu berduka atas keperggian Nilla.
Hingga pada suatu ketika, sebagai balasan atas rasa penyesalannya yang dalam, Dokter muda meminta bayi Nilla kepada Ibunya.

Dokter mengatakan akan pergi jauh dan menanggalkan Jas putih kebanggaannya, ia akan merawat bayi Nilla dengan segenap cinta. Dan Ia bersumpah, tidak akan pernah menikah seumur hidupnya, demi cinta yang sudah ia labuhkan pada Nilla satu-satunya.

Dokter muda pergi berkelana, membawa bayi perempuan anak dari perempuan depresi yang dicintainya, dari Kota ke Kota lainnya, tanpa membawa secuilpun harta dan segala apa yang ia dapat ketika dirinya masih bertitel Dokter.

Hingga pada akhirnya, Ia berlabuh di sebuah Desa terpencil, dengan identitas Dokter yang ia tutup rapat-rapat.

Dokter mengawali hidup barunya dengan sederhana. Bekerja sebagai buruh panggul, pemetik Teh, atau apa saja demi menghidupi dirinya dan Febi...

Perjalanan PebiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang