-enambelas-

163 20 0
                                    

Mungkin beberapa orang akan marah dengan sikap clara yang tiba tiba kesal dengan arka, hal sepele memang tapi clara tidak bisa menahan perasaan dalam dirinya. Entah perasaan apa ini yang selalu mengganggunya. Detak jantung yang tak karuan, telapak tangan keringat dingin, perasaan cemas. Pertanda apakah itu? Perasaan ini membuat mood clara jadi terombang ambing membuat arka menjadi kesal juga ataupun salah faham dengan diri clara.

"Gue langsung pulang ya, makasih udah dampingin gue ketemu pak tama"

"Iya sama sama, hati hati dijalan"

Tanpa senyuman seperti biasanya. Arka berlalu pergi memasuki mobilnya lalu menancapkan pedal gas dan pergi dari pekarangan rumah clara. Salah kah clara bersikap seperti itu? Mengcuekan arka dari kemarin. Seperginya arka dari rumah, clara masuk kedalam rumah. Dia disambut oleh papa yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

"Pacar baru ya cla?" Tanya papa tiba tiba. Clara menaikan kedua alisnya, kaget dengan pertanyaan papa seperti itu. "Enggak, tadi temen kampus. Ketua pensi dikampus juga" jelas clara pada papa.

"Kalo pacar juga gapapa kok"

"Ih bukaannn paaa"

Arka Pov

Malam ini arka memutuskan untuk ikut alvin nongkrong di cafe milik temannya itu lebih tepatnya adik kelas, jonny namanya. Arka baru tau kalau alvin ternyata punya kenalan juga haha. Dan taunya alvin mengajak gama, teman seband arka yang sudah lama tidak saling contack-an. Gama menyadari kedatangan arka dan alvin tetapi gama hanya menatap kedua temannya itu.

"Kenalin sepupu gue, temen kelas gue juga" ucap alvin memperkenalkan arka kepada yang bernama jonny itu.

"Oh yaa bang, gue jonny. Dulu satu sekolah pas di australia" kata jhonny menjulurkan tangan kanannya.

"Gue arka, gue kira si alvin ga punya temen di aussie" arka membalas uluran tangan jhonny dan saling bersalaman antar lelaki.

"Ye bangsat juga nih anak" gerutu alvin lalu mengajak arka untuk duduk dan bergabung dengan meja gama.

"gimana kabar nya nih, sombong juga lo ga pernah hubungin gue lagi" itu suara gama. tiba-tiba gama menepuk kedua pundak arka dan membuat arka sedikit terkejut. arka terkekeh mendengar 'ga pernah hubungin gue lagi' awkard sekali rasanya, memang akhir-akhir ini arka jarang sekali menghubungi teman-teman seband nya dulu.

"biasalah sibuk dia mah.. sibuk ngejar cewek" ledek alvin sambil tertawa, alvin terlihat puas mengejek arka seperti itu.

"oh jadi ini alasan lo keluar dari band?"

"nah kan, gue diem aja deh ga ikut campur" ucap alvin sambil mengangkat kedua tangannya sebahu seakan memberi isyarat tidak tau menau soal itu. Kan memang alvin nyari perkara terus.

"berisik, gara-gara lo kampret"

"pada mau pesen apa nih?" jhonny pun datang dengan membawa menu dan menaruh diatas meja, arka mengambil menu tersebut dan melihat lihat isi menu. Syukurlah dengan kedatangan jhonny suasana sedikir mencair dari sebelumnya.

"gratis kan? gue udah dateng bawa temen nih" ucap alvin dengan santai seakan akan ada perjanjian sebelumnya diantara jhonny dan alvin. "diskon deh diskon, rugi gue kalo gratis bang"

"kesian bego, nanti jhonny bangkrut" sahut gama bersuara.

"Maklum otak alvin di dengkul" kali ini arka yang bersuara. "Tai lo pada"

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang