Duapuluhtujuh

372 29 10
                                    

Setelah kejadian kemarin arka terus menerus mengirimi pesan kepada clara, meminta maaf dan menjelaskan kronologi yang sebenernya seperti apa. Arka bingung harus melalukan apalagi agar clara memaafkannya.

"Lo sih aneh, ya wajarlah clara minta lo buat jauhin wendy. Cewek lo cemburu bego. Ih otak lo dimana sih?" Terdengar runtutan makian dari mulut gama yang sedang membenarkan kabel tergulung.

"Dari dulu emang udah bego sih" kali ini alvin yang bersuara. Arka sudah kebal sekali dengan makian teman temannya ini.

"Ya gue cuma mau liat seberapa cinta nya clara sama gue"

"Bego dipelihara heran, kalo wendy beneran baper sama lo gimana? Mau tanggung jawab lo?" Sahut sean tak kalah emosi lebih dari gama.

Bener juga. Arka tak berfikir sejauh itu. Tindakan arka memang bisa membuat orang menjadi salah faham. Arka juga berharap wendy tidak menaruh harapan kepadanya. Ya tuhan, maafkan hamba.

"Ribet kan ngurusin dua cewek sekaligus, makanya dipikir dulu sebelum berbuat"

"Sumpah gam, gue ngerasa fine fine aja gitu, maksutnya gue rasa wendy ga ada rasa apapun ke gue"

"Ga ada yang tau isi hati perempuan, btw kemaren gue keceplosan ngomong ke clara kalo kita pernah satu SMA"

"Haa serius? Dih ember banget mulut lo vin"

"Arka ribet anjir, pusing gue. Udah lah gue gamau ikut campur"

Arka merasakan getaran pada saku celananya, ia pun mengambil ponsel. Arka melihat notifikasi pada layar ponselnya, terdapat pesan dari clara. Arka merasa senang karena akhirnya clara mengirimi nya pesan namun setelah itu rasa senang hanya sesaat.

Ya tuhan, hamba minta maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya tuhan, hamba minta maaf. Jujur arka memang sedikit bodoh dengan tindakan yang ia perbuat, mendekati wendy supaya arka bisa melihat apa clara benar benar  menyukai dirinya atau hanya sekedar suka saja. Dan arka sudah bisa menyimpulkan bahwasannya clara menyukai arka dan memang sifat clara yang suka menyembunyikan sesuatu termasuk kecemberuannya itu. Awal nya arka tidak ingin melakukan nya ini tapi tingkat keingin tau nya lebih tinggi.

"Makanya konsultasi dulu sama gue, ribet sendiri kan lo?" Alvin menepuk pundak arka sebelah kiri sambil melirik ke ponsel arka.

"Bantuin gue ye vin biar clara mau ngobrol lagi sama gue"

"Pasti lah, gue yakin clara duluan yang ngajak lo ketemuan"

------------

"Gila meuni hareudang ih, terik banget hari ini" ucap yara sembari mengelap keringat pada dahinya. Hari ini memang sangat terik sekali matahari benar benar berada dipuncak kepala membuat kami semua kegerahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang