15 tahun yang lalu, tahun 2003 ketika umur 7 tahun arka mengenal clara. Seorang clara bukan tetangga sebelah rumah ku, dan bukan juga teman sekolah dasar. Pertemuan pertama dengan clara bisa dibilang unik. Ketika pagi hari bumi diguyuri oleh hujan deras, arka sedang duduk diteras rumah. Arka memandangi tanaman ibu yang sudah basah terkena air hujan. Kemudian arka mendengar isakan tangis seseorang yang entah itu ada dimana. Arka menoleh ke kanan dan kiri tidak ada siapa pun, di dalam rumah pun tidak ada siapa siapa hanya ada ague dan mbok minah. Karena arka penasaran, akhirnya arka memutuskan untuk melihat diluar rumah tanpa menggunakan payung. Dan benar aja dugaan arka, ada seorang perempuan mungkin seumuran dengan arka. Perempuan itu sudah basah kuyup terkena air hujan, arka pun mendekati peremupuan itu baju yang arka pakai langsung basah. Perempuan itu duduk sebuah bangku yang tersedia di depan rumah arka. Perempuan itu belum menyadari dengan kehadiran arka, arkapun duduk disamping nya. Ia masih menangis tersedu-sedu. Arka masih belum mberani untuk menyapanya, arka hanya memandangi dari samping. Cantik. Sangat cantik. Ia memakai dress selutut dan menggunakan celana pendek selutut dan rambutnya yang lurus tanpa diikat. Ia pun menoleh kearah arka, sepertinya ia sadar akan kehadiran arka disampingnya. Arka tersenyum. Ia menatap arka bingung dengan muka yang pucat dan mata yang bengkak."hai, kamu kenapa menangis?" sapa ku
Ia masih tak bergeming, tidak menjawab sapaan arka. Lalu ia menundukan kepalanya.
"Apa kamu sedang bersedih? Kamu boleh kok cerita dengan ku yang penting sedih kamu hilang" tutur ku
Ia menggelengkan kepalanya pelan.
"Aku clara, aku sedang mencari ibu ku yang hilang. 2 jam yang lalu, ibu masih dirumah dengan ku kemudian ibu izin dengan ku untuk pergi keluar rumah katanya hanya sebentar. Terus aku menunggu kepulangan ibu yang tidak datang. Dan aku putuskan untuk mencari ibu sendirian." Ia kembali menangis.
"Dan ternyata ibu ku, dibawa oleh seorang laki-laki besar. Aku tidak tahu siapa. Aku ingin berteriak tetapi ada seseorang yang menahan mulutku dengan kain. Kemudian ibu dibawa pergi oleh lelaki besar itu dan yang menahan mulutku ikut pergi bersama lelaki itu. Aku takut ibu kenapa-napa. Aku khwawatir." lalu ia menoleh lagi kearahku. Pucat. sangat pucat. Ingin sekali arka membantu nya tetapi kepada siapa arka meminta tolong?
Arka menggenggam tangan clara lalu memeluknya.
"tenang saja, gausah takut. Ada aku cla. Oiya namaku arka."
-----------------------------------------------------------------------------------------
"Claraaa, dipanggil keruang dosen tuh!"
"ih ngapain sih keruang dosen, udah tau gue paling males kesana "
"lo dipanggil pak tama claaa"
"oke, gue kesana nih yaa"
Bip. Aku mematikan telfon dari teman gue yang bernama wendy. Clara memasukan handphone nya kedalam tas.
"mau kemana cla?" tanya Alvin.
Clara dan Alvin sedang makan siang dikantin, biasa nongkrong setelah mata kuliah selesai. Clara menggelengkan kepala nya sambil membereskan barang-barang yang ada dimeja makan, seperti buku dan powerbank.
"pak tama lagi?"
Aku langsung menggangguk saat Alvin bertanya.
"hobi banget sih pak tama manggil lo keruangannya. Sukak kali."
"hahaha, ogah gue disukain sama pak tama. Serem gitu mukanya." Tawa ku renyah.
"vin, sorry yaa gue tinggal. Gapapa kan? Gapapalah yaa kan udah biasa sendiri hehehe" clara berpamitan kepada Alvin sambil meledek. Aku beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan Alvin.
"gue doain lu yaa jodoh ama pak tama." Teriak Alvin tak terima dengan omongan clara. Clara pun menoleh sambil tertawa. Clara berjalan keruangan pak tama. Pak tama itu sekretaris dosen atau biasa disebut sekdos dikampus. Entah kenapa setahun ini pak tama sering memanggil clara untuk keruangan nya, terkadang minta bantuan untuk membawakan proyektor saat mengajar padahal sudah ada orang yang tugasnya mengambil proyektor tapi tetap saja clara lagi yang di suruh. Anak-anak kelas sudah menggosipi ku dengan pak tama. Gilaaaa kali gue, seorang clara suka sama pak tama? Gak akan pernah! Gumamku dalam hati.
Clara sudah sampai depan rungan pak tama dan masih berdiam didepan pintu. Clara menarik nafas dalam-dalam. Sungguh malas bertemu pak tama.
Tiba-tiba ada yang menepuk baha kanan clara. Clara langsung menoleh. Kok kayak kenal tapi gue gatau nama nya siapa. Kok ganteng banget yaa?
"lo clara ya?" sahutnya
Wait.. wait dia tau nama gue? Seterkenalkah gue?
"iya gue clara, lo siapa?" tanyaku.
"kok ga masuk kedalam? Lo mau ketemu pak tama kan?"
Kok dia tau juga sih kalo gue mau ketemu pak tama, dia dukun ya? Wah hebat.
"lo dari tadi bengong aja gue tanya, yuk masuk bareng gue. Gue juga disuruh pak tama buat ngehadep beliau." Ajaknya dan segera masuk ke ruangan pak tama.
"selamat siang pak" ucap clara pertama kali.
"siang clara. Eh arka kebetulan sekali, kalian bebarengan seperti ini." Clara dan arka duduk dikursi yang berhadapan dengan meja pak tama.
Arka? Ohh namanya arka
"ada apa pak memanggil kami berdua?" tanya arka
Clara dan arka menganggukkan kepala nya.
"saya minta buat kalian berdua tolong urusi acara pensi bulan depan. Arka jadi ketua dan clara wakil. Bagaimana siap? Karena yang saya lihat kalian berdua aktif dalam kampus ini. Sama-sama penyanyi dan musisi bukan? Saya meminta bantuan kepada kalian, kerena kalian sepertinya mengerti tentang pensi."
"duh pak, bapak yakin pilih saya? Ga takut gitu nanti acara hancur?" keluh clara. Sebenarnya hanya untuk alasan saja biar tidak diikut sertakan namanya.
"karena saya yakin, pasti kamu bisa. Tidak usah alasan clara, saya tahu betul bagaimana kamu." Ucap pak tama lagi.
"Hmm.. terserah lo deh pak" gumam ku kesal
"arka, bagaimana? Kamu siap kan jadi ketua pensi tahun ini?"
"oke pak saya setuju" jawab arka dengan singkat.
halo guys, segini dulu yaaa. semoga kalian suka dengan tulisan ku. kalo ada kekurangan, comment yaa! terimakasih:)
" good night! semoga tidurnya nyenyak dan mimpi indah."
-arkana putra-
KAMU SEDANG MEMBACA
About Clara
FanfictionTentang seseorang lelaki yang mencintai seseorang perempuan dalam diam. Setelah 15 tahun mereka berpisah lalu dipertemukan dalam forum organisasi mahasiswa. Clara Ardani Putri X kang seulgi Arkana Putra X Park Chanyeol