-limabelas-

210 26 5
                                    

Clara menatap dirinya didepan cermin, memoles wajahnya dengan bedak lalu memakai lipcream berwarna nude. Hari ini, dapat jam kuliah siang dan bisa membuat clara untub berleha leha saat pagi. Setelah sudah selesai memakai makeup, clara terdengar suara gaduh diruang tengah karena penasaran dengan cepat clara keluar dari kamar dengan membawa totebag. Clara mengintip dari lantai atas, "lho kok ada bang jeff sama arka sih. Mereka ngapin kerumah gue?" Clara bermonolog sendiri. Akhirnya clara turun menuruni beberapa anak tangga.

"Kak.." panggil deri dari ruang makan. Letak ruang makan sebelum ruang tengah dan marko sedang berada disana duduk manis dengan makanan sereal kesukaannya. "Mereka ngapain sih? Kok ribut ribut?" Tanya clara pada marko.

"Iya ngeributin elo kak" jawab deri singkat. Clara langsung kebingungan mendengar jawaban adiknya. "Lho kok gue sih"

"Ah lo mah ga peka kak, udah sana samperin tinggal pilih mau nebeng sama siapa" deri tertawa, clara tau adiknya sedang meledeki dirinya. "Lo sama arka ya, gue sama jeffry"

"LHO KOK LO SAMA BANG JEFF SIH?"

Clara langsung mendekap mulut deri dengan rapat, adiknya berbicara terlalu tinggi sekali pasti terdengar oleh jeffry dan arka. "Gausah teriak juga kali" clara melepas dekapan dari mulut deri.

"Lagian gila lo kak" deri melanjutkan makan serealnya itu.

"Udah pokoknya lo sama arka, gue sama jeffry. Titik ga boleh nolak. Bye adik ku"

Clara segera meninggal deri diruang tengah, clara dengar deri sedang memaki kakanya. Hahaa tak apa, lagipula jika berangkat dengan arka bisa habis detak jantung ini bisa mati mendadak.

"Hai" sapa arka terlebih dahulu. Dia duduk disofa dan langsung berdiri ketika clara datang. "Ngapain lo?" Tanya clara pada arka. "Jemput lo, yuk ke kampus bareng gue" clara menoleh kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan seorang jeffry, kok cepet banget ngilang kemana itu orangnya?

"Jeffry ada diluar lagi ngerokok" ucap arka. Clara mengangguk lalu beranjak dari tempatnya keluar rumah untuk menghampiri jeffry. Tiba tiba clara berbalik badan menghadap arka "gue berangkat bareng jeffry, lo sama deri ya" setelah memberi perintah clara benar benar keluar dari rumah. Arka hanya bisa terdiam mendengar ucapan clara barusan.

"Jeff.."

Jeffry menoleh lalu sadar clara datang langsung membuang putung rokok ke sembarang tempat.

"Yuk" ajak clara dan berjalan kearah motor ninja putih milik jeffry.

"Gak bareng sama arka?" Tanya jeffry menghampiri. Clara menggeleng.

"Oke tuan putri, ini silahkan dipakai helm nya ya supaya tidak terjadi apa apa dengan kepala kamu" jeffry mengambil sebuah helm lalu memakaikan helm itu ke kepala clara. "Hih gue bisa pake sendiri" clara menepis tangan jeffry tetapi jeffry tetap memakaikan helm untuk clara. "Kapan lagi bisa makein helm seorang tuan putri, sebuah kelangkaan. Dan gue gamau melewatkannya" clara berdecak pelan menatap jeffry sebal. "Modus lo" jeffry membalas dengan tawaan menimbulkan dimple disebelah pipi kanannya.

Arka Pov

Mata kuliah tinggal setengah jam lagi, dan membuat arka semakin suntuk. Sudah jam satu siang dan sudah saat jam makan siang tetapi bu dosen masih saja menerangkan materi di proyektor.
Arka menoleh kearah alvin yang duduk disebelahnya, ia sedang asik bermain game mobile legend. Kami berdua memang duduk dibarisan belakang wajar kalau alvin tidak ditegur oleh bu dosen.

Arka baru ingat, hari ini harus bertemu dengan pak tama selaku ketua penyelenggara pensi dan harus bersama clara. Dan arka lupa memberitahu tadi saat dirumah clara. Tak ambil pusing arka pun mengirim pesan whatssap.

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang