Duapuluhenam

189 26 7
                                    

Hai guys, maaf part ini lumayan panjang dan diharapkan jangan emosi sama wendy ya hihiiww:))) salam damai.



Clara berjalan keluar dari ruang icu sehabis mengunjungi mama, sampai saat ini mama belum juga sadarkan diri. Clara sungguh rindu sekali. Ingin memeluknya erat. Clara benar benar rindu sosok seorang ibu. Sudah puluhan tahun clara tidak merasakan sosok ibu disampingnya. Bagaimana rasanya clara sudah lupa.

Clara menghampiri deri serta papa yang sedang duduk diruang tunggu icu. Dengan lemas clara berjalan kearah mereka.

"Gue mau ke kampus, lo kelas ga kak?" Tanya deri sambil beranjak dari tempat duduk, berdiri disamping clara.

"Nebeng dong, gue ikut"

"Tumben, biasanya dianter jemput pangeran"

"Ssstt brisik"

"Kamu bukannya libur kuliah nak? Sekarang kan hari kamis" tanya papa yang sadar akan jadwal kuliahnya clara.

"Iya pa libur tapi aku ada urusan sebentar"

"Boong paa mau ketemu bang arka" sahut deri dengan nada mengejek.

Clara menjitak kepala sang adik. Gemas. Mulutnya tak tahu tempat. Sang adik menjerit kesakitan. "Ish sakit kaaakkk!"

"Udah jam 10 tuh, sana pada berangkat. Papa disini sampai malam. Kalian berdua kesini lagi besok pagi aja ya"

—————

Clara mengambil ponselnya didalam saku celana berniat untuk menelfon alvin karena saat ini clara membutuhkan sahabatnya namun panggilan tersebut tidak terhubung namun beberapa menit kemudian alvin mengangkat telfon dari clara.

"Lo dimana vin?"

"Gue mau cerita sesuatu sama lo, bisa kesini ga?"

"Ditaman FK"

"Apaan sih, gue lagi menengkan pikiran. yauda gue tunggu dilobby. Cep—!"

Bip. Alvin langsung memutuskan panggilan tersebut. Clara berdecak sebal dirinya belom selesai bicara malah alvin sudah mematikan telfonnya.

Hari ini clara sedang merenungkan pikirannya, seakan sedang melawan dirinya sendiri sebagai musuh. Sungguh clara tidak ingin mempersulit keadaan namun kenyataan nya tidak seperti yang clara inginkan. Pikiran dan perasaan nya bertolak belakang.

Barusan sebelum clara memutuskan ke taman clara bertemu dengan arka, wendy dan mas bayu di basecamp. Mereka bertiga nampak terkejut dengan kedatangan clara terutama arka. Sebetulnya clara juga terkejut dengan adanya arka dan wendy disana. Yang clara tau ada jadwal kelas arka hari ini.

"Hari ini lo bolos?" Tanya clara to the point sambil memandang arka serius. Bayu dan wendy saling memandang kearah clara.

Bingo. Lagi lagi arka terkejut dengan pertanyaan yang clara lontarkan "gue titip absen" Mendengar jawaban arka yang singkat membuat clara hanya menganggukan kepala lalu berjalan kebelakang ruangan untuk mengambil barang yang tertinggal.

"Lo sendiri ngapain cla kesini?" Kali ini wendy yang bersuara. Clara mengangkat barang bawaannya dengan satu tangan.

"Ngambil baju kotor, semalem ketinggalan" clara kemudian berjalan keluar basecamp meninggalkan mereka bertiga tanpa berpamitan. Tak peduli dengan urusan mereka, clara hanya ingin menjauh dari interaksi arka dan wendy.

"Claaa" panggil arka. Ia mengejar clara sampai pojok ruangan. Clara mempercepat jalannya tak menggubris panggilan arka tetap melanjutkan langkahnya menuruni beberapa anak tangga. Dengan paksa arka meraih pergelangan tangan kiri clara membuat clara berhenti melangkah lalu berhadapan dengan dada bidangnya.

"Bisa pelan pelan gak?" Clara melepas tangan arka dipergelengan tangan dengan kasar.

"Lo jangan salah faham dulu sama gue"

Tak berani menatap arka, clara menjawab dengan membuang muka "gue ga mikir apa apa kok"

"Lo bohong, gue tau lo mikir yang macem macem barusan"

"Yaudah, lo udah tau kan?"dengan nada menyindiri kali ini clara berani menatap arka dengan serius.

"Sorry cla, gue bohongin lo. Gue cuma mau bantu wendy ga lebih. Terus pas gue mau balik tiba tiba pintu nya gabisa kebuka. Terus gue minta tolong sama mas bay buat manggilin pak tono bukain pintu" menurut clara penjelasan arka memang logis tetapi clara sudah tahu perbuatan itu disengaja oleh wendy sendiri. Waktu itu saat clara bertemu dengan wendy di cafe, dengan sangat berani wendy mengungkapkan kepada clara bahwasannya wendy menyukai arka sejak lama sebelum clara benar benar menyukai arka. Dan mungkin hari ini memang taktik wendy untuk mendekatkan dirinya dengan arka.

"Gausah dijelasin gue males dengernya, udah ya permintaan maaf lo gue terima tapi dengan syarat jauhin wendy. Gue ga suka lo deket deket sama wendy"

"Lho kenapa?" Kedua alis arka berkerut bingung dengan ucapan clara.

"Pikir sendiri!" Tanpa pamitan clara langsung pergi meninggalkan arka sendirian diatas lalu menuruni anak tangga lagi. Clara benar benar kesal dengan arka yang tidak peka dengan sikap wendy yang mendekatinya. Apa arka sengaja membuat clara kesal? Atau hanya menguji kesabaran clara untuk mengetahui dirinya akan cemburu atau tidak?

—————

Clara membersihkan air mata nya yang jatuh dikedua pipinya. Alvin juga ikut membantu memberikan tissue kepada clara. "Asli gue juga ga ngerti arka kenapa, ya gue ngerasa hubungan gue sama arka tuh lagi renggang aja. Biasanya arka suka ngabarin gue duluan nah ini enggak sama sekali. Giliran ketemu malah diem diem an, kan gue makin bingung vin. Seakan akan gue punya salah sama dia. Dan parahnya arka hari ini, dia kepergok dibasecamp sama wendy. Maksutnya apa? Lo tau gak vin kalo wendy suka juga sama arka?"

"Enggak sih, gue baru tau nih dari lo. Pantesan wendy nempel mulu sama arka. Kok lo bisa tau kalo wendy suka sama arka?"

"Wendy yang ngasih tau sendiri ke gue, gila ya? Anak anak panitia ada juga yang ngelapor ke gue kalo arka sering berduaan sama wendy"

"Nih ya cla dengerin gue, arka tuh cinta mati sama lo. Gue rasa untuk saat ini arka tuh cuma lagi kepepet deket sama wendy, ya lo tau kan keadaan panitia gimana? Arka sama wendy bisa dibilang partner juga kan? Nah yang gue gatau sikap wendy ke arka entah disengaja apa enggak. Tapi intinya adalah arka ga akan cepet berpaling sama lo. Dibilang bucin ya bucin banget malahan"

"Tau dari mana kalo arka cinta mati sama gue?"

"Dari SMA lah, ya lo bayangin aja arka diem diem suka sam—" tiba tiba alvin berhenti bicara menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Maksut lo? Bentar, gue sama arka satu SMA? Seriusan?"

"Anjing banget mulut gue segala keceplosan" ucap alvin sambil menepuk mulutnya. "Duh lo minta penjelasan dari arka aja ya takut salah ngomong"

"Gue pusing vin"

"Sama gue juga hahahhaha"

"Ah sialan lo" clara memukul pundak alvin dengan kencang lalu clara menyeruput minumannya, kali ini clara ditraktir kopi janji jiwa oleh alvin.

"Ah sialan lo" clara memukul pundak alvin dengan kencang lalu clara menyeruput minumannya, kali ini clara ditraktir kopi janji jiwa oleh alvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita dalam suatu ruangan yang sama namun terdiam. Kau sibuk dengan urusan mu, aku sibuk dengan pikiran kapan kau berhenti dengan urusan mu"

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang